Nomor 3 dan 4 kini bermain bersama di PSG.
Sejak 2010-an, persaingan pemain terbaik dunia hanya didominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Dua pesepakbola terhebat sepanjang masa ini terjerat dalam persaingan ketat yang menjadi suguhan menarik bagi para penggemar sepakbola.
Meski sudah memasuki usia 30-an, Ronaldo dan Messi tetap tampil luar biasa. Keduanya telah bersaing ketat untuk merebut semua penghargaan yang ada di sepakbola. Di antara keduanya, mereka telah memenangkan 12 dari 13 penghargaan Ballon d'Or.
Namun, ada juga beberapa pemain kelas dunia yang sempat membayangi Ronaldo dan Messi. Cukup tidak adil bagi mereka yang telah membuat banyak prestasi, tapi pusat perhatian selalu tertuju kepada Ronaldo dan Messi.
Jadi, mari kita lihat lima pemain terbaik selain Ronaldo dan Messi dalam satu dekade terakhir.
#5 Luka Modric
Luka Modric adalah satu-satunya pemain yang berhasil mematahkan duopoli yang dilakukan Messi dan Ronaldo untuk penghargaan Ballon d'Or dalam satu dekade terakhir. Gelandang tengah bertubuh mungil ini telah menjadi salah satu pesepakbola paling konsisten di planet ini selama 10 tahun terakhir atau lebih.
Perlu dicatat setelah musim pertamanya di Real Madrid, dia sempat dinilai menjadi penandatanganan terburuk dalam jajak pendapat yang dilakukan Marca. Tapi, begitu dia menetap di Real Madrid, Modric membawa berhasil menunjukan semua kemampuan terbaiknya dan berhasil menmbungkam penilaian buruk terhadapnya.
Modric menjadi duet sempurna untuk Toni Kroos dan mereka memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut bersama Real Madrid.
Trio Casemiro, Kroos, dan Modric dipandang sebagai triumvirat lini tengah terbaik abad ke-21. Modric adalah pemain terbaik Kroasia setelah mereka berhasil bermain di final Piala Dunia 2018. Dia mengalahkan Ronaldo dan Messi dalam penghargaan Ballon d'Or akhir tahun itu. Modric dan Ronaldo adalah dua pemain yang menonjol untuk Real Madrid di musim 2017/2018.
#4 Neymar Jr
Neymar Jr telah menjadi salah satu bintang sepakbola 2010-an. Dia menggemparkan dunia sepakbola setelah bergabung dengan Barcelona dari Santos dengan nilai transfer 88 juta euro (Rp 1,4 triliun) pada 2013.
Neymar tidak hanya memenuhi janji itu, tetapi dia juga membantu mengubah Barcelona menjadi tim terkuat di Eropa. Neymar memainkan trio penyerang paling mematikan dalam sejarah sepakbola bersama Lionel Messi dan Luis Suarez.
Dia sangat luar biasa untuk Barcelona dan langsung membantu memenangkan treble kontinental pada musim 2014/2015. Dia mencetak 39 gol dan memberikan 10 assist dalam 51 penampilan di semua kompetisi musim itu.
Pemain Brasil itu berada di urutan ketiga dalam perebutan Ballon d'Or 2015 di belakang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Pada saat dia pergi ke PSG pada 2017, Neymar telah mencetak 105 gol dan memberikan 76 assist dalam 186 penampilan di semua kompetisi bersama klub raksasa Catalunya.
Neymar juga memenangkan dua gelar La Liga, satu gelar Liga Champions, tiga Copa del Rey dan satu Piala Dunia Antarklub bersama Barcelona. Kedatangannya di PSG telah menaikkan daya tarik klub dan dia menjadi cahaya penuntun mereka dalam perjalanan ke final Liga Champions 2019/2020.
Messi dan Neymar kini telah bersatu kembali di PSG dan keduanya telah menunjukkan koneksi telepati yang brilian di paruh pertama musim yang sedang berlangsung.
# 3 Sergio Ramos
Sergio Ramos menjadi sosok yang tangguh di jantung pertahanan Real Madrid selama 16 tahun. Pemain internasional Spanyol ini adalah perwujudan dari pemain dengan etos semangat pantang menyerah.
Ramos adalah salah satu bek terhebat sepanjang masa dan sosok yang menentukan prestasi El Real pada 2010-an. Dia tidak hanya mahir saat menjadi benteng Los Blancos, tetapi juga cukup efektif di sisi lain lapangan. Eksploitasi mencetak gol Ramos sangat menakjubkan.
Dia mencetak total 101 gol dan memberikan 40 assist dalam 671 penampilan untuk Real Madrid di semua kompetisi. Angka-angka menjadi statistik yang luar biasa untuk seorang bek tengah. Ramos telah menjadi penyelamat Real Madrid dalam beberapa kesempatan, termasuk mencetak gol penyeimbang di waktu tambahan saat bermain di final Liga Champions 2013/2014 melawan Atletico Madrid.
