Ini akibat kejadian kurang bagus di semifinal melawan Kamerun.
Mohammed Salah bermain imbang tanpa gol dengan tuan rumah selama 120 menit. Kemudian, unggul adu penalti 3-1. Ini menjadi kemenangan ketiga beruntun pada pertandingan lebih dari 90 menit di turnamen ini. Sebelumnya, menghadapi Pantai Gading (adu penalti) dan Maroko (extra time).
5 Pemain Aktif yang Sukses di Beberapa Liga Top Eropa
Queiroz juga mengeluhkan tentang perlakuan tuan rumah secara keseluruhan terhadap skuadnya. "CAF (Konfederasi Sepakbola Afrika) tidak menghormati Mesir. Dari pengaturan waktu hingga kualitas lapangan, kami memiliki lapangan terburuk! Kami adalah Mesir!" ujar Queiroz.
Bagaimana Kariernya? 7 Pemain Arsenal yang Dibuang Arteta
Maksud dari kemarahan-kemarahan Mesir adalah jadwal final. Pasalnya, mereka hanya punya waktu istirahat dua hari untuk bersiap melawan Senegal di final. Padahal, dalam tiga pertanding fase knock-out berturut-turut, The Pharaoh selalu bermain 120 menit yang melelahkan.
Asisten pelatih Mesir, Diaa Al-Sayed, menilai bahwa skuad asuhannya membutuhkan waktu istirahat lebih setelah bermain 120 menit. Apalagi, waktu istirahat Senegal sehari lebih banyak dari tim asuhannya.
Carlos Queiroz gets red card. #AFCONwithJuliet pic.twitter.com/q1B4r1qFUh
— Juliet Bawuah (@julietbawuah) February 3, 2022
Apakah permintaan Mesir akan dikabulkan CAF? Tampaknya tidak. Pasalnya, jadwal sudah diatur dengan sangat ketat agar Piala Afrika bisa berakhir pada akhir pekan.
Selain itu, bukan hanya Mesir yang memiliki waktu istirahat sedikit. Kamerun juga. Mereka akan menghadapi Burkina Faso di perebutan peringkat ketiga pada Sabtu (5/2/2022). Itu artinya, Vincent Aboubakar dkk praktis hanya memiliki waktu istirahat satu hari.
Full audio from Carlos Queiroz meltdown and red card! pic.twitter.com/o5IDTCpSGv
— Biggies Malls 2.0 (@Biggies_MaIIs) February 3, 2022