Apa yang bisa didapatkan Barca musim ini?
Xavi mengakui jika timnya gagal menandingi intensitas Athletic Bilbao saat mereka tersingkir dari Copa del Rey di babak 16 besar, ini menjadi pukulan lain di musim yang suram.
Barcelona mungkin belum mencapai tempat Liga Champions di La Liga, tetapi mereka sepetinya akan mengakhiri musim tanpa trofi. Sebelumnya, Los Cules dikalahkan oleh Real Madrid pekan lalu di semifinal Supercopa, kekalahan 3-2 di masa perpanjangan waktu melawan Athletic Bilbao adalah pil pahit lainnya bagi tim Catalan tersebut.
Apalagi, ditambah mereka harus kembali kehilangan Ansu Fati, karena cedera bisep femoralis di paha kirinya, menurut informasi klub. Dan itu adalah malam malapetaka di San Mames bagi tim tamu.
Barca keluar dari persaingan gelar La Liga, dan lawan play-off di Liga Europa, Napoli merupakan lawan yang tidak mudah. Tim Italia bakal memanfaatkan situasi yang terjadi di Barca saat ini.
Kekalahan di Bilbao, di mana kapten tuan rumah Iker Muniain menjadi inspirasi kemenangan timnya dengan dua gol. Itu berarti, Barcelona telah gagal mencapai setidaknya babak perempat final Copa del Rey untuk pertama kalinya sejak 2009-2010.
Ini juga merupakan musim pertama sejak 2003-04, Barcelona tidak tampil di babak sistem gugur Liga Champions. Saat itu Blaugrana tampil di Piala UEFA.
Barcelona mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan di Bilbao. Tim tuan rumah memiliki 19 tembakan, sementara anak asuh hanya 7 kali, meski Barcelona unggul dalam hal ball possesion 66,7 persen. Tetapi, statistik itu tidak diimbangi oleh end product yang baik.
Kesuksesan telah membanjiri raksasa Catalan dalam beberapa tahun terakhir, dan Barcelona mengalahkan Athletic 4-0 di final Copa pada April lalu. Lionel Messi mencetak dua gol dalam pertandingan itu, dan Antoine Griezmann juga. Namun, keduanya kini telah hengkang dari Camp Nou.
“Singkatnya, saya pikir intensitas Athletic melampaui kami,” kata Xavi. "Dalam duel, di bola kedua. Mereka menjalani setiap bola seolah-olah itu adalah bola terakhir mereka."
Athletic memimpin melalui Muniain saat laga baru berjalan 100 detik. Tetapi, Ferran Torres berhasil menyamakan kedudukan sekaligus mencetak gol pertamanya buat Barca. Inigo Martinez kembali membuat tuan rumah unggul menit ’85, namun Pedri mencetak gol di menit-menit akhir yang mengharuskan pertandingan hingga ke babak extra time.
Sebuah handball oleh Jordi Alba dihukum oleh Muniain dari titik penalti menjelang akhir babak pertama perpanjangan waktu, dan kali ini Athletic tidak melepaskan keunggulan mereka.
“Dengan gol Pedri, sepertinya itu adalah momen kami,” kata Xavi, berbicara pada konferensi pers pasca-pertandingan.
Namun, penalti Muniain menyingikirkan mereka.
“Sepertinya ketika sesuatu menjadi kepala atau ekor, kami selalu mendapatkan ekor. Kami harus mengubah dinamikanya,” tambah Xavi.
Dia tidak keberatan untuk menerima keputusan penalti setelah peluit berakhir. Lengan Alba terkena umpan silang Nico Williams, dan dengan panduan VAR itu jelas merupakan tendangan penalti.
Mantan bos Al Sadd Xavi, yang mengambil alih kursi kepelatihan Barcelona pada November lalu, mengatakan timnya akan berjuang untuk tujuan mereka yang tersisa.
Masih harus dilihat kapan Fati dapat beraksi kembali. Dia tampak tertekan dan menangis saat meninggalkan lapangan. Kabar itu menambah kesengsaraan Barcelona pada malam yang buruk.
Berbicara kepada Barca TV, Xavi mengatakan: "Kami harus terus percaya pada proyek ini, melanjutkan di LaLiga dan melanjutkan di Liga Europa. Inilah caranya, terus berjalan dan bekerja keras."
Barcelona mungkin belum mencapai tempat Liga Champions di La Liga, tetapi mereka sepetinya akan mengakhiri musim tanpa trofi. Sebelumnya, Los Cules dikalahkan oleh Real Madrid pekan lalu di semifinal Supercopa, kekalahan 3-2 di masa perpanjangan waktu melawan Athletic Bilbao adalah pil pahit lainnya bagi tim Catalan tersebut.
BACA BERITA LAINNYA
Pesan Jose Mourinho untuk Everton: Jangan Ganggu Saya dan Roma
Pesan Jose Mourinho untuk Everton: Jangan Ganggu Saya dan Roma
Barcelona mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan di Bilbao. Tim tuan rumah memiliki 19 tembakan, sementara anak asuh hanya 7 kali, meski Barcelona unggul dalam hal ball possesion 66,7 persen. Tetapi, statistik itu tidak diimbangi oleh end product yang baik.
BACA BERITA LAINNYA
Setelah Lakukan Pemeriksaan, Jantung Kapten Gabon Aubameyang Dinyatakan Pulih
Setelah Lakukan Pemeriksaan, Jantung Kapten Gabon Aubameyang Dinyatakan Pulih
“Singkatnya, saya pikir intensitas Athletic melampaui kami,” kata Xavi. "Dalam duel, di bola kedua. Mereka menjalani setiap bola seolah-olah itu adalah bola terakhir mereka."
Sebuah handball oleh Jordi Alba dihukum oleh Muniain dari titik penalti menjelang akhir babak pertama perpanjangan waktu, dan kali ini Athletic tidak melepaskan keunggulan mereka.
Namun, penalti Muniain menyingikirkan mereka.
“Sepertinya ketika sesuatu menjadi kepala atau ekor, kami selalu mendapatkan ekor. Kami harus mengubah dinamikanya,” tambah Xavi.
Dia tidak keberatan untuk menerima keputusan penalti setelah peluit berakhir. Lengan Alba terkena umpan silang Nico Williams, dan dengan panduan VAR itu jelas merupakan tendangan penalti.
Mantan bos Al Sadd Xavi, yang mengambil alih kursi kepelatihan Barcelona pada November lalu, mengatakan timnya akan berjuang untuk tujuan mereka yang tersisa.
Masih harus dilihat kapan Fati dapat beraksi kembali. Dia tampak tertekan dan menangis saat meninggalkan lapangan. Kabar itu menambah kesengsaraan Barcelona pada malam yang buruk.
Berbicara kepada Barca TV, Xavi mengatakan: "Kami harus terus percaya pada proyek ini, melanjutkan di LaLiga dan melanjutkan di Liga Europa. Inilah caranya, terus berjalan dan bekerja keras."