Dulu, wanita Iran tidak boleh nonton pertandingan sepakbola di stadion.
Iran adalah negara yang unik. Negeri Persia itu memiliki regulasi dan interpretasi agama yang berbeda. Di negara yang didominasi aliran Syiah itu diterapkan pemisahan yang jelas antara wanita dan laki-laki, termasuk untuk urusan sepakbola.
Semua yang Perlu Diketahui Tentang Sofyan Amrabat
Itu membuat Iran memastikan diri menjadi negara Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia melalui jalur kualifikasi. Iran untuk pertama kalinya akan tampil di putaran final Piala Dunia dalam tiga edisi beruntun setelah 2014 dan 2018. Hanya saja, mereka tidak pernah lolos ke fase knock-out.
Peringkat 5 Pemain Nasional Inggris Paling Tajam Musim 2021/2022
Keadaan khusus yang dimaksud penyerang Porto itu termasuk masalah abadi soal kontroversi mengizinkan penonton wanita masuk ke stadion. Selain itu, tentang penjualan tiket yang tidak merata, dan wabah Covid-19 yang membuat kapasitas stadion hanya 10% dari 100.000 kursi di Azadi Stadium.
Banyak fans pria dan wanita, termasuk warga Irak, yang beberapa diantaranya telah melakukan perjalanan ke Teheran, mengeluh tidak dapat membeli tiket. Televisi pemerintah menunjukkan sekelompok fans berkumpul di dekat pintu masuk stadion dalam kondisi putus asa.
Masih belum jelas persis berapa banyak pria dan wanita yang akhirnya diizinkan masuk ke stadion. Tapi, para pejabat mengklaim 10.000 tiket dijual. Dan, mereka yang membeli tiket diberikan syarat harus sudah vaksin Covid-19 dosis kedua.
Sebelumnya, pada awal Januari 2022, Shahaboddin Azizi Khadem selaku Presiden Asosiasi Sepakbola Iran (IRIFA), telah mengumumkan bahwa Presiden FIFA, Gianni Infantino, dijadwalkan mengunjungi Teheran untuk pertandingan itu dan bertemu dengan Presiden Iran, Ebrahim Raisi.
Namun, juru bicara Pemerintah Iran, Ali Bahadori Jahromi mengumumkan bahwa tidak ada pertemuan Infantino dengan Raisi yang dijadwalkan.
Pada 2018, Infantino pernah bertemu dengan pendahulu Raisi, Hassan Rouhani, yang telah menjanjikan reformasi bertahap terkait aturan sepakbola di Iran, termasuk soal perizinan fans wanita ikut menyaksikan langsung di stadion dengan bebas pada setiap pertandingan.
Sejak pertemuan itu Wanita Iran memang diizinkan masuk ke stadion pada beberapa kesempatan terbatas. Tapi, para pejabat pemerintah masih melarang mereka dari sebagian besar pertandingan.
Di sepakbola Iran, peraturan melarang wanita ikut masuk stadion menonton pertandingan sudah ada sejak lama, tepatnya setelah Revolusi Islam 1979. Konon, pejabat dan pemimpin nagara mengklaim larangan itu untuk melindungi wanita dari kata-kata kotor pria.
Dan, selama pertandingan melawan Irak, fans wanita duduk di bagian yang disiapkan khusus, yang terpisah dari pria. Mereka masuk dan keluar stadion melalui gerbang terpisah dan memiliki kru darurat khusus wanita yang disiapkan untuk menanggapi potensi insiden.
Iran started their celebrations after clinching a spot in the 2022 World Cup ? pic.twitter.com/98U1qEaFqC
— B/R Football (@brfootball) January 27, 2022