Ketika kerja keras dibayar dengan apresiasi.
Secara individu banyak orang akan menjadi pengagumnya saat dia kembali ke negara asalnya. Contohnya adalah mantan bintang Arsenal, Nicklas Bendtner.
Kiprah Gabriel, Rekan Baru Cristiano Ronaldo Jr di Akademi Man United
Namun, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi ketika dia tiba di klub Superliga Denmark tersebut.
Klarifikasi PT Liga Indonesia Baru Tentang Tes PCR Persela
Setelah kepindahannya diumumkan dan kaus 'Bendtner 32' tersedia untuk dibeli, situs web FC Copenhagen mogok karena mengalami permintaan serius. Klub akhirnya menjual jersey kandang mereka dalam berbagai ukuran. Pemesanan jersey itu jauh dari luar dugaan.
"Ada minat besar untuk mengamankan jersey kandang baru kami dengan 'Bendtner 32' di bagian belakang, yang berarti jersey tersebut terjual habis dalam semua ukuran," kata Martin Nohr selaku Fan Shop FC Copenhagen kepada Daily Mail.
Rekaman Bendtner dalam Pelatihan Menjadi Viral
Pendukung yang membeli kaos 'Bendtner 32' akan berebut tanda terima langsung dari Bendtner, dan rencana itu bakal direalisasikan saat pelatihan perdana Bendtner bersama Copenhagen.
Bendtner-mania memang tidak pernah goyah, termasuk rela berdesak-desakan. Fakta itu sampai membuat panitia pertandingan terpaksa menutup tempat latihan. Mereka terpaksa melakukan itu karena dikhawatirkan tempat latihan bakal ‘meledak’ jika para fans diizinkan masuk.
“Pertandingan ini melawan Brondby dan kemudian perang,” kata Pelatih Copenhagen saat itu, Stale Solbakken, kepada VG saat itu. “Itu tidak mungkin. Kami harus menutupnya (untuk penggemar).”
“Akan ada pendukung dari kedua tim, yang berarti 3-4 ribu penggemar untuk pertandingan cadangan. Kami tidak bisa menampung mereka di sana. Tempat latihan kami akan meledak,” tutur Solbakken.
Tentang histeria yang melanda klub, Solbakken menambahkan: “Ini menjadi liar. Saya tidak berpikir departemen pemasaran pernah mengalami hal seperti itu.”
“Ini cukup nyata. Saya pikir Anda harus kembali ke Preben Elkjær di tahun 80-an untuk menemukan seseorang dengan status pahlawan kultus yang sama,” tambahnya.
Langkah Itu adalah Mimpi Buruk
Sayangnya, langkah dongeng Bendtner tidak berjalan sesuai rencana. Bendtner meninggalkan FCK setelah periode empat bulan yang menyedihkan, di mana dia hanya bermain dalam sembilan pertandingan dan mencetak satu gol dalam pertandingan piala melawan FC Nordsjælland.
Mantan pemain timnas Denmark itu kemudian memilih pensiun pada 2021 setelah bertugas singkat dengan tim M+32 Old Boys Tarnby FF, dan tidak menyesali waktunya di Copenhagen.
“Saya bangga bahwa saya sekarang telah bermain di jersey FCK dan mencetak gol di Telia Parken, yang selalu menjadi salah satu impian saya sebagai pesepakbola,” kata Bendtner.
“Saya tahu kondisi peluang yang diberikan FCK dan Stale kepada saya. Saya telah diperlakukan dengan baik oleh semua orang di klub,” tuturnya.
“Tentu saja, saya mengharapkan lebih banyak waktu bermain dan mungkin kontrak yang lebih lama, tetapi saya sepenuhnya menghormati keputusan Stale. Saya sama sekali tidak menyesali waktu saya di sini di FCK,” tegasnya.
Waktu Bendtner di klub adalah perjalanan liar yang pergi jauh dalam meringkas kariernya. Banyak perhatian, tetapi dengan sedikit produk akhir. Tapi, setidaknya dia telah berhasil membuat momen histeris dengan kehadirannya bermain di Liga Denmark, meski dengan usia yang sudah tidak lagi mendukung kariernya.
Nicklas Bendtner retires. Here's his last goal as a professional player, for F.C. Copenhagen in 2019.pic.twitter.com/Jrx8GbHpwX
— Joe Short (@_jshort) June 3, 2021