Statistiknya bersama Porto sangat fenomenal.. Sayangnya bersentuhan dengan narkoba.
Dalam pada itu kita akan berkenalan dengan pemain yang memiliki nama lengkap Mario Jardel de Almeida Ribeiro, pesepakbola asal Brasil yang pernah memperkuat klub-klub elit Eropa tetapi kariernya jadi acak-acakan karena kecanduan narkoba jenis kokain, bahkan ia sendiri mengaku sempat overdosis sampai-sampai tidak bisa tidur selama sepekan.
Kabar Transfer, Barcelona Incar Kiper Berbakat Boca Juniors
Sebelum bergabung dengan Sporting CP, Jardel merupakan bintang lapangan untuk FC Porto, ia merupakan ikon klub dan dikenal luas sebagai striker pilih tanding bahkan jauh sebelum nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo melejit, seorang Jardel pernah mencetak 42 gol dalam satu musim Liga Portugal bersama FC Porto. Ia juga merupakan pencetak gol terbanyak di Eropa selama tiga musim berturut-turut, yakni 1998/99, 1999/2000, dan 2001/02.
Some nostalgia for Porto fans out there
?"Super" Mario Jardel
?1995 Copa Libertadores
?2000 European Supercup?Top scorer of the 2000 Champions League
⚽️168 goals in 175 matches with FC Porto
?Golden Boot in 98/99 and 01/02
?Averaging 43 goals a season during his peak pic.twitter.com/3N0S7CG6vH— Lucas (Factos??) (@DDOF_YT) August 23, 2020
Memilih Jadi Politisi
Karier Jardel benar-benar berubah sepenuhnya setelah perkenalannya dengan narkoba, ia memang masih bermain di level profesional namun hanya membela klub-klub kecil antah berantah. Setelah hari-hari yang melelahkan Jardel yang akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu pada 2012.
Setelah pensiun, Jardel tidak memilih melanjutkan karier di bidang sepakbola. Alih-alih menjadi pelatih, agen, atau pengurus klub, Jardel justru dengan berani memutuskan untuk terjun di dunia politik di tanah kelahirannya, Brasil.
Ia bergabung dengan Partido Social Democratico (PSD), dan sangat percaya diri mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan perhitungannya tidak salah ia terpilih pada Pemilihan Umum 2014.
Sayang, karier politiknya berlangsung sangat singkat. Pada 2015, sebuah penyelidikan Kejaksaan Agung Brasil membuktikan dirinya terlibat dalam aktivitas pengumpulan dana ilegal yang diindikasikan sebagai korupsi.
Pada pemungutan suara terakhir di DPR Brasil pada Desember 2016, dengan suara bulat diputuskan masa jabatan Mario Jardel secara resmi dihentikan dengan status tidak hormat.
Begitulah kisah singkat, rollercoaster perjalanan hidup seorang Mario Jadel. Dari pesepakbola top, pecandu narkoba, hingga politisi yang korupsi.