Forlan dipuja fans MU gara-gara mencetak dua gol di pertandingan ini. Cek videonya!
Bagi fans Setan Merah, Forlan adalah penyerang yang selalu ada di hati. Namanya sejajar dengan Andy Cole, Dwight Yorke, Ole Gunnar Solskjaer, Teddy Sheringham, atau Wayne Rooney. Padahal, penyerang Uruguay tersebut hanya bermain empat musim dengan 98 pertandingan dan 17 gol.
Tidak Lagi di Man United, Michael Carrick: Saya Antar Jemput Anak ke Sekolah
"Ketika mereka menyanyikan lagu indah itu dan mereka masih nyanyikan sampai hari ini, saya berpikir: 'Saya adalah pria yang beruntung'. Ini adalah jenis momen yang anda impikan sebagai anak laki-laki, jenis hal yang telah saya kerjakan dengan sangat keras," ungkap Forlan.
Jelang Lawan Mantan Klub, Jose Mourinho Putuskan Boikot Bicara ke Media
Momen indah bersejarah itu tercipta pada 1 Desember 2002. Saat itu, Forlan mencetak dua gol untuk membawa MU menang di Anfield. Banyak pemain MU yang mencetak gol di Anfield. Banyak pula yang lebih bagus. Tapi, entah mengapa suporter menganggap dua gol Forlan benar-benar penting.
"Ryan Giggs, yang mengumpan untuk gol saya. Dia mengatakan kepada petugas dengan jaket oranye terang ke mana mereka harus pergi. Saya mengulangi apa yang dikatakan Giggs. Tidak ada yang menghentikan kami menikmati momen ini. Bukan siapa-siapa," beber Forlan.
Meski menjadi pahlawan di laga itu, karier Forlan di Old Trafford tidak mulus secara keseluruhan. Forland dibiarkan pergi ke Villarreal pada 2004 dengan kerugian hampir 5 juta pounds (Rp95 miliar). Tapi, dia bangkit di Spanyol untuk menunjukkan kelasnya sebagai pemain hebat.
Pemain Uruguay itu memenangkan trofi El Pichichi dan Sepatu Emas Eropa masing-masing dua kali sebelum mencapai puncaknya pada usia 31. Dia juga mencetak dua gol di final Liga Europa bersama Atletico Madrid sebelum memenangkan Bola Emas untuk pemain terbaik Piala Dunia 2010.
Jadi, pertanyaannya, apakah dia benar-benar gagal di MU? Lalu, mengapa dia tidak berhasil di Old Trafford? Teka-teki itu terjawab beberapa tahun kemudian ketika Ferguson pensiun.
Menurut Ferguson, Forlan "berlari melawan masalah singularitas Ruud van Nistelrooy". Itu karena dia bermain di era yang sama dengan penyerang Belanda tersebut. "Ruud ingin menjadi finisher nomor satu. Itu sifatnya. Forlan tidak terdaftar di radarnya sama sekali. Jadi, ketika anda menempatkan mereka berdua di lapangan, tidak ada chemistry," ungkap Ferguson.
"Diego lebih baik dengan pasangan. Tapi, dia mencetak beberapa gol yang tak ternilai harganya. Dia adalah pemain yang bagus dan profesional yang hebat," tambah nakhoda asal Skotlandia itu.
Setengah musim pertama Forlan di klub membuatnya tampil tujuh kali sebagai starter dan 11 penampilan sebagai pemain pengganti. Tapi, striker itu menyelesaikan kampanye tanpa gol, dengan MU tanpa trofi.
All the best in your retirement, @DiegoForlan7, and thanks for the memories! #MUFC pic.twitter.com/KHgBoplvu6
— Manchester United (@ManUtd) August 7, 2019