Harapan itu masih ada. Tapi dikit!
Timnas Indonesia babak belur dihajar oleh Thailand dalam leg pertama final Piala AFF 2020, skuad Garuda tidak bisa membalas empat gol yang disarangkan oleh The Wars Elephants.
Empat gol yang tercipta dalam laga yang berlangsung di National Stadium, Rabu (29/12) malam WIB itu dicetak oleh dua gol dari Chanathip Songkrasin, dan masing-masing gol tunggal dari Supachok Sarachat, Bordin Phala.
Margin yang sangat besar itu tentunya memberatkan langkah Indonesia dalam menyongsong leg kedua yang digelar pada 1 Januari 2022 mendatang itu. Dan ketika berbicara mengenai peluang, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, pun agak berat hati mengatakan bahwa tim besutan Shin Tae-yong harus realistis, tetapi Zainuddin juga tak mau kehilangan pegangan dengan mengharapkan Indonesia tetap Berdoa dan berusaha semaksimal mungkin.
“Ya, kita berdoa saja lah. kita harus realistis, kita sudah tertinggal empat gol. Berarti, kan kita harus bisa unggul lebih dari itu pada leg kedua tanggal 1 januari yang akan datang,” ucap Zainudin.
Pria berumur 61 tanun itu berharap Evan Dimas dan rekan-rekan tidak patah semangat dan juga berharap ada strategi khusus yang akan diterapkan Shin Tae-yong pada laga leg kedua nanti.
“Mudah-mudahan anak-anak kita tidak patah semangat dan mereka tetap semangat. Mudah-mudahan di leg kedua ada strategi lagi yang akan dikeluarkan oleh Shin Tae-yong,” tambah Zainudin.
Terlepas dari itu, kekalahan 0-4 Indonesia dari Thailand di partai final merupakan salah satu kekalahan dengan margin terbesar sepanjang sejarah Indonesia tampil di laga puncak. Sebelumnya, Indonesia juga pernah keok dari Thailand juga di partai final edis Piala AFF 2000 dengan skor 1-4.
Thailand sendiri memang kerap menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Dalam lima final yang dicapai Indonesia sebelumnya, skuad Garuda telah bertemu Thailand sebanyak tiga kali dan ketiganya selalu berakhir dengan kekecewaan. Dan besar kemungkinan pertemuan keempat ini akan jadi hal yang serupa.
Mungkin ini yang disebut belum rejekinya.
Empat gol yang tercipta dalam laga yang berlangsung di National Stadium, Rabu (29/12) malam WIB itu dicetak oleh dua gol dari Chanathip Songkrasin, dan masing-masing gol tunggal dari Supachok Sarachat, Bordin Phala.
BACA VIRAL LAINNYA
Rekaman Lionel Messi saat Usia 12 Tahun Main untuk Newell's Old Boys Viral
Rekaman Lionel Messi saat Usia 12 Tahun Main untuk Newell's Old Boys Viral
Margin yang sangat besar itu tentunya memberatkan langkah Indonesia dalam menyongsong leg kedua yang digelar pada 1 Januari 2022 mendatang itu. Dan ketika berbicara mengenai peluang, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, pun agak berat hati mengatakan bahwa tim besutan Shin Tae-yong harus realistis, tetapi Zainuddin juga tak mau kehilangan pegangan dengan mengharapkan Indonesia tetap Berdoa dan berusaha semaksimal mungkin.
“Mudah-mudahan anak-anak kita tidak patah semangat dan mereka tetap semangat. Mudah-mudahan di leg kedua ada strategi lagi yang akan dikeluarkan oleh Shin Tae-yong,” tambah Zainudin.
BACA ANALISIS LAINNYA
Momen Nemanja Vidic Tidak Terpancing Provokasi Balotelli, Kapten Sejati
Momen Nemanja Vidic Tidak Terpancing Provokasi Balotelli, Kapten Sejati
Terlepas dari itu, kekalahan 0-4 Indonesia dari Thailand di partai final merupakan salah satu kekalahan dengan margin terbesar sepanjang sejarah Indonesia tampil di laga puncak. Sebelumnya, Indonesia juga pernah keok dari Thailand juga di partai final edis Piala AFF 2000 dengan skor 1-4.
Thailand sendiri memang kerap menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Dalam lima final yang dicapai Indonesia sebelumnya, skuad Garuda telah bertemu Thailand sebanyak tiga kali dan ketiganya selalu berakhir dengan kekecewaan. Dan besar kemungkinan pertemuan keempat ini akan jadi hal yang serupa.