Dua ego megabintang bisa diredam dalam kerja sama tim yang apik..
Paris Saint-Germain (PSG) mengamankan kemenangan penting melawan AS Monaco, dalam laga yang digelar di Parc des Princes, pada Senin (13/12/2021) dini hari WIB itu, tim asuhan Mauricio Pochettino menang 2-0.

Dengan hasil tersebut, PSG saat ini makin jauh meninggalkan klub-klub lainnya dengan berada di puncak klasemen dengan capaian 45 point hasil dari 15 kali menang 3 imbang dan 1 kalah.
Dalam lag itu, Kylian Mbappe adalah bintang pertunjukan bagi raksasa Paris, dengan  kedua gol nya, tetapi apa-apa yang dihasilkan Mbappe tidak lepas dari kerja keras, kecerdikan, dan sikap rendah hati dari Lionel Messi.

PSG dihadiahi penalti awal setelah Djibril Sidibe menjatuhkan Angel di Maria di dalam kotak. Sementara Messi tampaknya akan mengambil alih tendangan penalti, Mbappe melangkah dan tidak membuat kesalahan untuk membuat timnya unggul 1-0 pada malam itu. 


Monaco memiliki beberapa peluang yang bagus tetapi tidak mampu mengalahkan Gianluigi Donnarumma, karena pria Italia itu meningkatkan reputasinya sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di dunia sepak bola dengan penampilan yang impresif.


Tepat sebelum jeda, Mbappe menggandakan golnya dengan gol penting lainnya untuk PSG. Saat Monaco berusaha mencari gol penyeimbang, Messi memanfaatkan umpan yang buruk dan melaju ke depan dengan bola. 
Megabintang asal Argentina itu kemudian memberikan umpan kepada Mbappe di tepi kotak penalti, yang menjebloskan bola dengan tenang untuk membuat mantan klubnya makin terperosok.
Mbappe juga mencatatkan namanya di buku sejarah, karena gol keduanya malam itu adalah yang ke-100 untuk PSG di Ligue 1. 

Sementara itu Messi memiliki beberapa peluang untuk mencatatkan namanya di daftar pencetak gol, tetapi itu tidak terjadi pada mantan  pemain Barcelona itu di depan gawang. Namun, ia menghasilkan assist yang luar biasa untuk Mbappe dan telah menjadi bintang PSG di Liga Champions musim ini, saat ia terus beradaptasi dengan kehidupan di klub barunya.
Dalam laga itu, kita bisa melihat dua ego pemain bintang bisa diredam dalam kerja sama tim yang apik.