Pemain-pemain muda dapat mencontoh mentalitas pesepakbola-pesepakbola hebat ini.
Skenario berisiko tinggi kerap menjadi bagian tak terpisahkan dari permainan. Setiap pemain akan menunjukkan reaksi yang berbeda dalam menyikapi tekanan. Ketika beberapa pemain cenderung hancur di bawah tekanan dan gagal dalam situasi seperti itu, sejumlah menikmati kesempatan itu.
Hasil Drawing Liga Champions: Nostalgia Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo
6. Luis Suarez
Pada usia 34 tahun, Luis Suarez mungkin saja telah melewati masa jayanya. Tapi, dia masih bisa mencetak gol dengan konsisten. Dia mencetak gol kemenangan yang sangat penting bagi Los Colchoneros pada pertandingan terakhir La Liga 2020/2021 melawan Real Valladolid. Mereka memenangkan gelar dengan keunggulan dua poin atas Real Madrid dalam perlombaan yang berlangsung ketat.
Musim 2015/2016 menjadi momen Suarez mencapai puncaknya. Dia mencetak 59 gol dalam 53 penampilan di semua kompetisi untuk Barcelona. Suarez menjadi pemain penting untuk Barcelona di El Clasico mengantongi dua gol saat tim menenggelamkan Real Madrid 4-0.
Sukses atau Gagal? 4 Pelatih Argentina di Liga Premier
5. Lionel Messi
Lionel Messi adalah pesepakbola terhebat sepanjang masa. Pemenang Ballon d'Or tujuh kali ini memiliki karier yang luar biasa dan penuh dengan momen-momen indah. Dia adalah pemain terbaik sepanjang masa Barcelona dan mengukir banyak momen penting di Camp Nou selama 17 tahun.
Hattrick senior pertama Messi terjadi saat melawan Real Madrid saat masih remaja. Gol ketiganya pada malam itu juga menjadi gol penyama kedudukan pada menit 92.
Tapi, yang menjadi momen mencolok bagi semua orang adalah saat Messi mencetak hattrick melawan Ekuador dalam Kualifikasi Piala Dunia 2018 yang dimenangkan Argentina. La Albiceleste tertinggal 0-1 setelah hanya 40 detik.
4. Sergio Ramos
Sergio Ramos menjadi kapten Real Madrid sejak 2015 hingga pergi pada musim panas lalu. Ramos memimpin tim dengan memberi contoh beberapa kali. Sundulan gol penyeimbang di waktu tambahan dari pemain Spanyol itu di final Liga Champions 2013/2014 memicu comeback Real Madrid yang tak terlupakan.
Ramos juga telah mengantongi dua gol di leg kedua pada pertandingan semifinal melawan Bayern Muenchen. Dia mencetak gol penyama kedudukan pada menit 90 di El Clasico pada musim 2016/2017.
Bakat Ramos dalam mencetak gol menjadi satu hal yang membedakannya dengan pemain bertahan lainnya. Dia adalah bek tengah, tapi telah mencetak 101 gol dalam 671 penampilan untuk Madrid di semua kompetisi. Ramos menjadi salah satu bek terhebat di era modern, dan selalu menunjukan kemampuannya saat timnya sangat membutuhkan.
?️ "I told myself, 'It can’t end like this.'"
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) March 24, 2021
2⃣ Sergio Ramos added to his crucial goals against Bayern in the semi-finals, forcing extra time with a last-gasp equaliser in Lisbon against rivals Atlético. 'La Décima' would become reality ?@SergioRamos | @realmadriden | #UCL pic.twitter.com/sGC7BMlNgT
3. Mohamed Salah
Mohamed Salah saat ini adalah salah satu pemain yang paling banyak dibicarakan. Salah tidak hanya mencetak gol atau berkontribusi ketika keadaan sedang sulit. Dia juga memberikan perlakuan yang sama kepada setiap lawan di hampir setiap pertandingan yang dimainkan.
