Tiga pemain berasal dari Prancis.
Carles Puyol adalah salah satu legenda terbesar dalam sejarah Barcelona, dan mereka tidak lagi sama sejak Puyol pergi meninggalkan Camp Nou.
Pemain asal Spanyol itu menghabiskan seluruh kariernya di Barcelona, menjadi kapten mereka selama 10 tahun dan memenangkan 18 trofi sebelum pensiun pada 2014.
Bek tengah ini menjadi salah satu posisi paling penting di lapangan, dan alasan utama penurunan prestasi Barcelona adalah kurangnya pemain dengan karakter yang sama seperti Puyol.
Inilah para pemain yang berkesempatan dipilih untuk menggantikan mantan kapten mereka, dan bagaimana nasib mereka sejak itu.
#1 Thomas Vermaelen
Vermaelen adalah kapten Arsenal saat timnya memenangkan Piala FA pada 2014. Dia adalah pemain internasional Belgia. Namun, dia kehilangan tempatnya di starting XI The Gunners, karena dia menghabiskan sebagian besar musim terakhirnya di London Utara di bangku cadangan.
Karena itu, Arsenal tidak bisa mempercayai keberuntungan mereka ketika Barcelona menawarkan 15 juta pounds (Rp 286 miliar) untuk merekrut Vermaelen. Arsenal tanpa ragu menjualnya, meski Vermaelen menjadi bencana di Barcelona.
Vermaelen menghabiskan sebagian besar musim pertamanya dengan cedera, bahkan dirinya harus menunggu sampai hari terakhir musim untuk melakukan debutnya. Vermaelen akhirnya dipinjamkan ke Roma setahun kemudian.
Dia kembali dari masa peminjaman dan akhirnya mencatatkan tujuh start berturut-turut sebelum mengalami cedera lagi pada 2017. Dia kemudian dilepas pada 2019 setelah 53 pertandingan dalam lima tahun.
Vermaelen kemudian bergabung dengan Vissel Kobe di Jepang, bergabung dengan mantan rekan setimnya di Barcelona, Andres Iniesta dan Sergi Samper, dan terus menjadi bagian dari tim nasional Belgia.
#2 Jeremy Mathieu
Didatangkan pada 2014 bersama Vermaelen. Mathieu tiba sebagai pemain internasional Prancis berusia 30 tahun. Dia berpengalaman sebagai bek di La Liga bersama Valencia.
Kesepakatan itu cukup diperdebatkan karena Mathieu lebih banyak bermain sebagai bek kiri daripada menjadi bek tengah yang dominan seperti Puyol. Mathieu juga dilaporkan tidak terlalu tertarik untuk pindah, mengisyaratkan bahwa dia lebih suka tinggal di Valencia daripada menghangatkan bangku cadangan Barcelona.
Mathieu buruk dalam bertahan dan berjuang untuk menyesuaikan diri dengan tim yang begitu dominan dalam penguasaan bola. Dia bergabung dengan Sporting Club De Portugal, di mana dia menghabiskan tiga musim sebelum pensiun pada 2020.
Kariernya di Barcelona akan segera dilupakan, tetapi dia mencetak gol dalam kemenangan 2-1 atas Real Madrid di El Clasico, momen yang membanggakan bagi pemain manapun.
#3 Samuel Umtiti
Umtiti menjadi salah satu bek tengah pasca-Puyol. Dia direkrut dari Olympique Lyon pada 2016 dan sangat mengesankan dalam beberapa musim pertamanya.
Namun, masalah cedera yang melanda pemain Prancis itu membuatnya tidak pernah bermain lebih dari 20 pertandingan di semua kompetisi setelah musim keduanya.
Umtiti masih bertahan di klub, tetapi baru tampil satu kali musim ini. Dia sepertinya tidak akan bisa pulih dalam waktu dekat.
Dia mendapat cap negatif dari para fans Barcelona musim panas ini setelah tim Catalunya gagal mengontrak Lionel Messi. Beberapa fans marah karena dia tidak mau meninggalkan klub untuk membebaskan ruang untuk tagihan upah Barcelona.
