Sangat jarang klub Indonesia mengontrak pemain dari negara anggota CONCACAF.
Sejak era profesional diperkenalkan pada 1994 dalam label Liga "Indonesia", klub-klub peserta lebih senang mendatangkan pemain dari Afrika dan Amerika Selatan. Pemain-pemain dari Kamerun, Nigeria, Liberia, Brasil, Chile, atau Argentina seperti sudah menjadi tradisi.
Momen Toni Kroos Cetak Gol Cepat dari Sepak pojok, Jenius
1. Chevaughn Walsh (Jamaika)
Manajemen PSIS baru saja mengumumkan kedatangan satu legiun asing untuk menghadapi putaran kedua Liga 1 2021/2022. Sebelum memperkuat Laskar Mahesa Jenar, Walsh bermain di Liga Vietnam bersama Hoang Anh Gia Lai, Thanh Hoa, dan Hong Linh Ha Tinh
Momen Dani Alves Beri Tauladan ke Pemain Muda, Tidak Mau Injak Logo Barcelona
"Hari ini (Rabu, 5/1/2022) kami perkenalkan karena Chevy sudah mengikuti medical check up dan hasilnya sangat baik. Semoga Chevy bisa membuat lini depan PSIS lebih tajam lagi di putaran kedua. Sugeng rawuh Chevy, berikan kemampuan terbaikmu untuk PSIS," tambah Fardhan.
Setelah sempat main di dua klub kasta bawah AS, Pittsburgh Riverhounds dan Atletico Saint Louis, Walsh hijrah ke Vietnam pada 2019. Lalu, saat kompetisi Vietnam 2021 terhenti karena Covid-19, Walsh pulang kampung dan baru bergabung ke PSIS di awal tahun ini.
2. Keith Gumbs (Saint Kitts and Nevis)
Di kampung halamannya, Saint Kitts and Nevis, Gumbs bukan pemain sembarangan. Total, 131 caps dan 47 gol bersama tim nasional pada 1989-2011 menjadi bukti status legenda yang melekat pada mantan penyerang yang sempat mengaku memiliki darah Indonesia itu.
Gumbs datang ke Liga Indonesia melalui jalur dua klub Hong Kong, Happy Valley dan Kitchee. Dia bergabung dengan Sriwijaya FC pada 2007 dan bermain hingga 2012. Di Palembang, Gumbs menyandang status legenda berkat dua gelar Indonesia Super League (ISL), tiga Piala Indonesia, satu Community Shield, dan satu Inter Island Cup (IIC). Gumbs juga sempat membela Arema Cronus.
Setelah pensiun, dia kembali ke Gelora Jakabaring untuk menjadi pelatih fisik dan asisten pelatih. Selanjutnya, Gumbs pulang ke Australia ke kampung halaman istrinya.
A beautiful moment.
— Fox Football (@FOXFOOTBALL) August 31, 2018
Two Caribbean legends sharing the same pitch.
45-year-old Keith Gumbs gives Usain Bolt a big hug at half time.#BoltTrial
MORE: https://t.co/LE0WZ7KHXn pic.twitter.com/RyUaa7Y3oE
3. Darryl Sinerine (Trinidad and Tobago)
Darryl Sinerine bukan hanya pemain CONCACAF pertama, melainkan juga kiper asing pertama yang hadir di Liga Indonesia. Berkebangsaan Trinidad and Tobago, Sinerine bermain bersama Jacksen Tiago dan Widodo Cahyono Putro di Petrokimia Putra pada musim 1994/1995.
Kehadiran Sinerine tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia mampu membawa Petrokimia bertengger di puncak klasemen Wilayah Timur dengan hanya kemasukan 31 gol dalam 32 laga.
Sayang, di babak delapan besar, Sinerine hanya mampu membawa Kebo Giras menjadi runner-up. Kemudian, mengalahkan Pupuk Kaltim di semifinal dan kalah dari Persib Bandung di final. Setelah musim yang berakhir antiklimaks itu, Sinerine kembali ke kampung halamannya dan tidak pernah terdengar kabarnya lagi.
Hi bro... greetings to Darryl Sinerine from Indonesia ??
— MBAKO MARONK (@Haka_Luqman) July 21, 2020
In 1994 he had played in indonesian league. pic.twitter.com/kOdmvzeHZJ