Pemain Mesir itu baru-baru ini mencetak hattrick ke gawang Manchester United di Old Trafford. Dia mencetak gol solorun yang luar biasa melawan Manchester City dalam hasil imbang 2-2 yang mendebarkan.
Pemain berusia 29 tahun itu mencetak dua gol melawan Atletico Madrid di Estadio Wanda Metropolitano saat Liverpool meraih kemenangan 3-2. Dia juga mencetak gol melawan Chelsea dalam hasil imbang 1-1 awal musim ini. Puncaknya, Salah mencetak gol pembuka Liverpool ke gawang Tottenham Hotspur di final Liga Champions 2018/2019.
2. Divock Origi
Sulit untuk menemukan pemain yang memiliki hobi mencetak gol yang sangat penting bagi tim di saat krusial seperti yang dilakukan Divock Origi. Pemain Belgia itu sama sekali bukan striker pilihan pertama di Liverpool. Bahkan, dia bisa cukup santai di depan gawang.
Tapi, pada saat Liverpool mati-matian mencari pahlawan, Origi siap mewujudkannya. Dia telah melakukannya begitu banyak keajaiban untuk Liverpool.
Origi dikenang saat mencetak gol yang memastikan kemenangan 2-0 Liverpool atas Tottenham Hotspur di final Liga Champions 2018/2019. Kemenangan 4-0 Liverpool di leg kedua semifinal melawan Barcelona menjadi salah satu perubahan haluan terbaik dalam sejarah Liga Champions. Origi mencetak dua gol yang sangat vital dalam pertandingan itu.
Pemain berusia 26 tahun itu terus menjadi andalan Liverpool hingga hari ini. Dia mencetak gol kemenangan menit 94 untuk Liverpool saat melawan Wolverhampton Wanderers, yang membantu mereka tetap bertahan dalam perburuan gelar Liga Premier.
Origi juga mencetak gol kemenangan Liverpool melawan AC Milan dalam pertemuan terakhir penyisihan grup Liga Champions.
Divock Origi goals with Titanic song is an art of its own #YNWA pic.twitter.com/ULmAiISIos
— Wahyu (@bayubeef) December 4, 2021
1. Cristiano Ronaldo
Cristiano Ronaldo adalah salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Karier megabintang Portugal itu selalu memberikan penampilan yang ikonik. Kerja keras dan sikap pantang menyerah sudah terlihat sejak awal karier hebat di Manchester United.
Namun, di Real Madrid, dia berkembang menjadi bintang yang berbeda. CR7 telah memberikan sangat banyak momen penting di lapangan.
Hattrick melawan Spanyol dalam hasil imbang 3-3 di Piala Dunia 2018 akan selalu terasa istimewa. Gol kemenangan di musim 2008/2009 melawan FC Porto juga membantu MU meraih kemenangan setelah pada leg pertama di Old Trafford berakhir 2-2. MU melaju ke semi final semata-mata karena keajaiban Ronaldo.
Hattrick Ronaldo dalam kemenangan 4-2 atas Swedia di play-off Kualifikasi Piala Dunia 2014 adalah penampilan tak terlupakan lainnya.
Pada Liga Champions 2015/2016, Madrid melawan VfL Wolfsburg di perempat final. Mereka perlu membalikkan defisit 0-2 saat tim Jerman itu datang ke Estadio Santiago Bernabeu dengan memanfaatkan peluang mereka setelah kalah di leg pertama. Dan, Ronaldo mencetak hattrick untuk membuyarkan mimpi Wolfsburg.
Ronaldo juga mencetak hattrick di leg kedua perempat final Liga Champions 2016/2017 melawan Bayern Muenchen. Dua golnya tercipta pada menit 105 dan 110 ketika Bayern memburu gol untuk memastikan lolos ke semifinal.
Ronaldo mencetak banyak gol penting bagi MU. Dia mencetak gol kemenangan di menit 95 melawan Villarreal di Liga Champions. Ronaldo kemudian mencetak gol kemenangan di menit 81 melawan Atalanta Bergamo saat tertinggal 0-2. Dia mencetak dua gol indah dalam hasil imbang 2-2 yang sangat penting.