Nomor 1 kembali bergabung dengan bayang-bayang masa lalu.
Ballon d'Or adalah penghargaan individu paling bergengsi dalam sepakbola. Penghargaan ini diberikan oleh majalah berita Prancis, France Football, kepada pesepakbola dengan performa terbaik dalam satu tahun kalender. Hanya yang terbaik dalam bisnis ini yang mampu meraih trofi Ballon d'Or.

Setiap tahun kita melihat banyak talenta yang muncul di dunia sepakbola. Banyak dari mereka yang dijuluki 'The Next Cristiano Ronaldo' atau 'The Next Lionel Messi'. Tetapi, tidak sering para pemain memenuhi hype itu.

Ronaldo dan Messi melakukan duopoli atas Ballon d'Or.  Mereka menguasai 12 dari 13 penghargaan Ballon d'Or terakhir. Messi telah memenangkan tujuh penghargaan Ballon d'Or, sementara Ronaldo telah memenangkan lima.

Dominasi mereka telah membuat banyak pemain kelas dunia kehilangan kesempatan untuk meraih trofi bergengsi itu.

Tapi, ada pemain yang diharapkan bisa mengalahkan keduanya untuk memperebutkan hadiah tersebut. Meskipun sangat berbakat, beberapa dari mereka gagal memaksimalkan potensi mereka.

Tanpa basa-basi lagi, mari kita lihat lima pemain yang diperkirakan akan memenangkan Ballon d'Or walau akhirnya gagal.

#5 Paulo Dybala (Argentina/Juventus)

Dalam performa terbaiknya, Paulo Dybala adalah sosok yang paling dekat dengan Lionel Messi. Dybala adalah gelandang serang kreatif dan cepat. Dia diberkati dengan kemampuan teknis yang luar biasa. Dia menandatangani kontrak dengan Juventus setelah menjalankan tugas yang mengesankan dengan Palermo pada 2015.

Dybala telah memenangkan lima gelar Serie A berturut-turut di Juventus. Dia juga menjadi pemain yang menonjol di semua musim itu. Sayangnya, ketika dia mencapai puncaknya, I Bianconeri merekrut Cristiano Ronaldo.

Pemain internasional Argentina itu kemudian diturunkan dalam peran yang lebih dalam musim 2018/2019. Dia telah mencetak 26 gol dan memberikan tujuh assist dalam 46 penampilan di semua kompetisi musim 2017/2018 untuk I Bianconeri. Dybala hanya mencetak 10 gol dan dua assist dalam 42 penampilan musim 2018/2019.

Kebuntuan kontrak dengan klub memperburuk situasi Dybala dan tiba-tiba ada banyak hal yang mengganggu fokus Dybala di luar lapangan. Performanya menurun, bahkan jatuh dari urutan kekuasaan musim 2020/2021 ketika Juventus dilatih Andrea Pirlo.

Setelah kepergian Ronaldo musim panas lalu, Dybala kembali menjadi pemain yang lebih penting bagi Juventus. Dia telah mencetak sembilan gol dan memberikan empat assist dalam 19 penampilan di semua kompetisi untuk Nyonya Tua musim ini.

Tapi, Dybala yang ditakdirkan untuk bisa melakukan hal yang lebih tinggi dan dianggap sebagai pemenang Ballon d'Or di masa depan walau sempat gagal memenuhi janji itu.

#4 Paul Pogba (Prancis/Manchester United)

Paul Pogba adalah salah satu pesepakbola paling berbakat di planet ini. Ada hal-hal yang dia lakukan di lapangan yang tidak terbayangkan oleh banyak pemain. Teknik dan jangkauan umpan pemain Prancis ini luar biasa. Dia memiliki peran sangat penting untuk kemenangan negaranya di Piala Dunia 2018.

Namun, Pogba tidak konsisten mencapai potensi yang diharapkannya. Dia memiliki tugas yang luar biasa di Juventus dan unggul di lini tengah, bermain bersama gelandang veteran seperti Arturo Vidal dan Andrea Pirlo.

Dia diharapkan menjadi tambah dewasa untuk menjadi pemain utama di Manchester United ketika dia kembali pada 2016. Namun, Pogba belum juga menunjukan penampilan yang berkualitas.

Sementara jangkauan umpan dan visinya semuanya patut dicontoh, Pogba tidak memiliki sikap disiplin seperti yang kita kaitkan dengan gelandang tengah kelas dunia. Pemain Prancis itu juga bukan pemain yang pekerja keras di lapangan dan dia agak buruk dalam melakukan bantuan saat bertahan.

Grafik sinusoidalnya di Manchester United berbicara banyak tentang mengapa Pogba tidak bisa menjadi penantang Ballon d'Or, meski kemampuannya di atas rata-rata.

#3 Eden Hazard (Belgia/Real Madrid)

Ketika Eden Hazard akhirnya memastikan kepindahannya ke Real Madrid pada 2019, sepertinya kariernya akan mencapai titik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hazard tampil luar biasa untuk Chelsea antara 2012 hingga 2019.