Namun, di sisi lain, Umtiti telah memainkan peran besar dalam memenangkan gelar La Liga berturut-turut pada 2018 dan 2019.
#4 Marlon
Marlon menjadi salah satu dari banyak penandatanganan aneh Barcelona dari Brasil dalam beberapa tahun terakhir. Awalnya, sang pemain bergabung dengan Barcelona B dengan status pinjaman sebelum menyelesaikan transfer permanen dengan harga 5 juta pounds (Rp 95 miliar) pada 2017.
Marlon melakukan debutnya melawan Celtic di Liga Champions saat dipinjamkan, tetapi kemudian bermain hanya dua kali untuk klub di La Liga sebelum bergabung dengan Nice dan dipermanenkan.
Barcelona akhirnya mendapat untung saat menjual Marlon ke Sassuolo dengan harga 5,5 juta pounds (Rp 105 miliar), yang naik menjadi 11 juta pounds (Rp 210 miliar).
Marlon sekarang bermain untuk Shakhtar Donetsk, dan sebagian besar penggemar Barcelona sudah melupakannya.
#5 Clement Lenglet
Didatangkan dengan harga 32 juta pounds (Rp 612 miliar) pada 2018, Lenglet menjadi penandatanganan besar dari Sevilla setelah tampil mengesankan di sana selama dua musim.
Namun, bek tengah kidal Prancis ini mengikuti jejak Mathieu dan Umtiti. Lenglet memiliki ulasan yang beragam selama waktunya di klub.
Meski menguasai bola dengan baik, Lenglet rentan melakukan kesalahan dan jauh dari sosok kuat seperti Puyol.
Dia telah memainkan 145 pertandingan untuk klub, lebih banyak dari para pemain dalam daftar ini. Tetapi, keraguan tetap ada atas kemampuannya menjadi starter dalam jangka panjang.
#6 Eric Garcia
Garcia adalah bagian dari lulusan akademi La Masia yang kemudian bergabung dengan Manchester City pada 2017. Sang pemain kemudian memutuskan untuk memutus kontraknya dengan Man City dan kembali ke Barcelona setelah Euro 2020.
Pemain internasional Spanyol yang baru berusia 20 tahun ini adalah prospek cerah untuk masa depan Barcelona. Tetapi, banyak kritikus yang tidak yakin dengan kemampuan bertahannya. Sementara yang lain memuji teknik umpannya yang cocok dengan gaya Barcelona.
Masih harus dilihat apakah dia bisa meniru keberhasilan Puyol sebagai lulusan La Masia, pemain yang memimpin pembangunan kembali klub dalam waktu jangka panjang.
Pemain asal Spanyol itu menghabiskan seluruh kariernya di Barcelona, menjadi kapten mereka selama 10 tahun dan memenangkan 18 trofi sebelum pensiun pada 2014.
BACA ANALISIS LAINNYA
Pemain yang Paling Banyak Assist di Satu Tahun Kalender
Pemain yang Paling Banyak Assist di Satu Tahun Kalender
Vermaelen adalah kapten Arsenal saat timnya memenangkan Piala FA pada 2014. Dia adalah pemain internasional Belgia. Namun, dia kehilangan tempatnya di starting XI The Gunners, karena dia menghabiskan sebagian besar musim terakhirnya di London Utara di bangku cadangan.
Vermaelen menghabiskan sebagian besar musim pertamanya dengan cedera, bahkan dirinya harus menunggu sampai hari terakhir musim untuk melakukan debutnya. Vermaelen akhirnya dipinjamkan ke Roma setahun kemudian.
BACA ANALISIS LAINNYA
Peringkat 20 Kiper dengan Rasio Clean Sheet Terbaik di Eropa Musim Ini
Peringkat 20 Kiper dengan Rasio Clean Sheet Terbaik di Eropa Musim Ini
Vermaelen kemudian bergabung dengan Vissel Kobe di Jepang, bergabung dengan mantan rekan setimnya di Barcelona, Andres Iniesta dan Sergi Samper, dan terus menjadi bagian dari tim nasional Belgia.
Didatangkan pada 2014 bersama Vermaelen. Mathieu tiba sebagai pemain internasional Prancis berusia 30 tahun. Dia berpengalaman sebagai bek di La Liga bersama Valencia.
