Terkait Dybala, Juventus berpotensi melakukan kesalahan yang sama seperti saat melepas Ronaldo.
Masa depan Paulo Dybala di Juventus tidak pasti setelah manajemen Juventus terus mengulur negosiasi perpanjangan kontrak. Bahkan, ketika Dybala mencetak gol pada pertandingan terbaru La Vecchia Signora, akhir pekan lalu, mantan pemain Palermo itu menolak selebrasi dan menatap tajam petinggi klub yang duduk di tribun. 

Setelah kepergian Cristiano Ronaldo ke Manchester United, Dybala adalah pemain terbaik Juventus. Itu dibuktikan dengan penampilan dan produktivitas di lapangan yang tidak bisa dibantah. Dengan 10 gol dari 20 pertandingan semua ajang, La Joya adalah pemain tersebur di Juventus Stadium musim ini.

Namun, dia mungkin saja tidak akan berada di Juventus lebih lama lagi karena kontraknya saat ini akan habis pada musim panas mendatang.

Semuanya berawal dari blunder para petinggi La Vacchia Signora. Menurut Fabrizio Romano, Dybala dan Juventus awalnya telah menyetujui persyaratan untuk kontrak baru pada September 2021. Akan ada kenaikan bayaran yang cukup signifikan yang akan diterima Dybala.

Masalahnya, Juventus kemudian secara sepihak meminta lebih banyak waktu untuk memikirkan ulang nilai kontrak. Pandemi Covid-19 jadi alasan. Dan, itu membuat sang playmaker marah. Apalagi, hingga tahun berganti, situasinya tidak jelas.

Dybala mengungkapkan perasaannya itu dengan sangat jelas setelah mencetak gol pembuka Juventus melawan Udinese, Minggu (16/1/2022) dini hari WIB. Pemain berusia 28 tahun itu menolak melakukan selebrasi setelah mencetak gol indah pada menit 18. 

Yang dilakukan Dybala kemudian hanyalah memelototi tribun ke arah Pavel Nedved dan para direktur Juventus lainnya. itu menimbulkan beberapa pertanyaan dari tifosi.

"Saya mengundang seorang teman dan tidak bisa melihatnya. Ada banyak orang di atas sana yang menonton dan saya tidak dapat menemukannya," kata Dybala saat ditanya awak media Italia tentang alasan melakukan selebrasi yang tidak biasa itu, dilansir Football Italia.

Jawaban itu tentu saja tampak tidak masuk akal. Dan, saat wartawan menanyakan apakah harus mempercayainya, Dybala menjawab dengan santai. "Saya tidak tahu. Itu terserah anda. Ada banyak cerita, dan banyak hal terjadi. Saya memilih untuk tidak membicarakannya," tambah Dybala.



Jika Juventus kehilangan Dybala pada akhir musim nanti, itu akan menjadi kerugian besar, Pasalnya, tanpa CR7, mereka musim ini terseok-seok. "Saya tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun. Saya siap membantu pelatih dan klub. Kontrak saya? Klub mengatakan kami akan membicarakannya pada Februari," ucap Dybala.

"Saya pikir kami bermain bagus. Kami harus berusaha lebih konsisten setelah mencetak gol. Sebab, terlalu sering kami mencetak gol dan kemudian mulai lebih banyak bertahan, menjadi takut menyerang, dan kami tidak bisa terus melakukan itu," ujar Dybala lagi.

"Kami adalah Juventus, tentu saja kami sedang mengejar tiket Liga Champions dan harus berusaha untuk menang. Kami tidak memainkan sepakbola yang bagus, itu bukan kekuatan kami. Jadi, kami harus fokus pada kemenangan dan berusaha berlari lebih keras daripada orang lain," pungkas Dybala.