Tak terasa waktu berjalan cepat. Seperti baru kemarin, Indonesia dan Thailand berjumpa lagi.
Ketika terakhir kali bertemu pada final Piala AFF 2016, Thailand sukses mengalahkan Indonesia dengan agregat 3-2 (1-2, 2-0). Dari tim lima tahun lalu, The War Elephants memiki enam anggota skuad di final Piala AFF 2020. Sementara Indonesia menyisakan Fachrudin Aryanto dan Evan Dimas.
Dari tiga pertemuan Indonesia dengan Thailand di turnamen antarnegara Asia Tenggara ini, edisi 2002 dan 2016 menjadi yang paling ketat. Jika 2002 berakhir dengan adu penalti, maka 2016 menggunakan sistem home and away.
Pada 2016, Indonesia dilatih Alfred Riedl. Pelatih asal Austria itu mengandalkan pemain-pemain bagus seperti Kurnia Meiga, Beny Wahyudi, Abduh Lestaluhu, Boaz Solossa, Stefano Lilipaly, Ferdinan Sinaga, Zulham Zamrun, Lerby Eliandry, Andik Vermansah, Hansamu Yama, Manahati Lestusen, hingga Andritany Ardhiyasa.
Ada juga Evan, yang saat itu baru berusia 21 tahun, dan Fachrudin. Keduanya kembali dipanggil untuk skuad Piala AFF 2020.
Sebaliknya, Thailand ditangani sang legenda, Kiatisuk Senamuang. The War Elephants bermaterikan beberapa pemain bagus seperti eks kiper Persib Bandung, Sinthaweechai Hathairattanakool, dan pesepakbola keturunan Swiss, Charyl Chappuis.
Beberapa pemain yang tampil pada 2016 juga masih membela Thailland pada Piala AFF tahun ini. Jumlahnya, enam orang. Mereka adalah Kawin Thamsatchanan, Theerathon Bunmathan, Sarach Yooyen, Teerasil Dangda, Chanathip Songkrasin, serta Tristan Do.
Pada 2016, Indonesia melaju ke pertandingan puncak setelah menjadi runner-up Grup A di belakang Thailand. Pasukan Merah-Putih dikalahkan Thailand 2-1, imbang 2-2 dengan Filipina, dan mengalahkan Singapura 2-1. Di semifinal, Vietnam dikalahkan agregat 4-3 (2-1, 22).
Sementara Thailand memuncaki Grup A dengan catatan 100 persen. Selain mengalahkan Indonesia, mereka juga memetik kemenangan atas Filipina dan Singapura. Lalu, menghajar Myanmar agregat 6-0 (2-0, 4-0).
Dengan penampilan yang bagus di semifinal, Indonesia dan Thailand kemudian berjumpa di final. Leg pertama digelar di Stadion Pakansari, Cibinong. Hasilnya, 2-1 untuk tuan rumah. Sedangkan leg kedua digelar di Rajamangala Stadium, Bangkok, dengan hasil 2-0 untuk tim Gajah Perang.
Uniknya, dalam tiga pertemuan dengan Indonesia di fase grup dan final, Teerasil mencetak empat gol. Yang pertama hattrick saat Thailand menang 4-2. Kedua, mencetak satu gol di Cibinong. Di pertandingan-pertandingan itu, Fachrudin ada di lapangan dan Evan hanya main di babak kedua pada fase grup.
Saat itu, Teerasil juga mengakhiri turnamen dengan status pencetak gol terbanyak. Dia mengemas total enam gol. Uniknya, empat gol ke gawang Indonesia dan dua lainnya saat menghadapi Myanmar.
Lalu, bagaimana pengaruh para pemain 2016 di turnamen 2020? Dari kubu Thailand, Sarach, Theerathon, Chanathip, dan Teerasil tetap menjadi andalan di starting line-up. Sementara Kawin dan Tristan lebih banyak duduk di bench. Tristan biasanya main di babak kedua ketika Thailand sudah unggul.
Untuk kubu Indonesia, Fachrudin dan Evan menjelma menjadi pemain yang semakin matang. Fachrudin menjadi pilihan utama di lini belakang Indonesia. Sementara Evan menjadi kapten jika dipercaya masuk starting line-up.
Jika tidak ada hambatan, Fachrudin kemungkinan masuk starting line-up. Sementara Evan masih menjadi teka-teki mengingat dalam beberapa laga terakhir baru main di babak kedua. Jika Shin Tae-yong ingin main bertahan, kemungkinan tempat Evan akan diisi Rachmat Irianto.
Sebaliknya, dari kubu Thailand, Theerathon dipastikan absen karena menjalani akumulasi kartu kuning. Sementara Sarach, Chanathip, dan Teerasil tampaknya akan bermain sejak menit pertama.
Dari tiga pertemuan Indonesia dengan Thailand di turnamen antarnegara Asia Tenggara ini, edisi 2002 dan 2016 menjadi yang paling ketat. Jika 2002 berakhir dengan adu penalti, maka 2016 menggunakan sistem home and away.
BACA VIRAL LAINNYA
Momen Umpan Brilian Kevin de Bruyne Lawan Burnley pada 2018
Momen Umpan Brilian Kevin de Bruyne Lawan Burnley pada 2018
Pada 2016, Indonesia melaju ke pertandingan puncak setelah menjadi runner-up Grup A di belakang Thailand. Pasukan Merah-Putih dikalahkan Thailand 2-1, imbang 2-2 dengan Filipina, dan mengalahkan Singapura 2-1. Di semifinal, Vietnam dikalahkan agregat 4-3 (2-1, 22).
BACA VIRAL LAINNYA
Rekaman Video Lama Tekel Agresif Steven Gerrard Viral di Dunia Maya
Rekaman Video Lama Tekel Agresif Steven Gerrard Viral di Dunia Maya
Dengan penampilan yang bagus di semifinal, Indonesia dan Thailand kemudian berjumpa di final. Leg pertama digelar di Stadion Pakansari, Cibinong. Hasilnya, 2-1 untuk tuan rumah. Sedangkan leg kedua digelar di Rajamangala Stadium, Bangkok, dengan hasil 2-0 untuk tim Gajah Perang.
Saat itu, Teerasil juga mengakhiri turnamen dengan status pencetak gol terbanyak. Dia mengemas total enam gol. Uniknya, empat gol ke gawang Indonesia dan dua lainnya saat menghadapi Myanmar.
Lalu, bagaimana pengaruh para pemain 2016 di turnamen 2020? Dari kubu Thailand, Sarach, Theerathon, Chanathip, dan Teerasil tetap menjadi andalan di starting line-up. Sementara Kawin dan Tristan lebih banyak duduk di bench. Tristan biasanya main di babak kedua ketika Thailand sudah unggul.
Untuk kubu Indonesia, Fachrudin dan Evan menjelma menjadi pemain yang semakin matang. Fachrudin menjadi pilihan utama di lini belakang Indonesia. Sementara Evan menjadi kapten jika dipercaya masuk starting line-up.
Jika tidak ada hambatan, Fachrudin kemungkinan masuk starting line-up. Sementara Evan masih menjadi teka-teki mengingat dalam beberapa laga terakhir baru main di babak kedua. Jika Shin Tae-yong ingin main bertahan, kemungkinan tempat Evan akan diisi Rachmat Irianto.
Sebaliknya, dari kubu Thailand, Theerathon dipastikan absen karena menjalani akumulasi kartu kuning. Sementara Sarach, Chanathip, dan Teerasil tampaknya akan bermain sejak menit pertama.