Wasit pemimpin laga antara Tunisia melawan Mali membuat keputusan yang fatal, apa itu?
Ada kemarahan dan kebingungan ketika ofisial pertandingan dua kali meniup peluitnya untuk menandakan waktu penuh, sehingga membuat para pemain serta ofisial tim Tunisia jengkel dan wasit yang memimpin laga tersebut bernama Janny Sikazwe.
Carlo Ancelotti: Barcelona Bermain Lebih Baik, Tapi Kami Efektif
Janny Sikazwe adalah wasit sepak bola dari Zambia. Lahir pada 26 Mei 1979, Sikazwe adalah salah satu wasit paling senior dari negara Afrika, yang telah menjadi wasit internasional FIFA sejak 2007.
Di antara turnamen yang pernah dipimpin oleh Sikazwe adalah Liga Champions CAF, Piala Dunia Antarklub FIFA, Piala Afrika, dan Piala Dunia FIFA.
Sikazwe pernah menjadi wasit di ajang Piala Afrika 2015, yang kemudian membawanya memimpin final Piala Dunia Antarklub 2016 antara Real Madrid dan Kashima Antlers dan final Piala Afrika 2017 antara Kamerun dan Mesir.
Diantara sesama wasit Afrika, Sikazwe sangat dihormati oleh rekan-rekannya dan salah satu mantan mentornya bahkan menyarankan bahwa ia memiliki kemampuan untuk menjadi wasit final Piala Dunia.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak akan terkejut jika dia tampil di final Piala Dunia karena kemampuannya dan pengalamannya yang luas di CAF. Semua orang di Afrika akan berharap dia bisa mewakili kami di tahap akhir turnamen."
Sikazwe sendiri pernah diskors sementara oleh CAF pada November 2018 menyusul tuduhan korupsi selama pertandingan Liga Champions CAF antara Esperance dan Primiero Agosto, tetapi skors tersebut dicabut pada Januari 2019 ketika ia dibebaskan dalam sidang disipliner.
Have you EVER seen anything like it...?
— Sky Sports Football (@SkyFootball) January 12, 2022
▪ Referee ends match early...
▪ Press conferences interrupted as AFCON officials say match must resume!
▪ Referee changed for final three minutes...
▪ Tunisia fail to return to the pitch!
Unbelievable, Jeff. ? pic.twitter.com/6upfMz3ZID
Karibu #AFCON2021!!! Refa kutoka Zambia Janny Sikazwe alimaliza mechi kati ya Tunisia na Mali katika dakika ya 85 kwa mara ya kwanza na baadaye kuumaliza mchuano huo sekunde 10 kabla ya dakika ya 90.
— Radio Jambo (@RadioJamboKenya) January 12, 2022
? : hisani#OngeaUsikike pic.twitter.com/W54DbR9Vso
Dan kini, di ajang ke-33 Piala Afrika, Sikazwe kembali terlibat dalam keputusan yang kontroversial menyusul peniupan peluit panjang yang membuat pemain Tunisia berputus asa mengejar ketertinggalan 1-0 dari Mali.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Kejadian kontroversial tersebut bermula saat Sikazwe secara prematur meniup peluitnya untuk waktu penuh pada dua kesempatan berbeda.
Ia awalnya meniup untuk waktu penuh pada 85 menit - lima menit sebelum waktu regulasi - kemudian sekali lagi sebelum 90 menit, mendorong ketidakpercayaan dan kemarahan dari tim Tunisia, yang tertinggal 1-0 dan mencari gol penyeimbang.
Kebingungan mengikuti akhir pertandingan, dengan konferensi pers pasca-pertandingan dihentikan saat CAF memerintahkan dimulainya kembali pertandingan, dengan pergantian wasit selama tiga menit terakhir.
Sementara para pemain Mali kembali ke lapangan, Tunisia memilih untuk tidak melakukannya dan hasilnya Diadie Samassékou dkk sukses memenangkan laga.