Dua gol Kamboja harus jadi bahan evaluasi untuk pertandingan berikutnya.
Kemenangan atas Kamboja ternyata membuka lebar-lebar salah satu titik lemah Indonesia yang tidak pernah bisa diatasi. Dua gol yang bersarang ke jala Syahrul Fadil menunjukkan bola-bola mati dan umpan silang masih menjadi pekerjaan rumah Shin Tae-yong.

Indonesia mengawali kampanye Piala AFF 2020 dengan hasil sempurna. Menghadeapi Kamboja di Bishan Stadium, Singapura, Kamis (9/12/2021) malam, pasukan Garuda memetik kemenangan 4-2.

Dua gol Rachmat Irianto dan masing-masing satu gol dari Evan Dimas dan Ramai Rumakiek cukup membuat para pendukung tim Merah-Putih bersorak kegirangan. Apalagi, para pemain melakukan tekanan yang cukup membuat para pemain Kamboja kebingungan melakukan pressing.

Sayang, kebiasaan buruk pemain Indonesia yang lemah dalam umpan silang dan bola-bola mati membuat dua gol bersarang ke gawang kiper Persikabo 1973 tersebut.



Fakta menunjukkan, dua gol Kamboja dari Yue Safy pada menit 37 dan Prak Mony Udom (60) tercipta dari skenario bola mati. Yang pertama tandukan dari sepak pojok akibat kesalahan Ryuji Utomo membuang bola. Sementara gol kedua dari tendangan bebas yang memantu pemain Indonesia dan tidak bisa dijangkau Syahrul.

Jika dua masalah utama itu tidak bisa dicarikan solusi, Indonesia berpotensi mengalami masalah besar saat berjumpa Vietnam dan Malaysia pada dua pertandingan terakhir. Sebab, secara kualitas, kedua tim sangat bagus dalam passing dan eksekusi.