Siapa yang akan jadi penurus top skorer Piala AFF itu?
Timnas Thailand tampaknya masih tenggelam dalam euforia juara Piala AFF 2020. Namun, ditengah kegembiraan itu, beberapa pihak yang memikirkan masa depan sepakbola The Wars Elephants masih sempat-sempatnya cemas, dan kegalauaan yang menyelimuti mereka ialah seputar siapa striker di masa depan  yang akan menggantikan sosok sekaliber Teerasil Dangda.

Thailand memang terbukti masih mengandalkan Teerasil Dangda sebagai striker utama. Di ajang Piala AFF 2020 ini saja, ia menjadi salah satu top skorer tim dengan torehan 4 gol.



Namun dengan usianya yang kini tidak muda lagi, 33 tahun, Teerasil kemungkinan besar tidak akan berada di puncak performa dan itu berarti Thailand tak bisa mengandalkannya terus-terusan.

Di ajang Piala AFF kali ini, Thailand memang membawa sejumlah pemain depan, namun yang berposisi sebagai striker murni selain Dangda tidak begitu produktif dan menunjukkan perkembangan yang positif.

Dan itulah yang membuat salah satu pelatih kenamaan Thailand, Sirisak Yodyardthai, khawatir soal bagaimana regenerasi striker di Thailand berjalan.

“Saya pikir sepak bola Thailand akan bermasalah. Saya sudah membicarakan soal kepunahan striker selama 5-6 tahun terakhir. Kami harus membibit lagi dengan serius. Saya tidak tahu siapa yang akan menggantikan Teerasil Dangda," katanya dikutip dari Siam Sport.

Selain itu menurut pelatih yang akrab disapa Coach Toi itu mengatakan Teerasil Dangda kerap dibekap cedera dan skenario terburuknya, mantan pemain Almeria itu bisa saja pensiun lebih cepat.

Seperti yang disinggung diatas,  Thailand membawa 4 striker murni ke Piala AFF 2020. Selain Teerasil Dangda, ada juga nama lain seperti Adisak Kraisorn, Jenphob Phokhi, dan Supachai Chaided.

Namun kalau kita bicara soal pengganti, Adisak sudah berusia 30 tahun, praktis harapan terkini adalah pada Jenphob (25) dan juga Supachai (23). Masalahnya, nama-nama ini tidak  begitu produktif bermain di liga.

Pada Liga Thailand 2021/22, Jenphob hanya mengemas 6 gol dari 15 laga, sementara Supachai telah mencetak 8 gol dari 15 laga, tetapi itu juga musim terproduktif keduanya, dan lebih sering kalah saing dengan striker asing.