Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali...
Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap pemain dan ofisial klub Persela Lamongan menjelang pertandingan BRI Liga 1 2021/2022 pekan ke-24 sempat menjadi polemik.

Pasalnya, sempat terjadi kesalahan pemilahan hasil tes PCR  yang kemudian direvisi pada sekitar dua jam berikutnya. Kasus ini pun menjadi perhatian dari para penggemar sepakbola karena dianggap merugikan pihak Laskar Joko Tingkir.



Seperti dilansir dari ligaindonesiabaru.com, berikut kronologis dari kejadian yang menyebabkan kehebohan tersebut,
 
1. Tes PCR Persela dilakukan pada Rabu, 9 Februari 2022 pukul 16.00 WITA. Tes tersebut dilakukan oleh tim Kimia Farma dan diikuti sebanyak 42 orang. Dari jumlah tersebut, 35 sesuai dengan kuota yang diberikan LIB dan 7 tambahan untuk pengecekan hasil isolasi mandiri.
 
2. Pada Kamis pagi pukul 6.40 WITA, hasil tes PCR yang dilakukan sehari sebelumnya kepada Persela, PSIS Semarang dan perangkat pertandingan,  diinformasikan di grup WA yang beranggotakan tim Satgas dan juga dari pihak Kimia Farma. 


 
3. Hasil tes tersebut langsung dikomunikasikan tim Satgas kepada masing-masing person in charge (PIC) klub. Termasuk Persela. 
 
4. Sekitar pukul 7.00 WITA, hasil tes yang berada di grup WA tim Satgas dan KF, ternyata dihapus. 
 
5. Pukul 9.10 WITA, pihak KF memasukkan hasil tes PCR Persela, PSIS dan perangkat pertandingan ke grup WA tim Satgas dan KF. Hasil tersebut merupakan revisi dari hasil tes sebelumnya. Revisi dilakukan karena adanya human error yang membuat data yang dishare sebelumnya tidak valid atau salah. Dari hasil tes Persela yang sudah direvisi tersebut, ada pemain yang awalnya negatif menjadi positif.
 
Setelah ada revisi hasil tes PCR tersebut, tim Satgas Covid-19 BRI Liga 1 2021/2022 langsung melakukan komunikasi dengan tim PCR dari Kimia Farma. Atas kejadian tersebut, LIB dan Tim Satgas Covid-19 BRI Liga 1 2021/2022, memberikan teguran keras.
 
“Official Labkesda Bali sudah bekerja keras sampai saat ini untuk mendukung penuh kompetisi BRI Liga 1 - 2021/2022 sebagai bagian penerapan prokes yang ketat. Kehadiran official lab Kimia Farma diharapkan bisa berelaborasi untuk memperlancar PCR swab test terhadap semua klub di tengah melonjaknya  kebutuhan pemeriksaan PCR di Bali. Ketika Lab Kimia Farma melakukan koreksi terhadap hasil PCR dengan alasan salah memilah hasil, maka ini kesalahan fatal yag harus dikoreksi dan diharapkan tidak terulang lagi. LIB selaku user tentu selain memberikan teguran juga akan mengevaluasi  kinerja lab KF ini,” ujar Sudjarno, Direktur Operasional LIB, Kamis sore (10/02/2022).