Ini mirip yang aksi Asnawi ke Faris Ramli. Bedanya, Faris tidak punya waktu membalas.
Pada masa kejayaan, Ruud van Nistelrooy adalah penyerang dingin. Bukan hanya saat berada di kotak penalti, melainkan juga ketika merespons provokasi. Tapi, dalam sebuah pertandingan tim nasional Belanda, Rutje sempat terpancing setelah diejek ala "Asnawi Mangkualam kepada Faris Ramli" saat gagal penalti.
Setiap pemain pasti punya momen emosionalnya saat bertanding. Entah itu di level klub atau negara. Dengan berbagai macam alasan yang melatarbelakangi.
Kita ambil satu contoh Van Nistelrooy, yang mencapai puncak sisi emosionalnya dalam sepakbola dengan sebuah selebrasi balas dendamnya yang tak terlupakan pada 2005. Saat itu, Belanda bertanding melawan Andorra di Philips Stadion, Eindhoven untuk Kualifikasi Piala Dunia 2006.
Tentu saja, pertandingan itu sebenarnya berat sebelah. Kualitas Belanda masih terlalu jauh dibandingkan Andorra, negeri kecil di dekat Katalunya.
Saat inisden terjadi, Belanda sudah memimpin 3-0. Semua gol lahir di babak pertama melalui Rafael van der Vaart, Phillip Cocu, dan Van Nistelrooy. Kemudian, pemain yang saat itu masih memperkuat Manchester United mendapat kesempatan untuk mencetak gol keduanya dan sekaligus memperlebar jarak dari Andorra.
De Oranje mendapatkan hadiah penalti dan Van Nistelrooy maju sebagai eksekutor. Tapi, tendangan penalti eks pemain Real Madrid itu gagal. Bola berada di luar tiang gawang.
Melihat hal itu, bek Andorra, Antoni Lima, mengejek Van Nistelrooy. Dia berlari ke arahnya dan menertawakannya tepat di depan wajah Van Nistelrooy. Ini mirip dengan kasus Asnawi melawan Faris saat Indonesia berjumpa Singapura pada semifinal Piala AFF 2020.
Bedanya, Faris tidak memiliki kesempatan membalas. Sementara Van Nistelrooy langsung membayar lunas perlakuan Lima dengan sebuah gol keduanya ke gawang Andorra.
Kemudian, Van Nistelrooy berlari untuk melakukan selebrasi. Dia berhenti dan mencari Lima. Dia berdiri tepat di depannya dan merayakan dengan tangan di atas kepalanya dan dengan tawa bahagia.
Melihat momen itu, tidak butuh waktu lama bagi kiper Andorra untuk menyerang balik Van Nistelrooy dan mendorongnya menjauh, bersama dengan rekan setimnya di Belanda yang mengelilinginya untuk menghentikan situasi agar tidak lepas kendali.
Wasit yang memimpin pertandingan, Attila Hanacsek, memberi kartu kuning kepada Van Nistelrooy karena kecerobohannya. Tapi, bisa dikatakan itu sepadan dengan kemenangan 4-0 Belanda atas Andorra.
Meski sudah berlangsung bertahun-tahun lalu, insiden tersebut masih sering diposting para penggemar di media sosial. "Dia pantas mendapatkan medali bukan kartu kuning," kata seorang penggemar. Sementara yang lain memposting: "Wajah nyengir dari Nistelrooy itu. Mustahil untuk tidak mencintainya, kan?"
Yang ketiga menulis: "Kami benar-benar mencintai Van Nistelrooy. Saya membayangkan dia benar-benar memberi mimpi buruk bagi para bek. Dia sangat tajam dan bisa mencetak semua jenis gol dan mencetak gol dari posisi yang tidak bisa mencetak gol". Ada pula yang menambahkan: "Itu pasti balas dendam termanis yang pernah saya lihat"
Van Nistelrooy pensiun dari sepakbola internasional pada 2011 sebelum mengakhiri karier bermain yang gemilang pada 2012. Saat ini dia beralih profesi menjadi pelatih dan bekerja untuk Jong PSV Eindhoven.
Setiap pemain pasti punya momen emosionalnya saat bertanding. Entah itu di level klub atau negara. Dengan berbagai macam alasan yang melatarbelakangi.
BACA BERITA LAINNYA
Kembali Reuni dengan Frank Lampard, Kata Ashley Cole: Sebuah Kesempatan Brilian
Kembali Reuni dengan Frank Lampard, Kata Ashley Cole: Sebuah Kesempatan Brilian
Melihat hal itu, bek Andorra, Antoni Lima, mengejek Van Nistelrooy. Dia berlari ke arahnya dan menertawakannya tepat di depan wajah Van Nistelrooy. Ini mirip dengan kasus Asnawi melawan Faris saat Indonesia berjumpa Singapura pada semifinal Piala AFF 2020.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Toma Basic, Bek Lazio yang Ditodong Pakai Pistol Lalu Serahkan Jam Tangan Mewah
Kisah Toma Basic, Bek Lazio yang Ditodong Pakai Pistol Lalu Serahkan Jam Tangan Mewah
Kemudian, Van Nistelrooy berlari untuk melakukan selebrasi. Dia berhenti dan mencari Lima. Dia berdiri tepat di depannya dan merayakan dengan tangan di atas kepalanya dan dengan tawa bahagia.
Wasit yang memimpin pertandingan, Attila Hanacsek, memberi kartu kuning kepada Van Nistelrooy karena kecerobohannya. Tapi, bisa dikatakan itu sepadan dengan kemenangan 4-0 Belanda atas Andorra.
Meski sudah berlangsung bertahun-tahun lalu, insiden tersebut masih sering diposting para penggemar di media sosial. "Dia pantas mendapatkan medali bukan kartu kuning," kata seorang penggemar. Sementara yang lain memposting: "Wajah nyengir dari Nistelrooy itu. Mustahil untuk tidak mencintainya, kan?"
Yang ketiga menulis: "Kami benar-benar mencintai Van Nistelrooy. Saya membayangkan dia benar-benar memberi mimpi buruk bagi para bek. Dia sangat tajam dan bisa mencetak semua jenis gol dan mencetak gol dari posisi yang tidak bisa mencetak gol". Ada pula yang menambahkan: "Itu pasti balas dendam termanis yang pernah saya lihat"
Van Nistelrooy pensiun dari sepakbola internasional pada 2011 sebelum mengakhiri karier bermain yang gemilang pada 2012. Saat ini dia beralih profesi menjadi pelatih dan bekerja untuk Jong PSV Eindhoven.