Kesepakatan itu cukup diperdebatkan karena Mathieu lebih banyak bermain sebagai bek kiri daripada menjadi bek tengah yang dominan seperti Puyol. Mathieu juga dilaporkan tidak terlalu tertarik untuk pindah, mengisyaratkan bahwa dia lebih suka tinggal di Valencia daripada menghangatkan bangku cadangan Barcelona.
Kariernya di Barcelona akan segera dilupakan, tetapi dia mencetak gol dalam kemenangan 2-1 atas Real Madrid di El Clasico, momen yang membanggakan bagi pemain manapun.
#3 Samuel Umtiti
Umtiti menjadi salah satu bek tengah pasca-Puyol. Dia direkrut dari Olympique Lyon pada 2016 dan sangat mengesankan dalam beberapa musim pertamanya.
Namun, masalah cedera yang melanda pemain Prancis itu membuatnya tidak pernah bermain lebih dari 20 pertandingan di semua kompetisi setelah musim keduanya.
Umtiti masih bertahan di klub, tetapi baru tampil satu kali musim ini. Dia sepertinya tidak akan bisa pulih dalam waktu dekat.
Dia mendapat cap negatif dari para fans Barcelona musim panas ini setelah tim Catalunya gagal mengontrak Lionel Messi. Beberapa fans marah karena dia tidak mau meninggalkan klub untuk membebaskan ruang untuk tagihan upah Barcelona.
Namun, di sisi lain, Umtiti telah memainkan peran besar dalam memenangkan gelar La Liga berturut-turut pada 2018 dan 2019.
#4 Marlon
Marlon menjadi salah satu dari banyak penandatanganan aneh Barcelona dari Brasil dalam beberapa tahun terakhir. Awalnya, sang pemain bergabung dengan Barcelona B dengan status pinjaman sebelum menyelesaikan transfer permanen dengan harga 5 juta pounds (Rp 95 miliar) pada 2017.
Marlon melakukan debutnya melawan Celtic di Liga Champions saat dipinjamkan, tetapi kemudian bermain hanya dua kali untuk klub di La Liga sebelum bergabung dengan Nice dan dipermanenkan.
Barcelona akhirnya mendapat untung saat menjual Marlon ke Sassuolo dengan harga 5,5 juta pounds (Rp 105 miliar), yang naik menjadi 11 juta pounds (Rp 210 miliar).
Marlon sekarang bermain untuk Shakhtar Donetsk, dan sebagian besar penggemar Barcelona sudah melupakannya.
#5 Clement Lenglet
Didatangkan dengan harga 32 juta pounds (Rp 612 miliar) pada 2018, Lenglet menjadi penandatanganan besar dari Sevilla setelah tampil mengesankan di sana selama dua musim.
Namun, bek tengah kidal Prancis ini mengikuti jejak Mathieu dan Umtiti. Lenglet memiliki ulasan yang beragam selama waktunya di klub.
Meski menguasai bola dengan baik, Lenglet rentan melakukan kesalahan dan jauh dari sosok kuat seperti Puyol.
Dia telah memainkan 145 pertandingan untuk klub, lebih banyak dari para pemain dalam daftar ini. Tetapi, keraguan tetap ada atas kemampuannya menjadi starter dalam jangka panjang.
#6 Eric Garcia
Garcia adalah bagian dari lulusan akademi La Masia yang kemudian bergabung dengan Manchester City pada 2017. Sang pemain kemudian memutuskan untuk memutus kontraknya dengan Man City dan kembali ke Barcelona setelah Euro 2020.
Pemain internasional Spanyol yang baru berusia 20 tahun ini adalah prospek cerah untuk masa depan Barcelona. Tetapi, banyak kritikus yang tidak yakin dengan kemampuan bertahannya. Sementara yang lain memuji teknik umpannya yang cocok dengan gaya Barcelona.
Masih harus dilihat apakah dia bisa meniru keberhasilan Puyol sebagai lulusan La Masia, pemain yang memimpin pembangunan kembali klub dalam waktu jangka panjang.