Drogba memang pahlawannya. Tapi, jika tidak ada Luiz, belum tentu Chelsea bertahan 120 menit.
Hanya beberapa hari sebelum kemenangan Chelsea atas Bayern Muenchen di final Liga Champions bersejarah itu, ada tanda tanya besar terkait kebugaran dan kondisi kesehatan Luiz. Cedera pemain Brasil itu menjadi salah satu dari banyak kekhawatiran Roberto di Matteo.
Momen Tiga Gol Indah CR7 yang Sia-sia Akibat VAR Tidak Digunakan
Luiz menjadi adalah sosok tangguh di lini belakang tim asuhan Di Matteo. Dia berhasil menunjukkan kinerja luar biasa untuk membantu The Blues meraih kesuksesan di Bavaria.
Ketika sampai pada adu penalti, banyak yang mendukung agar Luiz ditunjuk sebagai salah satu eksekutor. Dan, benar saja dia melakukan tugas dengan gaya yang khas.
"Ketika saya masih kecil, ini adalah mimpi saya. Saya sangat senang bisa memenangkan Liga Champions. Sehari sebelumnya, saya menjalani tes untuk melihat apakah saya bisa bermain dan akhirnya saya bermain 120 menit," kata pemain berambut ikal itu.
"Saya selalu berusaha membantu tim. Saya melewatkan pertandingan terakhir musim itu dan saya sangat sedih. Tapi, penalti ini menunggu saya. Saya memiliki kesempatan lain, saya mencetak gol, dan saya senang dengan ini," pungkas Luiz.
19/05/2012 - O Chelsea ganhava sua primeira (e única) @ChampionsLeague . E olha que o Bayern teve chance pra matar o jogo, hein?
— 90min Brasil (@90minbrasil) May 19, 2020
P.s: David Luiz nervosão pra bater o pênalti...#OTD #Champions #Chelseapic.twitter.com/XdFV37u0tZ