Semoga nasibnya tidak seperti Ole: bagus di awal, loyo di akhir!
Meski awalnya tampak sulit, MU pada akhirnya bisa menemukan celah dari tim asuhan legenda hidup Arsenal, Patrick Vieira, sepanjang jalannya pertandingan di babak pertama. The Reds Devils tampil mendominasi, meski gol yang diusahakan baru tercipta pada babak kedua lewat sepakan Fred dari luar kotak penalti.
Meski Menang Lawan Kamboja, Wajah Pemain Malaysia Tampak Lelah
2. Menciptakan 77 operan di sepertiga akhir pertandingan melawan Crystal Palace, dan itu yang paling banyak mereka lakukan dalam pertandingan Liga Premier musim ini.
Momen Selebrasi Menjijikkan Pemain Chesterfield di Piala FA
4. Mencatatkan jumlah tertinggi musim ini untuk sentuhan di kotak lawan dan mengoper ke area penalti lawan.
Ralf Rangnick’s reaction to Fred’s winner against Crystal Palace ??
pic.twitter.com/irXzpgnhty— United Zone (@ManUnitedZone_) December 6, 2021
6. Dan, berdasarkan penilaian dari WhoScored, pemain timnas Brasil itu juga mendapat rating tertingginya (8,51) untuk pertandingan Liga Premier.
7. Setelah 30 menit pertandingan, MU mencatatkan lebih banyak tembakan (10) daripada yang mereka lakukan secara keseluruhan dalam kekalahan 1-4 melawan Watford pada November.
8. Hanya dua pemain outfield (Fred dan Victor Lindelof) yang tidak menciptakan peluang selama penampilan dominan tim tuan rumah di babak pertama.
9. Rangnick menjadi pelatih MU keempat yang memenangkan pertandingan Liga Premier pertamanya. Itu sama dengan catatan David Moyes, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solskjaer.
The Godfather of Gegenpressing. The Professor. The TRUTH.
— Lyés (@WholeLottaLyes) November 25, 2021
Ralf Rangnick to Manchester United, Let’s Dance?? pic.twitter.com/NYvy1rqoOV