Ramos menjadi kapten Real Madrid untuk tiga gelar Liga Champions berturut-turut. Dia telah memenangkan trofi elite Eropa empat kali dalam satu dekade terakhir. Meskipun sudah tidak lagi membela Real Madrid, tetapi warisannya tidak akan ternoda selamanya.
#2 Luis Suarez
Luis Suarez berhasil mengungguli Ronaldo dan Messi serta mengalahkan keduanya dalam memperebutkan sepatu emas Eropa pada musim 2015/2016. Pemain internasional Uruguay ini adalah salah satu striker terbaik sepanjang masa dan dia diberkati dengan kecepatan yang tinggi, keterampilan menggiring bola yang baik, dan penyelesaian akhir yang mematikan.
Karier Suarez melejit sejak bermain di Liga Premier bersama Liverpool dan memenangkan sepatu emas Eropa pertamanya di musim 2013/2014. Dia menikmati bermain bersama Lionel Messi dan Neymar Jr dan hampir tidak bisa dihentikan.
Suarez memainkan peran kunci bagi Barcelona di musim mereka memenangkan treble kontinental. Dia juga mencetak gol di final melawan Juventus. Dia memenangkan empat gelar La Liga dan satu gelar Liga Champions bersama Barcelona.
Sebelum pergi dari klub kesayangannya pada musim panas 2020, Suarez telah mencetak 195 gol dan memberikan 113 assist dalam 283 penampilan bersama klub Catalunya.
#1 Robert Lewandowski
Banyak yang percaya bahwa Robert Lewandowski seharusnya telah memenangkan dua penghargaan Ballon d'Or. Dia menjadi favorit untuk memenangkannya pada 2020, tetapi penghargaan itu dibatalkan karena pandemi Covid-19. Lewandowski juga tampil sensasional pada 2021, tetapi akhirnya kalah dari Lionel Messi dalam perebutan Ballon d'Or.
Pada musim 2020/2021, dia memecahkan rekor Gerd Mueller dengan menjadi pencetak gol terbanyak yang dicetak dalam satu musim Bundesliga (40 gol) dengan menjaringkan 41 gol dalam 29 penampilan. Pemain internasional Polandia ini menjadi pencetak gol paling produktif di planet ini dan merupakan penembak jitu yang fenomenal.
Lewandowski adalah salah satu finisher terbaik yang pernah menghiasi permainan. Lewandowski secara teknis berbakat dan telah mempelajari keahliannya dari beberapa pelatih terbaik seperti Juergen Klopp, Pep Guardiola, Hansi Flick, Carlo Ancelotti.
Striker asal Polandia itu telah mencetak setidaknya 40 gol dalam enam dari 10 musim terakhir dan dalam performa luar biasa saat Bayern Munich memenangkan treble kontinental pada musim 2019/2020. Dia mencetak 55 gol dan 10 assist dalam 47 penampilan di semua kompetisi untuk tim Bavaria tersebut.
Dia telah memenangkan tujuh gelar Bundesliga, satu Liga Champions, tiga DFB Pokal, dan satu Piala Dunia Antarklub bersama Bayern Muenchen. Dia sebelumnya memenangkan dua gelar Bundesliga bersama Borussia Dortmund pada musim 2010/2011 dan 2011/2012.
Meski sudah memasuki usia 30-an, Ronaldo dan Messi tetap tampil luar biasa. Keduanya telah bersaing ketat untuk merebut semua penghargaan yang ada di sepakbola. Di antara keduanya, mereka telah memenangkan 12 dari 13 penghargaan Ballon d'Or.
BACA ANALISIS LAINNYA
Makan Konate Tampil Lawan Persipura, Apa Dampaknya untuk Persija? Ini Analisisnya
Makan Konate Tampil Lawan Persipura, Apa Dampaknya untuk Persija? Ini Analisisnya
Luka Modric adalah satu-satunya pemain yang berhasil mematahkan duopoli yang dilakukan Messi dan Ronaldo untuk penghargaan Ballon d'Or dalam satu dekade terakhir. Gelandang tengah bertubuh mungil ini telah menjadi salah satu pesepakbola paling konsisten di planet ini selama 10 tahun terakhir atau lebih.
Modric menjadi duet sempurna untuk Toni Kroos dan mereka memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut bersama Real Madrid.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Shinji Kagawa, Eks Bintang Jepang Jadi Pengangguran di Usia 32 Tahun
Kisah Shinji Kagawa, Eks Bintang Jepang Jadi Pengangguran di Usia 32 Tahun
#4 Neymar Jr
Neymar Jr telah menjadi salah satu bintang sepakbola 2010-an. Dia menggemparkan dunia sepakbola setelah bergabung dengan Barcelona dari Santos dengan nilai transfer 88 juta euro (Rp 1,4 triliun) pada 2013.
