Pepatah mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Itulah Bejo Sugiantoro dan Rachmat Irianto.
Menghadapi pertandingan pertama, Indonesia memang diunggulkan menang atas Kamboja. Catatan sejarah, statistik, hingga materi pemain membuat pasukan Garuda layak optimistis.
Bahaya Bola Mati dan Umpan Silang Masih Mengancam Pertahanan Indonesia
Yang Perlu Diketahui Tentang Drawing Babak 16 Besar Liga Champions
Pada pertandingan fase grup melawan Filipina di Gelora Bung Karno, 23 Desember 2002, Indonesia menang 13-1. Bambang Pamungkas dan Zaenal Arief sama-sama mencetak quattrick. Sementara Imran Nahumarury menyumbang satu gol dan Solomon Licuanan mencetak gol bunuh diri.
Pada akhirnya, Indonesia lolos ke semifinal sebagai runner-up Grup A di belakang Vietnam. Dan, setelah mengalahkan Malaysia di semifinal, pasukan Garuda menantang Thailand pada pertandingan puncak di GBK. Sayang, dengan dukungan 100.000 suporter, Indonesia menyerah lewat adu penalti 2-4 (2-2).
A second header of the night for Irianto, another set-piece goal for Indonesia ??
— AFF Suzuki Cup (@affsuzukicup) December 9, 2021
Goal number 3⃣ was a copy of the first one! ?#AFFSuzukiCup2020 | #RivalriesNeverDie | #IDNvCAM pic.twitter.com/svCYf4Oo7Q