Ternyata oh ternyata. Cerdik atau curang?
Timnas Mesir pada akhirnya harus kalah dari Senegal dalam partai final Piala Afrika 2021. Apa boleh buat, Mohammed Salah dan rekan-rekan tidak jadi mengangkat trofi paling bergengsi se benua Afrika itu.
Namun perjalanan Mesir yang tak mudah sampai ke partai puncak patut diapresiasi. Di fase gugur Mesir memastikan tiket maju ke babak berikutnya melalui dua cara. Kalau tidak perpanjangan waktu pasti sampai adu penalti.
Dan di babak semifinal Jum'at, (4/2) dini hari WIB saat melawan tuan rumah Kamerun, Mesir terlibat dalam adu penalti yang menegangkan. Untungnya mereka punya sosok kiper yang tangguh seperti Mohamed Abou Gabal atau Gabaski. Dimana kiper berusia 33 tahun itu menepis
dua sepakan dari pemain Kamerun.
Pertama, Gabaski berhasil menepis sepakan yang dieksekusi Haroid Moukoudi. Bola yang mengarah rendah ke sisi kiri Gabaski berhasil diamankan dengan baik.
Kedua, Gabaski juga sukses menepis sepakan keras kaki kiri James Lea. Bola yang diarahkan ke sisi kanan penendang lagi-lagi diantisipasi dengan baik oleh Gabaski.
Dan kepastian Mesir mengunci satu tiket ke final adalah saat sepakan Clinton N'Jie melebar. Dan malam itu Gabaski jadi pahlawan bagi Mesir.
Momen Contekan Botol Gabaski
Yang menarik adalah, usut punya usut kegemilangan Gabaski ternyata tak lepas dari kecerdikannya dengan menggunakan botol minum keberuntungan yang dibawa. Menurut laporan dari Depor.com. botol tersebut terdapat semacam 'contekan' atau yang lebih tepat berisi catatan yang memperkirakan arah sepakan pemain Kamerun.
Di situ terdapat data analisis arah kebiasaan pemain Kamerun dalam mengeksekusi penalti. Dan terbukti Gabaski mampu bergerak ke arah yang tepat.
Sebetulnya hal semacam itu tidak asing dalam dunia sepakbola.
Kiper timnas Inggris, Jordan Pickford juga pernah melakukannya saat Inggris bertemu Italia di final Euro 2020. Pickford pun mampu menahan sepakan dari Andrea Belotti dan Jorginho. Sayangnya, Inggris harus menyerah di laga tersebut karena ulah penendang mereka sendiri, dimana Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal menjebol gawang Donnarumma.
Tetapi dalam laga Mesir melawan Kamerun, Gabaski patut bersyukur karena rekan-rekannya mampu mengeksekusi bola dengan baik.
Namun perjalanan Mesir yang tak mudah sampai ke partai puncak patut diapresiasi. Di fase gugur Mesir memastikan tiket maju ke babak berikutnya melalui dua cara. Kalau tidak perpanjangan waktu pasti sampai adu penalti.
dua sepakan dari pemain Kamerun.
BACA BERITA LAINNYA
Pemain Baru Newcastle, Bruno Guimaraes: Kami Ingin Memenangkan Liga Champions
Pemain Baru Newcastle, Bruno Guimaraes: Kami Ingin Memenangkan Liga Champions
BACA BERITA LAINNYA
Inilah Respons PT LIB Tentang Tes PCR Persebaya
Inilah Respons PT LIB Tentang Tes PCR Persebaya
Yang menarik adalah, usut punya usut kegemilangan Gabaski ternyata tak lepas dari kecerdikannya dengan menggunakan botol minum keberuntungan yang dibawa. Menurut laporan dari Depor.com. botol tersebut terdapat semacam 'contekan' atau yang lebih tepat berisi catatan yang memperkirakan arah sepakan pemain Kamerun.
Kiper timnas Inggris, Jordan Pickford juga pernah melakukannya saat Inggris bertemu Italia di final Euro 2020. Pickford pun mampu menahan sepakan dari Andrea Belotti dan Jorginho. Sayangnya, Inggris harus menyerah di laga tersebut karena ulah penendang mereka sendiri, dimana Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka gagal menjebol gawang Donnarumma.
Tetapi dalam laga Mesir melawan Kamerun, Gabaski patut bersyukur karena rekan-rekannya mampu mengeksekusi bola dengan baik.