Presiden FIFA Gianni Infantino menyambut baik niat negara-negara kawasan Asia Tenggara alias ASEAN untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Hal itu disampaikannya di sela-sela kunjungan ke Stadion Jalan Besar, Singapura, pada Minggu (05/12/2021) saat meresmikan markas Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS) yang telah direnovasi dan lapangan rumput baru di stadion tersebut.
Infantino mengatakan kawasan ASEAN memiliki apa yang diperlukan untuk menggelar kompetisi internasional terbesar sepak bola. Dan badan sepak bola dunia itu siap untuk menyumbangkan US$2,53 juta / Rp. 36 miliar untuk proyek-proyek semacam itu, yang sebenarnya juga secara tak langsung berada di bawah program Fifa Forward.
Gagasan Piala Dunia di Asia Tenggara ini sendiri pertama kali digulirkan pada pertengahan 2019.
"Menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah ambisi besar," kata Infantino. "ASEAN tentu saja, memiliki kapasitas ekonomi (dan) sepak bola untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia."
Infantino juga mencatat bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 - hanya kedua kalinya turnamen akan diadakan di Asia Tenggara setelah Malaysia pada tahun 1997 - dan mengatakan itu adalah "platform yang bagus" untuk menunjukkan apa yang bisa dilakukan negara-negara di ASEAN.
Kandidat kuat alias utama tuan rumah tak lain adalah Singapura yang infrastukturnya sudah dirasa memadai. Infantino juga mengatakan bahwa tujuan Singapura untuk mencoba lolos ke Piala Dunia 2034, telah didukung penuh oleh pemerintah mereka.
"Saya pikir ketika kita melihat rencana dan proyek yang ditempatkan di sini, itu menuju ke arah yang benar," tambahnya.
Infantino percaya itu adalah "tanggung jawab FIFA untuk mencoba dan mempersempit kesenjangan" dengan meningkatkan kesempatan bagi negara-negara sepak bola 'bertubuh kecil' seperti di Asean untuk bekerja sama dengan yang lebih mapan.
Ia mengatakan bahwa mulai sekarang hingga 2034, tujuan ASEAN seharusnya adalah "menumbuhkan sepak bola", diluar itu Infantino mengatakan organsiasi yang dipimpinnya telah berdiskusi dengan Federasi Sepak Bola Asean (AFF) tentang kemungkinan mengakui Piala Suzuki --- yang saat ini digelar di Singapura --- sebagai turnamen resmi FIFA.
Ya, Piala AFF saat ini tidak disetujui oleh FIFA - meskipun diakreditasi oleh mereka - atau diadakan selama jendela internasional, yang berarti klub tidak berkewajiban untuk melepaskan pemain mereka untuk itu. Hal ini menyebabkan beberapa pemain top ASEAN yang berbasis di Eropa melewatkan turnamen sepenuhnya.
Adapun tentang kunjungannya ke Singapura, itu adalah kunjungan kedua Infantino ke sini sebagai presiden FIFA, setelah menghadiri pertemuan puncak sepak bola eksekutif FIFA di Four Seasons Singapura pada Desember 2016.
Semoga ada kabar baik mengenai wacana ini. Dan jika Indonesia terpilih sebagai salah satu tuan rumah, itu artinya mimpi untuk bermain di Piala Dunia semakin dekat.