Saat itu, belum ada media sosial. Jadi, apa yang ditulis koran baru bisa direvisi di hari berikutnya.
Meski industrialisasi dan globalisasi sepakbola belum seperti sekarang, denyut nadi transfer window pada dekade 1990-an juga berdetak. Sejumlah pemain mendapatkan harga yang sesuai dengan kemampuan. Beberapa lainnya mengecewakan banyak orang.
Momen Gol Paling Aneh Lionel Messi Bersama Barcelona, Sambil Terjatuh
1. Roberto Baggio ke QPR
Pada musim panas 1995, penggemar QPR terguncang karena kehilangan pencetak gol terbanyaknya, Les Ferdinand, ke Newcastle United. Pada era itu, Ferdinand layaknya Harry Kane untuk era terkini sehingga kepergiannya ditangisi ribuan pendukung.
Saat itu, Baggio adalah nama yang hampir tidak mungkin tidak dikenal. Dia bisa diibaratkan Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi pada saat ini. Kehebatannya tersiar sampai ke mana-mana. Apalagi, setahun sebelumnya, Baggio baru saja tampil di final Piala Dunia.
Off side atau Tidak? Gol Frenkie de Jong ke Gawang Villarreal
2. Gabriel Batistuta ke Ipswich Town
Gabriel Batistuta adalah bintang 1990-an, dan tidak ada yang bisa menyangkal hal tersebut. Bermain membanggakan bersama Fiorentina di Serie A dan Argentina di Copa America maupun Piala Dunia, Batigol adalah legenda.
Rumor itu kemudian disambut Ipswich Town. Media-media Inggris pada saat itu heboh dengan kemungkinan transfer Batistuta. Begitu pula pendukung yang sangat percaya dengan apa yang mereka baca di surat kabar.
3. Zinedine Zidane ke Blackburn Rovers
Saat itu, Zinedine Zidane masih bermain di Bordeaux dan belum terkenal. Lalu, seorang agen pemain menawarkan legenda Prancis itu kepada Blackburn Rovers. Sayang, jawaban sang pemilik benar-benar membuat sang agen sakit hati dan putus asa.
"Mengapa kami menginginkan Zidane? Kami sudah punya Tim Sherwood," kata bos besar Blackburn saat itu, Jack Walker.
Tidak ada yang akan menyalahkan gairahnya terhadap Rovers yang dicintainya, atau kemurahan hati luar biasa yang mendukung kemenangan gelar Liga Premier 1994/1995. Tapi, keputusannya untuk menolak salah satu pemain terhebat yang pernah ada, akan terus menghantuinya seumur hidup.
Berbeda dengan rumor Baggio dan Batistuta, kedatangan Zidane ke Ewood Park bukanlah fantasi seorang jurnalis yang bosan duduk di depan mesin ketik dan berjuang mengisi kolom mingguannya.
Saat itu, Zidane sebenarnya telah menyetujui persyaratan umum untuk pindah dari Bordeaux bersama rekan senegaranya, Christophe Dugarry. Tapi, pada akhirnya transfer itu tidak pernah terjadi karena sikap Walker. Dan, nasib kemudian mengantarkan Zidane bersinar bersama Juventus, Real Madrid, dan selanjutnya menyandang status legenda.
If Zidane to Blackburn Rovers had happened in 1995 pic.twitter.com/9a9xOzoJ6l
— Classic Football Shirts (@classicshirts) July 10, 2019