Ini terjadi di era ketika Alexis sedang berada di puncak karier.
Rahasia ini terjadi pada bursa transfer musim 2014, jelang kontrak Alexis berakhir bersama Barcelona. Pemain yang kini membela Inter Milan itu langsung menjadi incaran The Reds. Dia digadang-gadang menjadi pengganti Luis Suarez di Anfield. Apalagi, di tahun itu, El Pistolero meninggalkan Liverpool menuju Barcelona.
Bagaimana Real Madrid Main di Leg Kedua Tanpa Aturan Gol Tandang? Ini Analisisnya
"Kami merasa kami perlu mendapatkan operator (pemain) kelas dunia. Akan selalu sangat sulit untuk menggantikan Luis (Suarez). Alexis adalah pemain itu. Kami pikir kami memilikinya," kata Rodgers kepada talkSPORT, beberapa tahun kemudian.
Benarkah Arsenal Tim Paling Kotor di Inggris, atau Wasit yang Salah? Ini Analisisnya
Agen Alexis saat itu mengatakan bahwa kliennya menunjukkan minat untuk berkompetisi di Liga Premier. Jadi, Liverpool merasa memiliki peluang bagus.
"Saya berusaha keras dengan Alexis. Saya berharap saya bisa melanjutkan penampilan fantastis kami pada musim 2013/2014 (ke musim 2014/2015). Dia hebat dalam cara dia merespons. Bahasa Inggrisnya bagus dan kami memiliki beberapa hal yang menguntungkan," tulis Gerrard di bukunya.
Arsenal finish di urutan keempat musim itu, dengan Liverpool di urutan kedua. Tapi, negosiasi Wenger langsung kepada Sanchez dan perwakilannya sangat meyakinkan. Pemain asal Chile itu akhirnya memilih bergabung dengan The Gunners setelah Piala Dunia.
Saat itu, Rodgers dan Ian Ayre (CEO Liverpool) bermarkas di Rio de Janeiro selama Piala Dunia. Sebaliknya, Wenger berpindah-pindah. Bahkan, dia mengikuti Alexis dan perwakilannya ke Cuiaba, Sao Paolo, hingga Belo Horizonte. Dan, itulah salah satu faktor yang membuat Alexis luluh.
Namun, menurut mantan negosiator transfer dan kontrak yang bekerja untuk Arsenal, Dick Law, itu tidak sepenuhnya peran Wenger. Ada juga faktor kesalahan Liverpool yang tidak disadari.
"Liverpool melemparkan banyak uang kepadanya. Tapi, pemahaman saya adalah bahwa tidak ada kontak pribadi yang nyata. Kesimpulan saya adalah Alexis merasa seperti pengganti dalam negosiasi transfer Liverpool-Barcelona untuk Suarez," kata Law kepada Goal UK pada 2019.
Sebaliknya, bagi Gerrard, itu jelas berarti kekecewaan. Dia harus menerima beberapa kebenaran yang menyakitkan. "Tepat ketika saya pikir kami akan mencapai suatu tempat, Alexis menunjukkan, dengan sopan tapi jujur, bahwa dia menghargai karier saya akan segera berakhir. Jadi, dia merasa perlu berhati-hati sebelum menandatangani kontrak dengan Liverpool," tulis Gerrard.
"Pada dasarnya, dia tidak terlalu yakin dengan masa depan Liverpool dan lebih percaya diri pada Arsenal. Saya menghargai fakta bahwa dia terbuka dan terus terang tentang alasannya. Berada di London adalah daya tarik lain baginya dan pacarnya," tambah Gerrard.
Alasan lain diungkapkan Rodgers. "Geografi (London) menentukan ke mana dia ingin pergi. Sesederhana itu. Itu bukan karena kurangnya ambisi dari klub. Ini tentang di mana pemain dan keluarganya ingin tinggal," ujar pelatih yang sekarang bekerja untuk Leicester City itu.
Pada akhirnya, pencarian Liverpool untuk pengganti Suarez berubah menjadi mimpi buruk. Setelah Alexis gagal, mereka menyetujui kesepakatan untuk Loic Remy. Sialnya, striker Queens Park Rangers (QPR) itu gagal dalam tes medis.
Wilfried Bony dari Swansea dan Christian Benteke dari Aston Villa dianggap terlalu mahal. Sementara Rodgers menyarankan hal yang sangat aneh. Dia secara pribadi menyebut Karim Benzema adalah pilihan. Tak perlu ditanya, bintang Real Madrid itu sudah pasti tidak akan pindah ke Anfield.
Lebih aneh lagi, Liverpool memilik Mario Balotelli, beberapa pekan setelah Alexis menetap di Emirates Stadium. Meski Rodgers berjanji untuk membuka versi baru Balotelli di Anfield, semua orang kemudian menyaksikan sepak terjang penyerang kontroversial Italia itu.
Balotelli hanya mencetak satu gol Liga Premier untuk Liverpool dan dipinjamkan kembali ke AC Milan setelah satu tahun. Rickie Lambert, pemain depan The Reds lainnya yang dikontrak musim panas itu, juga tidak efektif.
Di tempat lain, Alexis mencetak 25 gol di musim pertamanya bersama Arsenal, termasuk di final Piala FA melawan Aston Villa. "Dia akan sempurna bagi kami," keluh Rodgers beberapa tahun kemudian.
Sekarang, Alexis sudah berusia 33 tahun. Dia bermain di Italia bersama I Nerazzurri. Dan, tentu saja bukan kekuatan seperti dulu."Kalau tidak main, saya seperti singa yang dikurung. Jika mereka membiarkan saya bermain sebagai gantinya, saya adalah monster," ujar Alexis baru-baru ini.
"We thought we had him." ?
— GOAL News (@GoalNews) February 16, 2022
Even Steven Gerrard couldn't convince him ?
✍️ @neiljonesgoal