Dua-duanya punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tapi sama-sama mahal.
Nama Mauricio Pochettino adalah kandidat utama sebagai pelatih di St James Park untuk musim depan. Pemilik baru Newcastle United, Mohammed bin Salman bersedia untuk membayar pria Argentina tersebut dengan mahar 19 juta Euro.

Mantan manajer Tottenham itu sudah tidak melatih sejak bulan November tahun lalu. Banyak isu bahwa mantan pemain Espanyol tersebut akan melatih Barca hingga Manchester United.

Andy Caroll dan kawan-kawan yang saat ini dilatih oleh Steve Bruce, diprediksi akan dilatih oleh Pochettino musim depan, dengan kontrak mantan rekan Mark Hughes di Setan Merah tersebut akan habis pada 2022 mendatang.

Hingga saat ini belum ada keputusan yang pasti apakah Pochettino akan bergabung dengan proyek besar dari Timur Tengah tersebut di St James Park. Mohammed bin Salman berserta manajemen klub The Magpies menunjukan nama Pochettino sebagai yang pertama bukan tanpa alasan, pasalnya apa yang dilakukan oleh pria Argentina itu di Tottenham adalah sesuatu yang luar biasa,dimana pada musim lalu ia berhasil membawa Harry Kane dan kawan-kawan menembus partai final Liga Champions. Manajemen klub yakin bahwa  Pochettino adalah kandidat yang sempurna untuk membantu mengubah Newcastle menjadi salah satu klub top Eropa selama lima tahun ke depan.

Ada pun jika kesepakatan dengan Pochettino gagal, mantan manajer Newcastle, Rafael Benitez yang sekarang mengelola Dalian Yifang di Liga Super Cina, diperkirakan akan ditarik kembali ke Inggris. Tidak sampai disitu, nama manajer Manchester City, Pep Guardiola juga masuk dalam radar buruan The Magpies. Pelatih dengan bayaran tertinggi di Inggris tersebut akan habis masa kontraknya bersama The Citizens pada 2021.

Dalam proses pindah tangan kepemilikan, mantan bos Newcastle, Mike Ashley angkat bicara soal transfer “besar-besaran” yang akan dijalankan oleh The Magpies,

"Saya rasa bila pengambilalihan itu terjadi, Steve Bruce harus istirahat dari jabatannya saat ini. Saya pikir mereka harus memberinya celah karena dia melakukan pekerjaan yang fantastis di sana dengan sumber daya terbatas di bawah tekanan sepanjang waktu. Saya sudah berada di pekerjaan itu dan itu sulit. Saya pikir dia tampil sangat baik, tetapi seperti halnya dalam sepakbola, orang-orang baru yang masuk akan menginginkan pemain mereka sendiri dan itu akan yang akan dihadapi oleh Newcastle ke depannya,” ujar Ashley kepada The Football Show.

"Mereka ingin melakukan sesuatu secara berbeda, dan saya akan membayangkan mereka akan menginginkan seseorang dengan nama yang lebih besar. Seseorang yang mungkin lebih ahlih dalam permainan. Namun hal itu itu tidak menjamin mereka sukses. Seperti biasa, tergantung pada pemain mana yang dapat mereka tarik di sana, dan jika mereka mendapat anggaran besar untuk bekerja dengannya,” pungkasnya.