Dia sangat luar biasa untuk Barcelona dan langsung membantu memenangkan treble kontinental pada musim 2014/2015. Dia mencetak 39 gol dan memberikan 10 assist dalam 51 penampilan di semua kompetisi musim itu.
Neymar juga memenangkan dua gelar La Liga, satu gelar Liga Champions, tiga Copa del Rey dan satu Piala Dunia Antarklub bersama Barcelona. Kedatangannya di PSG telah menaikkan daya tarik klub dan dia menjadi cahaya penuntun mereka dalam perjalanan ke final Liga Champions 2019/2020.
Messi dan Neymar kini telah bersatu kembali di PSG dan keduanya telah menunjukkan koneksi telepati yang brilian di paruh pertama musim yang sedang berlangsung.
# 3 Sergio Ramos
Sergio Ramos menjadi sosok yang tangguh di jantung pertahanan Real Madrid selama 16 tahun. Pemain internasional Spanyol ini adalah perwujudan dari pemain dengan etos semangat pantang menyerah.
Ramos adalah salah satu bek terhebat sepanjang masa dan sosok yang menentukan prestasi El Real pada 2010-an. Dia tidak hanya mahir saat menjadi benteng Los Blancos, tetapi juga cukup efektif di sisi lain lapangan. Eksploitasi mencetak gol Ramos sangat menakjubkan.
Dia mencetak total 101 gol dan memberikan 40 assist dalam 671 penampilan untuk Real Madrid di semua kompetisi. Angka-angka menjadi statistik yang luar biasa untuk seorang bek tengah. Ramos telah menjadi penyelamat Real Madrid dalam beberapa kesempatan, termasuk mencetak gol penyeimbang di waktu tambahan saat bermain di final Liga Champions 2013/2014 melawan Atletico Madrid.
Ramos menjadi kapten Real Madrid untuk tiga gelar Liga Champions berturut-turut. Dia telah memenangkan trofi elite Eropa empat kali dalam satu dekade terakhir. Meskipun sudah tidak lagi membela Real Madrid, tetapi warisannya tidak akan ternoda selamanya.
#2 Luis Suarez
Luis Suarez berhasil mengungguli Ronaldo dan Messi serta mengalahkan keduanya dalam memperebutkan sepatu emas Eropa pada musim 2015/2016. Pemain internasional Uruguay ini adalah salah satu striker terbaik sepanjang masa dan dia diberkati dengan kecepatan yang tinggi, keterampilan menggiring bola yang baik, dan penyelesaian akhir yang mematikan.
Karier Suarez melejit sejak bermain di Liga Premier bersama Liverpool dan memenangkan sepatu emas Eropa pertamanya di musim 2013/2014. Dia menikmati bermain bersama Lionel Messi dan Neymar Jr dan hampir tidak bisa dihentikan.
Suarez memainkan peran kunci bagi Barcelona di musim mereka memenangkan treble kontinental. Dia juga mencetak gol di final melawan Juventus. Dia memenangkan empat gelar La Liga dan satu gelar Liga Champions bersama Barcelona.
Sebelum pergi dari klub kesayangannya pada musim panas 2020, Suarez telah mencetak 195 gol dan memberikan 113 assist dalam 283 penampilan bersama klub Catalunya.
#1 Robert Lewandowski
Banyak yang percaya bahwa Robert Lewandowski seharusnya telah memenangkan dua penghargaan Ballon d'Or. Dia menjadi favorit untuk memenangkannya pada 2020, tetapi penghargaan itu dibatalkan karena pandemi Covid-19. Lewandowski juga tampil sensasional pada 2021, tetapi akhirnya kalah dari Lionel Messi dalam perebutan Ballon d'Or.
Pada musim 2020/2021, dia memecahkan rekor Gerd Mueller dengan menjadi pencetak gol terbanyak yang dicetak dalam satu musim Bundesliga (40 gol) dengan menjaringkan 41 gol dalam 29 penampilan. Pemain internasional Polandia ini menjadi pencetak gol paling produktif di planet ini dan merupakan penembak jitu yang fenomenal.
Lewandowski adalah salah satu finisher terbaik yang pernah menghiasi permainan. Lewandowski secara teknis berbakat dan telah mempelajari keahliannya dari beberapa pelatih terbaik seperti Juergen Klopp, Pep Guardiola, Hansi Flick, Carlo Ancelotti.
Striker asal Polandia itu telah mencetak setidaknya 40 gol dalam enam dari 10 musim terakhir dan dalam performa luar biasa saat Bayern Munich memenangkan treble kontinental pada musim 2019/2020. Dia mencetak 55 gol dan 10 assist dalam 47 penampilan di semua kompetisi untuk tim Bavaria tersebut.
Dia telah memenangkan tujuh gelar Bundesliga, satu Liga Champions, tiga DFB Pokal, dan satu Piala Dunia Antarklub bersama Bayern Muenchen. Dia sebelumnya memenangkan dua gelar Bundesliga bersama Borussia Dortmund pada musim 2010/2011 dan 2011/2012.