Pada sebuah masa, Arshavin menjadi pesepakbola yang dibicarakan banyak orang.
Pada semua masa, Arshavin pernah menjadi pesepakbola yang dipuja banyak orang. Kariernya dimulai pada 1988 saat bergabung dengan akademi Zenit di kota kelahirannya Saint Petersburg.
4 Keluarga Pesepakbola yang Bertaruh untuk Anggota Keluarganya Sendiri
"Sulit untuk menyadari apa yang telah kami lakukan untuk sepakbola Rusia. Tiga belas tahun telah berlalu. Tapi, tetap saja, semua orang mengingatkan saya apa yang kami lakukan dan seperti apa rasanya," ucap Arshavin.
Momen Witan Suleman Langsung Debut, Duet Bareng Egy Maulana Vikri
Kegemilangan di Zenit membawa Arshavin ke Inggris. Dia dibujuk Wenger untuk bermain di Arsenal. Dan, Arshavin menerima uluran tangan Wenger dengan suka cita. "Saya datang ketika Wenger menginginkan saya," ucap Arshavin.
"Ini lebih penting. Satu pemain tentu saja dapat menentukan hasil satu pertandingan, mungkin dua pertandingan. Tapi, untuk melewati semuanya, anda harus kuat sebagai sebuah tim. Ini adalah poin bagi Mikel Arteta untuk menyatukan semua orang," saran Arshavin untuk The Gunners.
Selama di London Utara, Arshavin menjalin kemitraan dengan banyak pemain bagus. Meski tidak ada gelar yang dipersembahkan, Arshavin sering mempermudah kinerja para pemain The Gunners lainnya. "Rekan setim terbaik? Cesc Fabregas. Dia bisa mengantarkan bola dari titik mana pun ke titik lain di saat yang tepat dan dengan waktu yang tepat," ucap Arshavin.
"Pemain yang paling ditakuti? Saya tidak benar-benar takut. Tapi, masih sangat sulit untuk bermain melawan Branislav Ivanovic dan John Terry saat saya di Inggris. Jika di Rusia, Jerry Tchuisse dari Spartak Moskva sangat sulit," kata Arshavin.
On this day in 2009: Andrey Arshavin & Aaron Ramsey scored in a 2-0 Arsenal win over Stoke in Arsène Wenger's 500th Premier League game & the Emirates Stadium’s 100th game since opening. #afc pic.twitter.com/mcM5i6m38Q
— afcstuff (@afcstuff) December 5, 2021
"Di Arsenal, saya mengatakan pemain yang paling lucu adalah Emmanuel Eboue. Dia sangat lucu, dan saya pikir saya menyukai humornya. Di Zenit, saya tidak tahu. Di Zenit, saya adalah yang terbaik dalam segala hal," beber Arshavin.
Setelah dari Arsenal, Arshavin memutuskan kembali ke Zenit pada 2013. Lalu, bermain untuk Kuban Krasnodar pada 2015. Terakhir, merumput di Kazakhstan bersama FC Kairat dan pensiun pada 2018.
"Di luar Liga Eropa, saya suka Lionel Messi. Saya pikir dia adalah pemain terbaik. Mungkin dalam sejarah sepakbola. Sebagai seorang anak laki-laki, saya tidak pernah memiliki idola. Saya hanya menyukai satu pemain. Tapi, biasanya mereka selalu dari Barcelona. Pertama, Romario. Lalu, Ronaldo. Kemudian Ronaldinho," pungkas Arshavin.
????? THAT Andrey Arshavin display against Netherlands at EURO 2008 ?#EURO2020 | #ThrowbackThursday pic.twitter.com/zzup14qF20
— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) January 9, 2020