Kerasnya tekanan Haruna tidak sekeras suporter Korea Selatan
Belakangan nama Haruna Soemitro menjadi sorotan publik setelah beberapa pernyataannya yang kontroversial sekaligus tampak menyerang pelatih timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-yong.

Tetapi dibandingkan dengan kritikan dari anggota Exco PSSI tersebut, nyatanya coach Shin pernah mendapat perlakuan yang bahkan lebih buruk dari warga negara Korea Selatan, tepatnya saat Son Heung-min kembali dari Piala Dunia 2018.

Kembalinya pasukan Taegeuk Warriors pada awalnya disambut hangat oleh awak media dan para penggemar di Bandara Internasional Incheo, namun momen itu rusak saat ada seseorang yang melempar 2-3 telur ke arah pemain serta staf kepelatihan Korea Selatan.

Kronologi Kejadian

Hanya dua hari setelah Taeguk Warriors mengejutkan dunia dengan mengalahkan Jerman 2-0 di Kazan untuk menyingkirkan sang juara bertahan, sekitar 500 penggemar berkumpul untuk menyambut para pemain saat mereka muncul di ruang kedatangan. Suasananya lebih bahagia daripada empat tahun lalu ketika, setelah kampanye suram di Brasil, tim dilempari permen tradisional - sebuah penghinaan dalam budaya Korea - di bandara yang sama.



Kali ini, para penggemar yang motifnya tidak jelas, tak segan-segan melempar telur dan beberapa bantal seperti orang yang sedang melempar bunga dan syal. Kemenangan menakjubkan atas Jerman sendiri telah mengubah mood publik sepakbola yang kecewa dengan kekalahan melawan Swedia dan Meksiko di dua pertandingan pertama Grup F Piala Dunia 2014.

"Saya tidak ingin pulang sampai Juli dan mengecewakan kembali ke rumah pada bulan Juni," ujar Shin saat itu seperti dilansir dari ESPN.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penggemar kami atas cinta dan dukungan mereka. Tanpa penggemar kami, kami tidak akan mampu menciptakan keajaiban yang kami lakukan."

Kini coach Shin mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari anggota PSSI sendiri setelah gagal membawa Evan Dimas dkk juara di Piala AFF 2020. Meski begitu, para pendukung Skuad Garuda tidak kecewa dengan banyak yang beranggapan bahwa semua butuh proses dan Shin telah melakukan tugasnya dengan sangat baik.

Adapun pernyataan dari Haruna justru melukai hati para penggemar terkait capaian Skuad Garuda di Piala AFF 2020 lalu, mantan manajer Persebaya Surabaya berujar,"Tidak penting itu sebuah proses. Yang paling penting adalah hasil. Apapun latihannya, kalau tidak juara ya belum dikatakan berhasil" ujar Haruna seperti dilansir dari jpnn.com.