Pagar tinggi, kawat berduri, anjing penjaga, polisi bersenjata sudah mainstream.
Dalam sebuah pertandingan, ada momen ketika para penggemar berusaha masuk lapangan. Entah itu untuk meminta tanda tangan salah satu pemain, menendang bola, atau hanya demi konten. Yang jelas, aksi tersebut menjadikan pertandingan terganggu dan membuat kesal petugas keamanan klub.

Untuk mencegah tidak adanya penganggu, beberapa klub dan liga membuat aturan ketat. Mayoritas dengan mengambil langkah yang lebih tradisional seperti meningkatkan jumlah steward, menggunakan anjing penjaga, atau membuat pagar lebih tinggi.

Namun, sebuah klub di Liga Rumania yang berkompetisi di Divisi IV, Steaua Nicolae Balcescu, punya cara lain. Pada 2006, Presiden klub, Alexandra Cringus, membuat sebuah gagasan gila. Dia ingin menggali parit di sekitar lapangan dan mengisinya sampai penuh dengan buaya dewasa. 

Lantas hal apa yang melatarbelakangi klub tersebut sampai mengambil tindakan ekstrim tersebut? 

Menurut laporan The Guardian, semua bermula pada 2003, ketika Steaua terancam hukuman degradasi karena ulah beberapa penggemar nakal. Saat itu, hooligans melakukan serangkaian invasi ke lapangan dan membuat kekerasan selama beberapa pertandingan kandang.

Akibat insiden itu, Asosiasi Sepakbola Rumania (RFF) memberi ultimatum kepada Steaua. Pilihannya hanyalah membereskan semuanya atau menghadapi konsekuensinya. "Ini bukan lelucon," tegas Cringus, dilansir dari The Guardian.

"Kami bisa mendapatkan buaya dengan mudah dan memberi mereka makan daging dari rumah potong hewan setempat. Parit itu direncanakan cukup lebar sehingga tidak ada yang bisa melompatinya. Siapa pun yang mencoba melakukannya harus berurusan dengan buaya," kata Cringus.

"Saya pikir masalah para penggemar yang berlari ke lapangan akan diselesaikan sekali dan untuk selamanya," ucap Cringus.

Pria yang juga merupakan Wakil walikota Nicolae Balcescu itu telah memikirkan ide aneh tersebut secara menyeluruh. Dia bermaksud membuat parit dalam jarak yang aman dari lapangan permainan jika seorang pemain atau ofisial jatuh.

"Saya berada di Rimnicu Vilcea ketika saya melihat buaya di toko hewan peliharaan. Saya bertanya berapa harganya, dan ketika saya tahu harganya hanya 470 euro (Rp7,5 juta), saya langsung pergi ke kontraktor lokal dan mulai membahasnya. Tidak ada penggemar yang cukup berani untuk melompati parit," kata Crigus.

Selain itu, Cringus juga merencanakan memasang pipa listrik di parit agar buaya-buaya itu tetap hangat karena kondisi cuaca Rumania yang sangat dingin.

Pertanyaannya, apakah rencana itu terealisasi? Tentu saja tidak! Pasalnya, Kepolisian Rumania memberikan pertimbangan bahwa langkah tersebut terlalu berbahaya. Sebab, tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada orang yang terjatuh ke parit secara tidak sengaja.