Ini terjadi pada 2 Januari 2016. Gol lahir dari sebuah momentum yang tepat. Cek videonya!
Biasanya, tidak banyak hal positif yang bisa diambil dari nasib buruk sebuah tim ketika terdegradasi, seperti yang terjadi pada Aston Villa di musim 2015/2016. Mereka hanya memiliki rasio kemenangan di liga 0,75% per pertandingan dan terbenam di dasar klasemen selama 28 dari 38 pekan Liga Premier.
Saat itu, The Villans hanya bisa mengakhiri musim dengan satu poin dan hanya mencetak tujuh gol dari 13 pertandingan terakhir sebelum terjun bebas ke Championship. Itu termasuk kekalahan yang sangat menyakitkan dari Watford lewat dua gol di additional time babak kedua!
Tapi, bukan berarti Aston Villa selalu bermain buruk. Meski kekalahan sering terjadi, klub asal Birmingham itu sebenarnya sempat menampilkan sejumlah pertandingan berkelas. Bahkan, menciptakan gol indah.
Salah satu momen yang seharusnya dikenang adalah pertandingan melawan Sunderland di Stadium of Light, 2 Januari 2016. Meski menyerah 1-3, pemain mereka, Carles Gil, sempat mendapatkan tepuk tangan dan sambutan meriah para pendukung tuan rumah.
Kok, bisa? Itu karena gol yang dihasilkan Gil benar-benar indah. Itu terjadi pada menit 63 ketika Aston Villa tertinggal 0-1 setelah Sunderland mencetak gol melalui Patrick van Aanholt pada menit 30. Meski pada akhirnya Jermain Defoe mencetak dua gol pada menit 72 dan 90+2, gol Gil dianggap sebagai salah satu yang terbaik hingga hari ini.
Proses gol ini mirip dengan yang dilakukan Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman saat leg pertama semifinal Piala AFF 2020 melawan Singapura. Bedanya tidak ada nutmeg dan one-two.
Saat itu, Adama Traore mendapatkan bola di pertahanan Aston Villa, di sayap kanan. Kemudian, dia mengiring bola, berlari, menghindari hadangan beberapa pemain Sunderland. Dia terus mengecoh pemain lawan dan berlari kencang dengan bola yang didorong. Manuvuer Adama diakhiri dengan sebuah umpan lambung ke kotak penalti.
Di area 12 pas, ada tiga pemain Sunderland dan satu lainnya berlari ke belakang untuk melakukan back-up. Sebaliknya, The Villans hanya menempatkan dua pemain, yang salah satunya Gil. Dia ada di tiang jauh.
Entah kebetulan atau takdir, bola Adama ternyata mengarah ke Gil. Dengan tanpa pikir panjang, Gil melepaskan tendangan voli sambil terbang dan terjatuh. Ini seperti tendangan salto yang kurang sempurna. Dan, oleh Liga Premier, aksi Gil dinobatkan sebagai Goal of the Season 2015/2016.
Saat itu, The Villans hanya bisa mengakhiri musim dengan satu poin dan hanya mencetak tujuh gol dari 13 pertandingan terakhir sebelum terjun bebas ke Championship. Itu termasuk kekalahan yang sangat menyakitkan dari Watford lewat dua gol di additional time babak kedua!
BACA BERITA LAINNYA
Momen Gol Indah Menit Akhir Ricky Cawor, Jaga Marwah Persipura dari Persela
Momen Gol Indah Menit Akhir Ricky Cawor, Jaga Marwah Persipura dari Persela
Proses gol ini mirip dengan yang dilakukan Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman saat leg pertama semifinal Piala AFF 2020 melawan Singapura. Bedanya tidak ada nutmeg dan one-two.
BACA BERITA LAINNYA
Soal Masa Depan di Lechia Gdansk, Witan Sulaeman: Sedang Saya Pikirkan
Soal Masa Depan di Lechia Gdansk, Witan Sulaeman: Sedang Saya Pikirkan
Di area 12 pas, ada tiga pemain Sunderland dan satu lainnya berlari ke belakang untuk melakukan back-up. Sebaliknya, The Villans hanya menempatkan dua pemain, yang salah satunya Gil. Dia ada di tiang jauh.