Sejauh ini Laos diduga terlibat...
Belum lama ini isu match fixing atau pengaturan skor menjadi buah bibir tersendiri di ajang Piala AFF 2020. Dimana timnas Laos dituding melakukan hal yang sama sekali tidak bisa dibetulkan dalam sepak bola tersebut, pasalnya saat melawan Malaysia dan Indonesia beberapa gol dianggap terjadi dalam skema yang tidak wajar.

Begitu juga saat menghadapi Thailand dan Kamboja. Laos sendiri telah memainkan semua laga di babak penyisihan grup B, namun tak satupun berhasil mereka menangi apalagi imbang, bahkan selain kalah, Laos juga cuma sekali menyarangkan gol dan kebobolan sebanyak 14 kali.




Namun, terlepas dari gonjang-ganjing itu, hingga kini tudingan tersebut tidak terbukti. Dalam kaitannya dengan hal tersebut Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) melalui Presiden Federasi Sepak Bola Singapura (FAS), Lim Kia Tong, yang juga menjabat Ketua Panpel Piala AFF 2020, memperingatkan tim-tim kontestan untuk tidak coba-coba terlibat  match fixing dan tak segan untuk menindak tegas segala bentuk tindakan match fixing. 

"AFF tidak menoleransi segala bentuk tindakan match fixing,'' kata Lim Kia Tong, dilansir dari Bongda.

Untuk memastikan hal itu tidak terjadi, dalam memantau kasus ini pihaknya akan menggandeng Biro Investigasi Praktik Korupsi Singapura (Corrupt Practices Investigation Bureau/CPIB).

''Kami dan CPIB bekerja sama dalam memantau pertandingan untuk memastikan bahwa setiap pertandingan tidak ada manipulasi,'' 

Hukuman berat tentu sudah menanti pihak-pihak yang coba-coba menodai sportivitas di Piala AFF 2020. Lim Kia Tong menerangkan, pelaku bisa dijatuhi hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola.

''Sanksi yang sangat berat dengan tegas akan dijatuhkan kepada mereka yang terlibat,'' tegasnya.

''Ofisial dan pemain yang melanggar dan terbukti bersalah oleh Pengadilan Singapura atau Komisi Pemberantasan Korupsi AFF, akan mendapat larangan berpartisipasi di kegiatan sepak bola,'' pungkasnya.