Tim ini diperkuat sejumah pengungsi yang mencapai Eropa dengan perahu.
Gambia datang ke turnamen sepakbola paling prestisius di Afrika dengan tergabung di Grup F. Di sana, The Scorpions berkumpul bersama Mali, Tunisia, dan Mauritania.
4 Pertandingan Indonesia Kontra Timor Leste di Level Senior
Contohnya, kiper ketiga Sheikh Sibi. Penjaga gawang Virtus Verona itu meninggalkan Gambia pada usia 16 tahun. Dalam perjalanannya, dia sempat terlunta-lunta di Tripoli, Libya, sebelum mencapai Pulau Lampedusa, Italia, menggunakan perahu pada 2015.
Mampukah Komoro Melangkah Lebih Jauh di Piala Afrika 2021? Ini Analisisnya
Sibi membuat debut untuk Virtus Verona pada 30 Oktober 2016 dengan kekalahan 1-2 di Serie D melawan Union Feltre. Dia membuat debut di Serie C dan profesional pada 16 September 2018 dengan kekalahan 0-2 melawan Fermana.
Kemudian, Barrow meninggalkan Atalanta pada 17 Januari 2020 dengan status pinjaman dan Bologna wajib membeli dengan 13 juta euro pada musim panas. Segera setelah transfernya resmi, Barrow menjadi striker utama di bawah Sinisa Mihajlovic.
Di Piala Afrika kali ini, Barrow mencetak satu gol lewat penalti di menit 90 saat melawan Mali. Itu gol yang sangat penting karena pertandingan berakhir imbang 1-1. Lalu, saat melawan Tunisia, Barrow memberi umpan matang untuk gol Ablie Jallow di menit 90+3.
#TotalEnergiesAFCON2021#TeamGambia
— CRTVweb (@CRTV_web) January 19, 2022
"As a player, everyone looks forward to be part of a tournament like the #AFCON2021. I am personally proud to be here and my teammates and bet me we are going to make our country proud. In every match we look forward for the best", Musa Barrow pic.twitter.com/Ewap8f1sOc
"Kami lolos ke turnamen ini karena kami bermain dan bertahan sebagai tim. Kami mencoba memainkan transisi cepat saat kami merebut bola. Saat kami bermain, kami selalu berusaha membantu dan mendorong satu sama lain di lapangan. Kami bermain sebagai tim dan mencoba meningkatkan permainan demi pertandingan," kata Barrow di situs resmi CAF.
"Sebagai orang Gambia, saya merasa terhormat dan senang bisa mewakili negara saya di level tertinggi sepakbola Afrika. Saya yakin akan banyak kejutan di turnamen ini. Sepakbola Afrika sedang berkembang dan ada banyak pemain profesional di setiap tim di sini," tambah Barrow.
"Kami selalu belajar dari setiap pertandingan. Kami bermain sebagai tim dan terus rendah hati. Kami akan tetap fokus dan InsyaAllah hasilnya akan datang," pungkas pemain kelahiran Banjul, 14 November 1998, itu.
Musa #Barrow casually playing the crossbar challenge in the middle of the #AFCON2021 #TeamGambia pic.twitter.com/LZYvIjrmrT
— Luca Pincherle (@LPincherle) January 21, 2022