Tim kecil dari negara kecil dan pemain medioker, tapi punya potensi kejutan.
Kualifikasi Piala Afrika kali ini benar-benar menjadi semacam dongeng ala Cinderella bagi Guinea Khatulistiwa. Mereka lolos sebagai runner-up Grup J di belakang Tunisia dan di atas Tanzania serta Libya.
Chilwell Absen, Chelsea Ingin Datangkan Tagliafico
Guinea Khatulistiwa berharap banyak pada sentuhan magis sang pelatih lokal, Juan Micha. Dia mengambil alih tim pada Maret 2021, mengamankan tempat di African Nations League dan memimpin anak-anak aduhnya tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Momen Laga Klasik 4-4 Chelsea vs Aston Villa
Apa yang telah diberikan oleh pelatih berusia 46 tahun itu cukup membanggakan, termasuk kemenangan kandang 1-0 atas Tunisia. Hasil itu akhirnya menggeser Guinea Khatulistiwa ke play-off. Itu artinya, mereka tinggal menjalani dua laha kandang-tandang untuk lolos ke Qatar.
Untuk turnamen di Kamerun nanti, Guinea Khatulistiwa akan menyertakan beberapa pemain berbakat. Iban Salvador dari Fuenlabrada dan Jose Machin dari Monza akan menjadi tumpuan utama. Sementara mantan pemain Real Mallorca, Middlesbrough, dan Birmingham City, Emilio Nsue, akan menjadi pemimpin.
"Kompetisi adalah hal yang paling penting. Tapi, saya berharap Emilio tiba di Piala Afrika dalam kondisi yang baik. Saya berharap di transfer window musim dingin dia dapat menemukan klub," pungkas Edjogo.
▪️ Ranked 114th in the world and 28th in Africa
— BBC Sport (@BBCSport) December 28, 2021
Equatorial Guinea are set for a landmark Africa Cup of Nations - having secured qualification on the pitch for the very first time!
More ⬇️#bbcfootball