Beda dengan VAR, alat ini lebih akurat dan tidak butuh waktu lama saat menentukan off side.
Untuk menjawab kritikan banyak kalangan terhadap kelemahan VAR yang kerap memunculkan kontroversi di berbagai pertandingan tim nasional maupun liga-liga papan atas dunia, FIFA merespons dengan menyiapkan teknologi baru. Jika sukses di Piala Arab, alat ini bisa digunakan di Piala Dunia 2022.
Simalakama Kevin Diks, Ingin Bela Timnas Indonesia Tapi PSSI Gerak Lambat
Jika melihat potensi off side, peringatan akan dikirim ke VAR dan akan ditanyangkan ulang untuk dianalisis sebelum akhirnya memberi tahu wasit utama.
Momen Wawan Febrianto Beri Kado Pahit Ultah ke-93 Persija Jakarta
Piala Arab, yang diikuti 16 tim dan dipentaskan di enam stadion di Qatar, adalah event uji coba paling signifikan untuk teknologi tersebut. "Ini didasarkan pada teknologi pelacakan anggota badan," kata Direktur Teknologi dan Inovasi FIFA, Johannes Holzmueller.
Flags of countries participating the #FIFAArabCup greet motorists on this stretch of road in Katara – the Cultural Village. PICTURE: Thajudheen pic.twitter.com/ggiWPCQVl3
— Gulf-Times (@GulfTimes_QATAR) November 29, 2021
"Perangkat lunak sedang memproses data ini, dan jika terjadi off side, peringatan otomatis akan dikirim ke ruang kendali VAR. Itulah alasan kami menyebutnya semiotomatis," tambah Holzmueller.
"Ada dua titik fokus. Fokus pertama adalah pada titik tendangan saat bola dimainkan, dan yang kedua adalah bagian tubuh mana yang paling dekat dengan garis gawang, bek atau penyerang. Kami berharap dengan teknologi itu kami bisa lebih cepat dan akurat," pungkas Holzmueller.
این صد در صد بشه واسه کوتاه شدن دست داورها تو نتایج و بدبخت شدن لنگ مطمئن هستم با دستور ویژه با سه فوریت تو مجلس ۴۰ روز عزای عمومی اعلام میکنن pic.twitter.com/3CLe3oMEUK
— ??Mohammad_Ronin?? (@ryanmohammad13) November 27, 2021