Dia dijuluki Lord Dedik oleh suporter yang jengkel tak ada gol yang dicetak.
Untuk kesekian kalinya, suporter tim nasional Indonesia jengkel dengan penampilan Dedik Setiawan saat pertandingan uji coba melawan Timor Leste. Sejak Piala AFF 2020, striker Arema itu selalu dipercaya Shin Tae-yong, meski tidak pernah mencetak gol.
Dedik lahir di Malang, 27 Juni 1994. Memulai dari SSB Sinar Mas, penyerang setinggi 177 cm itu kemudian bergabung dengan Persekam Metro pada 2011 sebelum merapat ke Singo Edan pada 2016.
Sejak menjalani debut untuk Arema pada Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016, Dedik telah menunjukkan kemampuan yang bagus dalam menjebol jala lawan, khususnya di pertandingan-pertandingan liga. Enam gol dihasilkan dari 28 laga Liga 1 2017, 10 gol dari 28 laga pada 2018, dan 7 gol dari 11 laga pada 2019.
Akibat penampilan itu, Dedik mendapatkan panggilan timnas di era Tae-yong. Meski bukan pemanggilan pertama, fakta menunjukkan setengah dari total seragam Merah-Putih yang dikenakan Dedik hadir saat pelatih Korea Selatan itu bekerja di PSSI.
Dimulai dengan uji coba, kemudian beberapa penampilan di Piala AFF 2020, dan yang terbaru menghadapi Timor Leste di FIFA matchday. Tapi, baik di Piala AFF maupun melawan The Rising Sun, performa Dedik mengecewakan.
Contoh paling baru di babak pertama melawan Timor Leste. Dedik selaku ujung tombak gagal mencetak gol. Bahkan, ada momen ketika bola tembakannya membentur tiang. Ada lagi saat dia terlambat menyambar bola umpan Ricky Kambuaya di mulut gawang.
Dedik dan beberapa pemain akhirnya diganti Tae-yong pada awal babak kedua. Indonesia kemudian sukses berbalik menang 4-1 lewat gol Kambuaya, penalti Pratama Arhan, serta bunuh diri dua pemain Timor Leste.
Menjawab pertanyaan media tentang penampilan Dedik, Tae-yong memberikan pembelaan. Dia menegaskan performa Indonesia di pertandingan tidak bisa dinilai berdasarkan satu atau dua pemain, termasuk Dedik.
"Saya tidak bisa menilai ke satu pemain saja. Siapa yang bermain di babak pertama atau babak kedua harus evaluasi semuanya. Setelah babak pertama selesai saya juga sangat marah kepada pemain. Tapi, tidak baik kalau hanya menilai permainan ke satu pemain saja," ujar Tae-yong
Jadi, apakah Dedik akan kembali bermain di pertadingan kedua, Minggu (30/1/2022), di tempat yang sama? Tidak ada yang tahu pasti. Lalu, apakah di masa depan Dedik juga masih akan dipanggil? Terserah Tae-yong.
Dedik lahir di Malang, 27 Juni 1994. Memulai dari SSB Sinar Mas, penyerang setinggi 177 cm itu kemudian bergabung dengan Persekam Metro pada 2011 sebelum merapat ke Singo Edan pada 2016.
BACA BERITA LAINNYA
Kisah Sance Lawita, Wasit Berlisensi FIFA yang Ternyata Eks Paspampres
Kisah Sance Lawita, Wasit Berlisensi FIFA yang Ternyata Eks Paspampres
Dedik dan beberapa pemain akhirnya diganti Tae-yong pada awal babak kedua. Indonesia kemudian sukses berbalik menang 4-1 lewat gol Kambuaya, penalti Pratama Arhan, serta bunuh diri dua pemain Timor Leste.
BACA BERITA LAINNYA
Gabung Inter Milan, Robin Gosens: Terima Kasih Atalanta
Gabung Inter Milan, Robin Gosens: Terima Kasih Atalanta
Menjawab pertanyaan media tentang penampilan Dedik, Tae-yong memberikan pembelaan. Dia menegaskan performa Indonesia di pertandingan tidak bisa dinilai berdasarkan satu atau dua pemain, termasuk Dedik.
Jadi, apakah Dedik akan kembali bermain di pertadingan kedua, Minggu (30/1/2022), di tempat yang sama? Tidak ada yang tahu pasti. Lalu, apakah di masa depan Dedik juga masih akan dipanggil? Terserah Tae-yong.