Ini terjadi di laga terakhir Grup E Piala Afrika 2021. Untungnya, polisi proaktif.
Kekalahan di pertandingan sepakbola terkadang membuat suporter kehilangan akal sehat. Contohnya dialami Sierra Leone saat gagal melangkah ke babak 16 besar Piala Afrika 2021 akibat kekalahan 0-1 dari Guinea-Khatulistiwa, akhir pekan lalu. Kekalahan terjadi karena salah satu pemain Sierra Leone, Kei Kamara, gagal penalti. 

Kegagalan Kamara ternyata berdampak fatal. Rumah Kamara, yang berada di pusat ibu kota Sierra Leone, Freetown, menjadi sasaran amukan pendukung.  Orang-orang yang kecewa berteriak-teriak di rumah itu, berusaha melemparinya dengan batu, dan mencoba merangsek ke dalam untuk menjarah barang-barangnya.

Menurut mereka, jika Kamara berhasil mencetak gol, kemungkinan besar Sierra Leone akan mendapatkan hasil imbang. Itu berarti akan membuat mereka lolos ke fase gugur.

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa polisi masih dikerahkan di rumah Kei Kamara untuk melindunginya dari pemuda yang tidak puas yang tidak senang karena dia gagal mengeksekusi penalti melawan Guinea Khatulistiwa," kata juru bicara Kepolisian Sierra Leone kepada BBC Sport Afrika. 

"Kepolisian Sierra Leone  mendapat informasi intelijen yang menunjukkan bahwa para pemuda yang marah ingin menyerang rumahnya dan kami memutuskan untuk pergi ke rumah itu. Bahkan, sebelum pertandingan berakhir," tambah sang juru bicara.

Uniknya, kejadian seperti itu ternyata bukan pertama kali dialami pemain-pemain Sierra Leaone. Beberapa tahun lalu, kapten Sierra Leone, Umaru Bangura, mengalami masalah yang sama dengan para pendukung yang kecewa. Kejadiannya sama persis.



"Kami tahu apa yang terjadi pada Umaru Bangura beberapa tahun lalu. Jadi, kami memutuskan untuk proaktif. Ini merujuk pada kapten tim, yang rumahnya dilempari batu setelah dia juga gagal mengeksekusi penalti di menit-menit krusial. Waktu itu pada masa tambahan waktu saat kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Liberia," ungkap Kepolisian Sierra Leone.  

Polisi menambahkan bahwa "tidak ada kerusakan yang dilakukan" di rumah Kamara dan pada pendukung yang kecewa itu hanya bisa berteriak-terikan di jalanan. "Pemuda dan warga di daerah itu bekerja sama dengan kami," jelas Kepolisian Sierra Leone.



Saat ini Kamara sedang tidak memiliki klub setelah tahun lalu bermain di Finlandia bersama HIFK. Selama ini dia dikenal sebagai pemain di beberapa klub MLS seperti Columbus Crew, San Jose Earthquakes, Houston Dynamo, Sporting Kansas City, New England Revolution, Vancouver Whitecaps, hingga Colorado Rapids.

Kamara juga sempat bermain di sepakbola Inggris saat dipinjamkan ke Norwich City pada 2013. Dia juga pernah membela Middlesbrough pada 2013/2014.