Dia adalah pemain terbaik The Blues saat mereka memenangkan dua gelar Liga Premier, satu Piala FA, dua gelar Liga Europa, dan satu Piala Liga pada periode itu. Hazard adalah Pemain Terbaik Chelsea dalam empat musim berbeda. Dia juga memenangkan penghargaan pemain terbaik Liga Premier dan pemain terbaik PFA masing-masing satu kali.

Hazard mungkin menjadi pemain terbaik di dunia setelah Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang diperkirakan akan memenangkan Ballon d'Or di beberapa waktu lagi. Dia memiliki teknik yang luar biasa, kontrol jarak dekat, kecerdasan permainan, dan juga finisher yang sangat baik.

Namun, karier Hazard menemui jalan buntu setelah dia bergabung dengan Real Madrid. Pemain internasional Belgia itu berjuang untuk mendapatkan performa terbaiknya di tengah masalah kebugaran di Santiago Bernabeu.

Setelah diikat dalam kesepakatan senilai 115 juta euro (Rp 1,8 triliun), Hazard menjadi pembelian termahal Real Madrid. Tapi, apa yang dia lakukan sejak tiba di Bernabeu bisa dibilang sebagai kegagalan transfer terbesar mereka. Dalam 59 penampilan di semua kompetisi untuk Real Madrid dalam dua setengah musim, dia hanya mencetak 5 gol dan memberikan 10 assist.

#2 Gareth Bale (Wales/Real Madrid)

Gareth Bale memiliki karier sepakbola yang luar biasa. Sangat disayangkan dia mengalami masalah cedera dan kecintaannya pada golf di atas Real Madrid telah menentukan kariernya di tahap akhir. Pada puncaknya, pemain Wales itu menjadi pemain sayap terbaik di dunia.

Bale pertama kali menjadi berita utama di Tottenham Hotspur. Dia dikenal memiliki kecepatan dan kemampuan teknisnya yang luar biasa selama bermain di Southampton. Di Spurs, dia berkembang menjadi monster yang dibenci para bek lawan.

Pada musim 2012/2013, Bale mencetak 26 gol dan memberikan 15 assist dalam 44 penampilan untuk Tottenham Hotspur. Dia memenangkan penghargaan pemain terbaik PFA musim 2010/2011 dan 2012/2013.

Penampilannya di Liga Champions 2010/2011 membantunya menarik perhatian Eropa. Real Madrid menjadikannya transfer termahal mereka saat itu dengan mengontraknya seharga sekita 90 juta euro (Rp 1,4 triliun).

Pengaruh Bale terasa cepat dan dia membantu Real Madrid memenangkan Copa del Rey dan Liga Champions di musim debutnya di Spanyol. Dia mencetak gol di kedua final juga. Bersama Ronaldo dan Benzema, Bale membentuk trio penyerang luar biasa yang tampaknya tidak memiliki kelemahan.

Namun, masalah cedera yang dihadapi Bale membuat penampilannya memburuk sejak saat itu. Meskipun dia luar biasa untuk Real Madrid setiap kali dia tersedia, dia mulai tampil jauh lebih sedikit daripada biasanya. Seiring waktu, hubungan Bale dengan Real Madrid memburuk dan membuatnya melewati masa jayanya.

Bale masih mengoleksi dua gelar La Liga dan empat gelar Liga Champions bersama Real Madrid. Tapi, sangat disayangkan bahwa pemain Wales itu tidak pernah mencapai tiga besar Ballon d'Or terlepas dari semua bakatnya.



#1 Neymar Jr (Brasil/Paris Saint-Germain)

Ketika Neymar Jr masuk jajaran pemain top dunia, dia segera digembar-gemborkan sebagai pewaris Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Dia adalah pemain terbaik dari Brasil sejak Ronaldo dan Ronaldinho. Pemain Brasil itu memiliki bakat samba dan dia juga pesepakbola yang cerdas.

Neymar tidak mengalami kesulitan untuk menetap di Barcelona menyusul kepindahannya senilai 86 juta euro (Rp 1,4 triliun) pada 2013. Neymar mulai beraksi di Camp Nou dan mulai mendatangkan malapetaka bersama Lionel Messi.

Dia mencetak 39 gol dan memberikan 10 assist dalam 51 penampilan untuk Catalunya musim itu. Neymar Jr finis ketiga dalam perebutan Ballon d'Or pada 2015 dan 2017. Dia menjadi pemain yang sangat penting bagi Barcelona hingga akhirnya pergi pada musim panas 2017.

Dilaporkan bahwa Neymar meninggalkan Barcelona untuk melarikan diri dari bayang-bayang Lionel Messi untuk bisa meraih hal-hal yang lebih besar, termasuk Ballon d'Or. Dia tampil luar biasa untuk PSG. Tetapi, masalah cedera dan kurangnya trofi utama di klub dan di level internasional telah menghentikannya untuk memenangkan Ballon d'Or.

Dia finis ketiga di Ballon d'Or pada 2017, tetapi tidak pernah bisa mengalahkan Ronaldo atau Messi untuk penghargaan individu paling bergengsi di sepakbola.