Emosi kadang bisa menghancurkan karier pemain. Contohnya, orang Kongo yang satu ini.
Di kompetisi dengan level dan tekanan tinggi seperti Liga Premier, pemain terkadang melakukan beberapa aksi "tidak penting" yang berujung pada hukuman kartu merah yang merugikan tim. Contohnya, Youssouf Mulumbu pada 2013.
Selama bertahun-tahun Liga Premier telah menjadi rumah bagi beberapa pesepakbola paling berbakat di planet ini. Dari Fernando Torres hingga Kevin de Bruyne, Cesc Fabregas hingga Frank Lampard, atau Thierry Henry hingga Alan Shearer. Kasta teratas sepakbola Inggris memang selalu punya nama-nama pemain bintang.
Banyak alasan untuk menyebut mengapa Liga Premier adalah salah satu liga yang paling didambakan oleh setiap pesepakbola profesional dari seluruh penjuru bumi.
Namun, ketika Liga Premier telah membangun reputasi sebagai liga kelas dunia, ada saat-saat ketika pemain tertentu benar-benar menunjukkan sisi paradoks. Lihat saja yang dilakukan Mulumbu saat masih bermain untuk West Bromwich Albion pada 2013 dalam laga melawan West Ham United.
Saat itu, West Brom menuju kekalahan 1-3 dari West Ham. Dan, salah satu gelandang mereka, Mulumbu, tampaknya sangat frustrasi. Pada additional time babak kedua, Malumbu menggiring bola dan mencoba menerobos ke lini tengah.
Mulumbu kemudian ditarik dari belakang oleh pemain West Ham, Gary O'Neil. Pemain asal Kongo itu secara naluriah langsung membalasnya. Mulumbu memungut bola dan menendangnya ke arah O'Neil. Adegan itu lebih mirip seperti pemain rugby yang ingin buru-buru mencetak poin.
Apa yang terjadi selanjutnya akan menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Liga Premier. Mulumbu langsung diberi kartu merah dan menunjukkan sedikit penyesalan saat dia terus mengamuk sambil berjalan keluar lapangan. Amukan Mulumbu berlanjut saat berjalan menyusuri terowongan menuju locker room.
Tapi, penyesalan selalu datang terlambat. Setelah mendapatkan hukuman tambahan larang bermain tiga kali, Malumbu kemudian berbicara kepada media tentang penyesalan atas insiden itu.
"Saya ingin meminta maaf lagi. Setelah itu terjadi, saya tahu itu adalah kesalahan besar dari saya. Biasanya, saya tenang dan saya suka bermain sepakbola," ujar Mulumbu, dilansir BBC Sport.
"Saya ada dalam atmosfer permainan dan saya ingin menang. Saya kecewa, tapi ini pelajaran bagus bagi saya dan saya harus move on sekarang. Saya merasa telah membiarkan rekan satu tim dan fans saya turun. Sekali lagi saya menyesal," kata Mulumbu saat itu.
Setelah bermain 211 kali dan mencetak 15 gol untuk West Brom, Mulumbu pergi pada 2015. Dia bergabung dengan Norwich City sebelum membela Kilmarnock untuk dua kesempatan terpisah. Dia juga sempat memperkuat Glasgow, dan sekarang merumput di klub kampung halamannya, Saint-Eloi Lupopo.
Selama bertahun-tahun Liga Premier telah menjadi rumah bagi beberapa pesepakbola paling berbakat di planet ini. Dari Fernando Torres hingga Kevin de Bruyne, Cesc Fabregas hingga Frank Lampard, atau Thierry Henry hingga Alan Shearer. Kasta teratas sepakbola Inggris memang selalu punya nama-nama pemain bintang.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Chelsea Pulangkan Pemain Pinjaman yang Terlupakan, Siapa Dia?
Kisah Chelsea Pulangkan Pemain Pinjaman yang Terlupakan, Siapa Dia?
Apa yang terjadi selanjutnya akan menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Liga Premier. Mulumbu langsung diberi kartu merah dan menunjukkan sedikit penyesalan saat dia terus mengamuk sambil berjalan keluar lapangan. Amukan Mulumbu berlanjut saat berjalan menyusuri terowongan menuju locker room.
Tapi, penyesalan selalu datang terlambat. Setelah mendapatkan hukuman tambahan larang bermain tiga kali, Malumbu kemudian berbicara kepada media tentang penyesalan atas insiden itu.
"Saya ada dalam atmosfer permainan dan saya ingin menang. Saya kecewa, tapi ini pelajaran bagus bagi saya dan saya harus move on sekarang. Saya merasa telah membiarkan rekan satu tim dan fans saya turun. Sekali lagi saya menyesal," kata Mulumbu saat itu.