Selebrasi ini sudah ada sejak 1961. Jauh sebelum Mexican Wave yang legendaris.
The Poznan atau Grecque adalah bentuk perayaan olahraga yang melibatkan para pendukung yang berdiri dengan punggung menghadap ke lapangan, menghubungkan bahu berdampingan, dan melompat di tempat secara bersamaan.
Catat Tanggalnya, Jadwal Resmi FIFA Matchday Indonesia vs Timor Leste
Poznan Dance atau The Poznan melibatkan para penggemar yang berpaling dari lapangan, bergandengan tangan, dan melakukan lompatan-lompatan kecil secara bersamaan. Dari kejauhan tampak seperti air terjun yang berantakan.
Jika Pergi ke Italia, Robinho Akan Dipenjara 9 Tahun Akibat Kasus Perkosaan
Di luar Inggris, selebrasi ini sebenarnya lebih dulu dilakukan oleh klub Australia, Western Sydney Wanderers, yang menamai suporter mereka The Red and Black Bloc. Mereka melakukannya saat pertandingan pertama mereka yang berlangsung di Sydney pada 1980. Setelah itu, beberapa stadion di dunia mulai menirukan gerakan yang menyerupai gelombang air tak beraturan ini.
Ada lagi suporter Glasgow Celtic. Mereka juga melakukan gerakan serupa. Tapi, mereka menamai gerakan tersebut dengan sebutan "The Huddle" karena tak memiliki keterkaitan dengan tarian ala Poznan. Mereka saling merangkul satu sama lain dan membelakangi lapangan sambil berteriak keras.
Selain di Britania Raya, Poznan Dance juga dilakukan pendukung Deportivo Alaves di Spanyol. Sejak lama, mereka telah dikenal merayakan sebagian besar gol timnya dengan variasi The Poznan. Setidaknya, sejak 2014, mereka berdiri dengan punggung menghadap ke lapangan, bahu-membahu, menyamping, dan melompat di tribun.
?? Persebaya - 'Poznan Dance'.
— Canciones Ultras ? (@CancionesUltras) March 2, 2020
La fiesta de los hinchas del Persebaya, equipo de la primera división de Indonesia! #GreenNord pic.twitter.com/RXfyN65Ett
Hal yang sama dilakukan FC Copenhagen dalam beberapa tahun terakhir. Mereka selalu merayakan kemenangan menggunakan varian The Poznan. Para penggemar membelakangi lapangan dan melompat dari sisi ke sisi sementara para pemain di lapangan melakukan hal yang sama.
Di Indonesia, gerakan ini juga sering dilakukan suporter Liga Indonesia. Kelompok seperti Jak Mania, Viking, BCS, Bonek, Pasoepati, hingga Aremania kerap melakukannya ketika belum ada Covid-19. Begitu pula dengan suporter tim nasional Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Tapi, darimana ide awal selebrasi ini? Secara luas, Poznan Dance sudah dilakukan klub Polandia tersebut sejak 1961. Tapi, tidak ada yang tahu pasti siapa yang memulainya.
Rindu kebisingan yang bergema di dalam stadion.
— Citta Della Tigre (@CittaDellaTigre) April 1, 2021
Ada yang rindu juga ? Sama.
?Poznan Dance pic.twitter.com/mdSg7lPo7z