Sementara Militao dapat kartu kuning. Mengapa demikian? Simak ulasannya...
Klub raksasa La Liga Spanyol itu memimpin pada menit ke-17 setelah gol indah dari Toni Kroos. Lalu gol tambahan dari Marco Asensio pada menit ke-75.
4 Pemain Kamboja yang Main Bagus Saat Kalah dari Malaysia
Keduanya lalu terlibat dalam keributan hingga akhirnya dilerai dan rekan-rekan mereka. Sebagai keputusan lebih lanjut, wasit lantas tanpa ampun menghadiahi kartu merah untuk Barella sementara
Militao cuma diganjar kartu kuning.
Kisah Laga Aneh di Kolombia yang Dicurigai Match fixing, 2 Gol di Additional time
Apa boleh buat, untuk sisa laga Inter Milan harus bermain dengan 10 pemain, yang terbukti membawa mereka pada kekalahan dengan skor yang lebih besar lagi.
“Barella membuat kesalahan serius, tetapi dia cerdas, dia menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada staf, rekan satu timnya, semua orang."
That would be these. All free to download on the IFAB app. A straight arm challenge for the ball is not a red card offense. At most you could argue it’s a bookable offense. Even Barella apologized & Inzaghi conceded it was a red & said nothing re Militao. ?♂️ pic.twitter.com/07X3nTn4v7
— Nima Tavallaey Roodsari (@NimaTavRood) December 7, 2021
Yakni pelanggaran yang sifatnya, violent conduct, adalah ketika seorang pemain menggunakan atau mencoba menggunakan kekuatan atau kebrutalan yang berlebihan terhadap lawan saat tidak memperebutkan bola, atau terhadap rekan satu tim, ofisial tim, ofisial pertandingan, penonton atau orang lain, terlepas dari apakah kontak fisik dilakukan.
Meski kalah, Inter Milan masih berhak atas
tiket 16 besar karena klasemen akhir group D, menempatkan mereka di posis kedua dibawah Real Madrid.