Arsenal kehabisan bensin?
Manajer Arsenal Mikel Arteta mengakui bahwa Arsenal tidak cukup baik karena mereka menderita kekalahan di menit-menit akhir pertandingan melawan Everton di Liga Premier Inggris (EPL), Selasa (7/12/2021).
Tim besutan Arteta menderita kekalahan ketiga mereka dalam empat pertandingan Liga Inggris setelah aksi individu Demarai Gray yang menakjubkan membuat tuan rumah meraih kemenangan dramatis dengan skor 2-1 pada menit ke-92.
Martin Odegaard sempat memberi tim tamu keunggulan di babak pertama dengan tendangan volinya apik dari umpan silang Kieran Tierney di Goodison Park.
Arsenal harus menyesali kegagalan mereka untuk manfaatkan beberapa peluang mereka, saat Richarlison berhasil menyamakan kedudukan, sebelum Gray bawa The Toffees lakukan comeback di waktu tambahan.
Arteta merasa para pemainnya dihukum karena tidak bisa mengusai permainan. Hasil ini membuat The Gunners alami tiga kekalahan di liga berturut-turut atas Everton untuk pertama kalinya sejak 1986.
“Di babak pertama, kami sangat tidak konsisten dengan bola, saya tidak menyukainya. Kami tidak melakukan penetrasi; salah satu dari beberapa kali kami melakukannya, kami mencetak gol.” kata Arteta kepada Sky Sports.
“Babak kedua, kami mencoba melakukan lebih banyak dari hal-hal itu, menciptakan empat peluang besar, tetapi kebobolan gol yang sangat ceroboh ketika Anda perlu mengelola permainan.” ucap Arteta
"Saya pikir tim mencoba untuk terus melaju, kami terus menekan tinggi. Kami kehilangan beberapa duel penting yang memberi kami tekanan."
“Yang saya inginkan adalah lebih dari tim saya. Hari ini, Anda memiliki permainan di bawah kendali meskipun Anda tidak memainkan yang terbaik, dan Anda harus menemukan cara untuk memenangkannya."
"Itu bisa sangat berbeda, tetapi kami belum berhasil melakukannya. Ketika lawan ada di sana untuk mengambil, Anda harus melakukannya, dan kami belum melakukannya. Itu tidak cukup baik."
Odegaard sependapat dengan Arteta bahwa Arsenal yang berada di posisi ketujuh harus secara signifikan meningkatkan level performa mereka. Mantan gelandang Real Madrid jadi salah satu pemain Arsenal yang tampil baik di Merseyside.
Gol Odegaard adalah yang kesembilan berturut-turut dicetak oleh Arsenal di Liga Premier oleh pemain berusia 23 atau lebih muda, rekor terpanjang mereka dalam sejarah Liga Inggris. Ia juga menjadi pemain Norwegia termuda (22 tahun, 354 hari) yang mencetak gol berturut-turut di Premier League sejak John Arne Riise pada Agustus 2002 untuk Liverpool (21 tahun, 328 hari).
“Ini sulit untuk diambil. Saya pikir secara umum, kami tidak berada pada level yang kami butuhkan hari ini,” katanya. “Kami memiliki beberapa momen bagus, tetapi kami harus melakukan jauh lebih baik. Kami seharusnya lebih baik.
“Sulit untuk mengatakan dengan tepat apa yang terjadi. Kami harus melakukan yang lebih baik ketika kami memiliki keunggulan itu. Kami berhenti bermain dan memberi mereka permainan yang ingin mereka mainkan.
“Saya pikir itu [masalah pola pikir]. Ketika Anda memimpin 1-0, Anda takut kehilangan kemenangan dan, menurut saya, itulah kesalahan yang kami lakukan hari ini. Anda mengejar gol kedua dan itu adalah niatnya, tetapi kami tidak berhasil melakukannya di lapangan.” tutup Odegaard