Lika-liku perjalanan seorang pesepakbola...
Tapi apa-apa yang ia capai hari ini bukanlah sesuatu yang instan dan mudah, pemain kelahiran 13 Januari 1997 itu telah melewati sejumlah lika-liku dalam perjalanannya menjadi pesepakbola hebat seperti sekarang.
Menurut laporan yang sama, seorang pelatih yang dikenal dengan nama sebutan 'Pocillo' adalah sosok yang pertama menemukan bakat Diaz dalams sebuah kompetisi sepakbola lokal.
Pertama, tentu karena kemahirannya dalam mengolah si kulit bundar. Dan kedua, bagaimanapun ada seorang calon bintang yang sangat kurus.
"Untuk sesaat, kami pikir akan sangat sulit baginya untuk tampil karena Lucho [panggilan Luis Diaz] tampaknya memiliki masalah kekurangan gizi. Dia sangat kurus dan kalah dalam duel dengan pemain lain," ucapnya dilansir dari BBC.
Mengapa Shin Tae-yong Tidak Panggil Pemain Indonesia di Luar Negeri? Ini Analisisnya!
?“For a moment we thought that [football] would be very difficult for him because he seemed to have malnutrition problems. He was very skinny.” John 'Pocillo' Diaz, former coach of Luis Díaz, in statements to the 'BBC'.
— World of Football (@Infogenuino) January 28, 2022
Currently, Luis Díaz is on the verge of reinforcing reds. pic.twitter.com/psKG45LZxn
Pada waktu itu, Luis Diaz terpilih lewat seleksi yang panjang dan akhirnya terpilih sebagai satu dari 26 pemain dalam skuad Kolombia untuk ajang bernama Copa Americana de Pueblos Indígenas --- turnamen antarmasyarakat adat.
"Namun terlepas dari itu, dia berhasil menonjol di antara 400 kandidat dan masuk ke skuad 26 orang. Dia awalnya bermain sebagai striker, tetapi memiliki satu masalah besar dalam permainannya. Dia biasa berlari dengan bola dengan kepala menunduk, jadi terkadang dia bahkan tidak sadar telah mencapai ujung lapangan."
Ringkasnya, karena satu dan lain hal pelan-pelan Diaz mulai terbebas dari masalah gizi buruk.
Klub pertama yang dibelanya adalah klub lokal bernama Barranquilla FC (2016-2017), lalu Atletico Junior di kompetisi nasional (2017-2019). Dan makin cemerlang ketika membela Porto (2019-2022), dimana ia merupakan bagian penting untuk Porto saat klub itu menjuarai Liga Portugal, Piala Portugal, dan Supertaca Candido de Oliveira.
Di level timnas. Bersama Timnas Kolombia, Luis bisa meraih Sepatu Emas Copa America dan masuk Team of The Tournament.
?? Luiz Diáz (24 anos) em 2021 pela Colômbia:
— Footstats I2A (@Footstats) September 10, 2021
?️ 10 jogos
? 8 titular
⚽️ 6 gols
⏱️ 1 gol a cada 107 minutos
GRANDE FASE! pic.twitter.com/5w3gGyMUA2
Dan itulah awal mula perjalanan karier seorang yang pernah menderita gizi buruk.
Mari kita sambut Luis Diaz.