Bagaimanapun rakyat butuh hiburan..
Apa boleh buat, timnas Indonesia gagal berkiprah di ajang Piala AFF U-23 yang akan digelar di Kamboja pada 14-26 Februari mendatang. Covid-19 jadi alasan utama.
Tapi sebetulnya kalau kita berpikir lebih jernih, ketidakikutsertaan Indonesia tidak akan mengubah apa-apa di ranking FIFA. Karena turnamen tersebut tidak masuk dalam kalender resmi FIFA.
Dalam pada itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mencoba untuk mensiasati keadaan tersebut.
Iriawan mengatakan pihaknya tengah berkomunikasi dengan federasi sepak bola Bosnia Herzegovina dan Slovakia untuk
menjajaki kemungkinan laga persahabatan FIFA, Maret 2022.
"Kami memang mencari lawan yang peringkat FIFA-nya tinggi agar poinnya besar. Selain itu, Indonesia juga akan mendapatkan pengalaman yang bagus," ujar Iriawan di Jakarta, dilansir dari Antaranews, pada Kamis (10/2).
Meski demikian, purnawirawan polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu itu tetap menyadari situasi pandemi COVID-19 membuat banyak rencana kian sulit terealisasi.
Oleh karena itu, PSSI memiliki rencana cadangan andai negara dari Eropa itu tak bisa melakukan pertandingan persahabatan. Dengan tetap mengacu pada ranking FIFA negara yang lebih tinggi.
"Mungkin kami akan berkomunikasi dengan negara dari kawasan Asia Timur yang peringkat FIFA-nya jauh di atas kita," lanjutnya.
Langkah itu diambil PSSI mengingat pada Maret 2022, FIFA menjadwalkan hari pertandingan internasional (FIFA matchday) pada 21-29. Setelah itu, FIFA matchday baru akan ada lagi sekitar dua bulan kemudian, yaitu pada 30 Mei-14 Juni 2022.
Timnas Indonesia memang terus mengalami perbaikan ranking FIFA sejak Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih pada Desember 2019. Terbaru, per 10 Februari 2022, ranking FIFA Indonesia naik ke posisi 160.
Ketika juru taktik asal Korea Selatan itu pertama kali menangani skuad Garuda, Indonesia berada di posisi ke-173 FIFA.
Meski begitu, jika kita melihat untuk ukuran kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih berada di bawah Vietnam (peringkat 98), Thailand (112), Filipina (129), Myanmar (152) dan juga Malaysia (154).
Tetapi setidaknya masih lebih baik daripada negara Asia Tenggara lainnya, Singapura (161), Kamboja (171), Laos (187), Brunei Darussalam (188) dan Timor Leste (198).
Tapi sebetulnya kalau kita berpikir lebih jernih, ketidakikutsertaan Indonesia tidak akan mengubah apa-apa di ranking FIFA. Karena turnamen tersebut tidak masuk dalam kalender resmi FIFA.
Iriawan mengatakan pihaknya tengah berkomunikasi dengan federasi sepak bola Bosnia Herzegovina dan Slovakia untuk
menjajaki kemungkinan laga persahabatan FIFA, Maret 2022.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Bagus Kahfi, Wonderkid Indonesia di FC Utrecht yang Bermental Baja
Kisah Bagus Kahfi, Wonderkid Indonesia di FC Utrecht yang Bermental Baja
"Mungkin kami akan berkomunikasi dengan negara dari kawasan Asia Timur yang peringkat FIFA-nya jauh di atas kita," lanjutnya.
BACA BERITA LAINNYA
Pembalap MotoGP Aleix Espargaro Bagikan Lelucon, The power of Emak-Emak Mendunia
Pembalap MotoGP Aleix Espargaro Bagikan Lelucon, The power of Emak-Emak Mendunia
Timnas Indonesia memang terus mengalami perbaikan ranking FIFA sejak Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih pada Desember 2019. Terbaru, per 10 Februari 2022, ranking FIFA Indonesia naik ke posisi 160.
Meski begitu, jika kita melihat untuk ukuran kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih berada di bawah Vietnam (peringkat 98), Thailand (112), Filipina (129), Myanmar (152) dan juga Malaysia (154).
Tetapi setidaknya masih lebih baik daripada negara Asia Tenggara lainnya, Singapura (161), Kamboja (171), Laos (187), Brunei Darussalam (188) dan Timor Leste (198).