Nomor 11 menjadi pemain Asia pertama yang melakukannya.
Penghargaan ini didirikan untuk mengenang Ferenc Puskas, mantan bintang timnas Hungaria dan Real Madrid yang mencetak 512 gol dalam 528 penampilan, dan rekor dunia saat itu 84 dalam 85 pertandingan internasional.
Tidak ada keraguan bahwa Salah adalah salah satu pemain terbaik di dunia selama musim 2017/2018. Dan, salah satu bukti tak terbantahkan itu adalah golnya yang satu ini ketika Derby Merseyside.
12. Wendell Lira – 2015
Bio Twitter Lira hanya berbunyi 'Pemenang Penghargaan Puskas FIFA 2015'. Meskipun dia layak menerimanya, banyak yang beranggapan bahwa gol pemenang tahun 2015 bisa lebih baik.
Itu juga merupakan tahun di mana David Ball dari Fleetwood Town masuk daftar pendek, dan mungkin pantas untuk menang karena keterampilannya yang brilian lewat gol lob dari jarak 25 yard.
VIDEO: Wendall Lira FIFA Puskas Award winning goal.pic.twitter.com/2aLI7EIUKx
— Femi & the Gang (@FATGofficial) January 11, 2016
Tidak diragukan lagi ini adalah gol yang luar biasa, Faiz Subri menjadi pemain Asia pertama yang melakukannya. Tendangan bebas dari jarak jauh yang tiba-tiba berbelok arah ketika di udara itu benar-benar memukau.
10. Son Heung-min – 2020
Alih-alih mengoper ke salah satu rekan setimnya di Tottenham, Son memutuskan berlari sendirian menghadapi hampir seluruh pemain Burnley.
Meskipun dikelilingi oleh lima pemain pada satu titik, penyerang asal Korea Selatan itu mampu berlari hampir sepanjang lapangan sebelum mencetak gol dengan cara yang benar-benar keren.
Heung-min Son’s stunning goal against Burnley wins the Puskas Award! ☀️ (? @FIFAcom) pic.twitter.com/ai8yFv0jsz
— B/R Football (@brfootball) December 17, 2020
9. Cristiano Ronaldo – 2009
Penerimaan penghargaan puskas untuk kali pertama diberikan ke Cristiano Ronaldo untuk sebuah gol sepakan jarak jauhnya yang menghujam kencang ke gawang lawan.
Throwback to when Cristiano Ronaldo fired in this absolute thunder-bastard ? for #MUFC against FC Porto back in 2009. Boom!pic.twitter.com/57qPg2ztsO
— RedMancunian (@RedMancunian) September 14, 2018
8. Daniel Zsori – 2019
Melalui improvisasi yang brilian, Zsori mengubah umpan silang yang mengerikan menjadi gol kelas dunia.
Fakta bahwa tendangan salto ini menjadi penentu kemenangan pada menit ke-93 pada debut senior Zsori membuatnya semakin pantas untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
OFFICIAL: Daniel Zsori wins the wins the 2019 #Puskas award for his goal against Ferencvaros.#TheBestAwards pic.twitter.com/IcBhRKa8Il
— GOAL (@goal) September 23, 2019
7. Erik Lamela – 2021
Setelah Son Heung-min memenangkan penghargaan untuk golnya melawan Burnley pada tahun 2020, Lamela memastikan bahwa gol Tottenham menjadi yang teratas dalam beberapa tahun berturut-turut.
Pemain asal Argentina itu terkenal mencetak gol rabona melawan Asteras pada tahun 2014, tetapi upayanya yang sama saat melawan Arsenal ini lebih indah lagi.
Erik Lamela has won the Puskas Award for his outrageous Rabona goal against Arsenal. ? pic.twitter.com/PebwYJMpKe
— 101 Great Goals (@101greatgoals) January 17, 2022
6. Hamit Altintop – 2010
Melihat seorang pemain melakukan tendangan sudut lurus ke dalam adalah salah satu pemandangan sepakbola paling indah.
Melihat seorang pemain melakukannya dari sudut yang sangat jauh dari kotak berarti Anda baru saja melihat pemenang Puskas Award. Itulah proses gol kapten timnas Turki ini
Puskas Award Count Down: 2010
— Classic Football Shirts (@classicshirts) September 14, 2019
Hamit Altıntop won the award in 2010 for this volley directly from a corner against Kazakhstanpic.twitter.com/vYNKvPz84V
5. Miroslav Stoch – 2012
Butuh keberanian untuk melakukan tendangan voli dari luar kotak penalti yang bolanya datang dari sepak pojok, apalagi dengan ketinggian bola dan tiga pemain berlomba untuk menutupnya. Lebih kerennya lagi Stoch mencetak gol dengan kaki sampingnya.
4. James Rodriguez – 2014
Bola datang melalui sundulan ke arahnya, lalu James Rodriguez dengan tenang melakukan kontrol dada. Dengan sedikit membalikkan badan, mantan pemain Real Madrid itu melakukan tendangan voli – ini adalah gol yang sangat-sangat menyenangkan untuk ditonton.
Four years ago today, James Rodriguez GOLAZOOOO - Winner FIFA Puskas Award 2014 (via FIFA TV). #WorldCup #COL pic.twitter.com/NAnmZPywL0
— ?.?ł???? (@sportsfan_pl) June 28, 2018
3. Neymar – 2011
Menonton ini memang membuat Anda bertanya-tanya bagaimana Lionel Messi tidak pernah memenangkan penghargaan, tetapi gol dari Neymar memang benar-benar sensasional.
Yang kedua dari empat nominasi berturut-turut untuk Neymar, dan ini adalah yang terbaik.
Satu-dua, keterampilan dan kemudian finishing yang jitu dengan cara menjatuhkan badan setelah bola ditendang. Epik.
Hace 7 años, en el 2011, Neymar anotó en Brasil este auténtico CRICK CRACK ⚡️ que le valió el Premio Puskas ⚽️?. pic.twitter.com/dttSP4oZi2
— Miguel González (@mg_michel) July 27, 2018
2. Zlatan Ibrahimovic – 2013
Ibrahimovic memenangkan penghargaan ini untuk gol salto di luar nalar dari jarak luar kotak penalti. Joe Hart cuma bisa garuk-garuk kepala saat Inggris dikalahkan oleh Swedia.
Itu adalah gol keempat Ibra pada malam itu. Dia menghadap jauh dari gawang. Bola itu sekitar tujuh kaki dari tanah. Itu adalah tendangan overhead.
1. Olivier Giroud – 2017
Definisi 'gol indah', mulai dari tendangan Giroud di setengah lapangannya sendiri, hingga tendangan kalajengking yang membentur pojok atas, melalui bagian bawah mistar gawang.
Giroud sendiri mengaku beruntung bisa melakukan gerakan seperti itu, tapi inilah yang dimaksud dengan Puskas Award. Jenis gol yang hanya bisa Anda lihat sekali seumur hidup – atau, dalam hal ini, dua kali dalam waktu seminggu setelah Henrikh Mkhitaryan melakukan hal serupa.
Tempat kedua pada 2017, kebetulan adalah seorang penjaga gawang yang mencetak gol penyeimbang pada menit ke-96 dengan tendangan salto dari jarak 18 yard.