Dulu berjaya di Leicester. Simak ulasan para pundit...
Watford telah memecat Claudio Ranieri sebagai pelatih, padahal juru taktik berusia 70 tahun itu baru saja ditunjuk pada 4 Oktober  yang lalu itu artinya kurang dari empat bulan. Selama menukangi Watford dalam 13 pertandingan Liga Premier, pria asal  Italia itu hanya mampu mengumpulkan tujuh poin.

Kekalahan kandang 3-0 Jumat lalu dari Norwich membuat Watford turun ke posisi tiga terbawah dengan 18 pertandingan tersisa dan tak ada 'Kambing Hitam' lainnya kecuali Ranieri.

Dalam pernyataan resmi klub, Watford mengatakan perubahan diperlukan sesegera mungkin untuk mengangkat Watford keluar dari jurang masalah dan Ranieri dengan segenap pengalaman melatihnya  dinilai bukan lagi sosok yang tepat.

"Dewan klub mengakui Claudio Ranieri sebagai orang dengan integritas dan kehormatan besar, yang akan selalu dihormati di sini di Vicarage Road atas usahanya dalam memimpin tim dengan bermartabat," tulis pernyataan klub.




“Namun dewan merasa bahwa, dengan hampir setengah dari kampanye Liga Premier tersisa, perubahan posisi pelatih kepala sekarang akan memberikan penunjukan pelatih baru, waktu yang cukup untuk bekerja dengan skuad berbakat untuk mencapai tujuan mempertahankan status Liga Premier.”

Dan itu artinya Watford sedang mencari pelatih ke-15 mereka sejak keluarga Pozzo mengambil alih klub tersebut pada 2012.

Seberapa Buruk Watford dilatih Ranieri?

Ranieri, yang terkenal meraih gelar Premier League bersama Leicester pada 2015-16, sedianya dikontrak selama dua tahun setelah menggantikan Xisco Munoz. Namun, Watford hanya berhasil meraih dua kemenangan di bawah mantan pelatih Sampdoria itu,  hasilnya Watford berada dua poin dari zona aman.

Secara keseluruhan klub berjuluk The Hornets itu telah kalah 11 kali dari 14 pertandingan mereka di bawah Ranieri, 10 di Liga Premier dan kalah 4-1 dari Leicester di putaran ketiga Piala FA.

Setelah apa yang ternyata menjadi pertandingan terakhirnya sebagai pelatih Watford melawan Norwich, ia mengatakan kepada BBC Radio 5 Live: "Saya tidak khawatir tentang masa depan. Saya masih memiliki gairah, saya ingin pemain bermain dengan hati dan memikirkan apa itu Watford bagi orang-orang Watford."

Ditanya apakah dia yakin bisa membalikkan keadaan, Ranieri menjawab: "Ya, saya sangat percaya diri."

Tapi kenyataan tak segagah yang diucapkan Ranieri.

Berbicara di The Monday Night Club di BBC Radio 5 Live, pundit Chris Sutton mengatakan pemecatan Ranieri "tidak mengejutkan" dan bahwa harapan keluarga Pozzo "terlalu tinggi".

“Saya pikir Watford membuat kesalahan dengan memecat Xisco. Tujuh pertandingan dia bertanggung jawab [di awal musim] dan dia melakukannya dengan baik.

" Ranieri datang dan saya tahu dia memenangkan liga dengan Leicester, tetapi kiprah terakhirnya, dia memiliki tiga kemenangan dari 17 di Fulham, itu adalah bencana." 



Sementara itu mantan bek Manchester City, Micah Richards menggambarkan Watford sebagai sesuatu yang "benar-benar mengerikan" dan berpendapat bahwa klub itu tidak memiliki gaya permainan yang mudah dikenali.

"Apa itu Watford - apa yang mereka coba lakukan?," tanya Richards.

“Anda melihat Watford dan Anda tidak tahu apa yang akan mereka lakukan – apakah mereka akan menekan, melepaskan, bermain melewati garis atau mempertahankan penguasaan bola?

“ Ranieri mengatakan dia akan mencoba dan membuat mereka sulit dikalahkan, tetapi mereka mengerikan, benar-benar mengerikan." tutupnya.

Jadi kesimpulan ringkasnya, pemecatan Ranieri sudah dirasa tepat.