Bisnis pemasaran brilian dalam memancing kemarahan fans.
Militansi fans sepakbola jangan pernah dicoba, sebab kelompok suporter manapun pasti rela bertindak nekad jika merasa klub kesayangan mereka diganggu.
Hal itulah yang dilakukan penggemar Tottenham Hotspur kepada Domino's Pizza, jejaring restoran yang didirikan di Amerika Serikat. Para penggemar Spurs dengan sangat marah mengadakan gerakan boikot produk tersebut karena Domino's Pizza telah membuat lelucon gara-gara mengejek tersingkirnya Spurs dari Liga Konferensi Eropa.
Spurs tersingkir dari kompetisi tersebut setelah kalah dalam pertandingan grup terakhir mereka melawan Rennes. UEFA memberi kemenangan WO 3-0 untuk klub Prancis itu setelah pertandingan pada 9 Desember ditunda karena wabah virus Corona di kubu Tottenham.
Spurs perlu memenangkan pertandingan untuk memiliki peluang mencapai babak sistem gugur kompetisi, menyusul kekalahan memalukan di fase grup dari Vitesse dan Mura. Tapi, wabah Covid-19 mengacaukan langkah Spurs.
Situasi itu yang ditengarai menjadi latar belakang akun Twitter Domino's Pizza cabang Inggris memposting gambar seorang pria yang menunjuk ke lemari kosong bersama dengan keterangan: "Penggemar Spurs bertingkah seperti mereka tidak pernah menginginkan Liga Konferensi Eropa di lemari piala mereka ..."
Penggemar Tottenham bereaksi dengan marah terhadap postingan tersebut, dengan beberapa bersumpah untuk tidak pernah membeli pizza dari Domino's lagi.
"Pizza yang enak, tapi baru saja kehilangan banyak pelanggan. Pemasaran yang hebat," tulis seorang penggemar di Twitter.
"Bisnis yang bagus harus saya katakan ... ingatkan saya di mana Anda mempelajari naluri bisnis Anda, sehingga saya dapat menghindari pergi ke sana," tambah yang lain.
Tampaknya kemarahan para penggemar Tottenham Hotspur tak terbendung.
“Anda tahu ada banyak penggemar Tottenham yang sekarang akan secara aktif memboikot merek Anda,” tambah penggemar lainnya.
Tottenham sendiri dilaporkan tengah mencari jalan tengah terbaik atas keputusan UEFA tersebut.
Sementara bek Spurs, Davinson Sanchez, mengecam badan sepakbola Eropa itu karena memaksakan hukuman sepihak. Dia menyebutnya "sama sekali tidak adil".
"Memiliki hak untuk bermain, tidak adil bagi kami (bagi UEFA) untuk mengatakan, 'OK Anda keluar dari kompetisi', mengetahui bahwa kami tidak memainkan permainan karena kasus Covid," katanya kepada Sky Sports.
"Kami bersiap untuk pertandingan, karena kami focus. Kami melakukan segalanya untuk bermain di kandang kami,” timpalnya.
“Malam sebelum kami mendapat berita, pertandingan itu tidak akan terjadi. Saya pikir itu tidak adil bagi kami sebagai klub dan penggemar kami,” ujarnya.
"Kami kesulitan bermain tandang, tetapi kami masih memiliki peluang untuk memenangkan kompetisi. Jadi, keputusan itu sama sekali tidak adil," pungkasnya.
Hal itulah yang dilakukan penggemar Tottenham Hotspur kepada Domino's Pizza, jejaring restoran yang didirikan di Amerika Serikat. Para penggemar Spurs dengan sangat marah mengadakan gerakan boikot produk tersebut karena Domino's Pizza telah membuat lelucon gara-gara mengejek tersingkirnya Spurs dari Liga Konferensi Eropa.
BACA VIRAL LAINNYA
Momen Gol Indonesia ke Gawang Singapura, One-Two ala PlayStation
Momen Gol Indonesia ke Gawang Singapura, One-Two ala PlayStation
Penggemar Tottenham bereaksi dengan marah terhadap postingan tersebut, dengan beberapa bersumpah untuk tidak pernah membeli pizza dari Domino's lagi.
BACA ANALISIS LAINNYA
Rekaman Lama Tunjukkan Diego Maradona Marah saat Lagu Kebangsaan Argentina Disoraki
Rekaman Lama Tunjukkan Diego Maradona Marah saat Lagu Kebangsaan Argentina Disoraki
"Bisnis yang bagus harus saya katakan ... ingatkan saya di mana Anda mempelajari naluri bisnis Anda, sehingga saya dapat menghindari pergi ke sana," tambah yang lain.
“Anda tahu ada banyak penggemar Tottenham yang sekarang akan secara aktif memboikot merek Anda,” tambah penggemar lainnya.
Sementara bek Spurs, Davinson Sanchez, mengecam badan sepakbola Eropa itu karena memaksakan hukuman sepihak. Dia menyebutnya "sama sekali tidak adil".
"Memiliki hak untuk bermain, tidak adil bagi kami (bagi UEFA) untuk mengatakan, 'OK Anda keluar dari kompetisi', mengetahui bahwa kami tidak memainkan permainan karena kasus Covid," katanya kepada Sky Sports.
"Kami bersiap untuk pertandingan, karena kami focus. Kami melakukan segalanya untuk bermain di kandang kami,” timpalnya.
“Malam sebelum kami mendapat berita, pertandingan itu tidak akan terjadi. Saya pikir itu tidak adil bagi kami sebagai klub dan penggemar kami,” ujarnya.
"Kami kesulitan bermain tandang, tetapi kami masih memiliki peluang untuk memenangkan kompetisi. Jadi, keputusan itu sama sekali tidak adil," pungkasnya.