Dua pemain sempat dibekukan Mikel Arteta.
Meskipun dikenal sebagai klub yang irit dan mengandalkan pemain-pemain akademi, tak sedikit juga manajemen The Gunners merogoh kocek yang dalam.
Momen Piotr Zielinski Bobol Gawang Barcelona di Camp Nou: Rasanya Luar Biasa
Welbeck meninggalkan Manchester United dan bergabung dengan Arsenal pada hari batas waktu transfer pada 2014.
“Sejak awal saya di Arsenal, saya selalu merasakan banyak cinta dan dukungan dari para penggemar,” kata Welbeck kepada situs resmi Watford pada 2019.
Menurut The Athletic, Arsenal beralih ke Perez setelah kehilangan Jamie Vardy pada musim panas 2016. Pemain Spanyol itu hanya berhasil mencetak satu gol dalam 11 penampilan Liga Premier untuk The Gunners.
Dia kemudian dipinjamkan ke Deportivo setelah satu musim sebelumnya dan bergabung dengan West Ham United dengan kontrak permanen pada 2018. Dia hanya menjalani satu musim setelah gagal tampil mengesankan.
Reyes tiba di Arsenal pada Januari 2004, dan pemain asal Spanyol itu membantu The Gunners menyelesaikan musim tak terkalahkan mereka di Liga Premier.
Setelah awal yang cerah, dia berjuang untuk bisa tampil konsisten di London Utara. Namun, performanya naik-turun. Pemain yang berposisi winger itu menghabiskan musim 2006/2007 dengan status pinjaman di Real Madrid dan kemudian menandatangani kontrak dengan rival, Atletico Madrid, dengan kontrak permanen.
7. Calum Chambers – 18 juta pounds / Rp 349 miliar
Chambers bergabung dengan Arsenal dari Southampton pada 2014. Dia dianggap sebagai prospek yang dinilai tinggi dan menikmati musim debut yang menjanjikan di Emirates.
Bek tengah itu pada akhirnya gagal memenuhi ekspektasi. Sejak itu, dia menghabiskan waktu dengan status pinjaman di Middlesbrough dan Fulham, di mana kedua klub mengalami degradasi dari Liga Premier pada kedua kesempatan.
Dia kembali ke Arsenal pada 2019 dan kemudian tampil sebagai pelapis selama dua setengah musim berikutnya sebelum menandatangani kontrak dengan Aston Villa pada Januari 2022.
6. Alexis Sanchez – 32 juta pounds / Rp 621 miliar
The Gunners beruntung mendapatkan tanda tangan Sanchez pada 2014, dan pemain Chile itu tampil luar biasa di London Utara. Sanchez mencetak 80 gol dalam 166 penampilan.
Sanchez menodai reputasinya di Arsenal dengan bergabung ke Manchester United pada Januari 2018 dan sejak saat itu segalanya menjadi berbeda.
5. Granit Xhaka – 34 juta pounds / Rp 660 miliar
Arsenal membawa Xhaka ke Emirates dari Borussia Monchengladbach pada 2016. Dia begitu diharapkan sejak kedatangannya, meskipun tak begitu menonjol.
Walau begitu, pemain berusia 27 tahun itu masih bermain dengan baik secara keseluruhan. Dia membuat lebih dari 200 penampilan untuk klub dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan di bawah Mikel Arteta.
"Saya harus sedikit tersenyum karena saya sangat senang bisa kembali dan menikmati apa yang paling saya sukai: bermain untuk klub ini dan bermain sepakbola," kata Xhaka kepada situs resmi Arsenal pada Februari 2020.
“Saya melakukan pertemuan yang sangat bagus dengannya (Arteta) tiga hari setelah dia datang ke klub ini. Dia memberi tahu saya banyak hal dan saya sangat terbuka dengannya dan dia sangat terbuka dengan saya.”
Xhaka setidaknya menepati ucapannya sampai sejauh ini.
4. Shkodran Mustafi – 35 juta pounds / Rp 680 miliar
Performa bek tengah itu dianggap tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan Arsenal saat memboyongnya pada 2016.
Mustafi kerap melakukan blunder selama tiga setengah musim terakhir, dan mendapati dirinya menjadi bahan ejekan dari para pendukung. Dia pergi ke Schalke pada Januari 2021 dan segera mengalami degradasi dari Bundesliga. Mustafi sejak itu bergabung dengan Levante, yang tampaknya ditakdirkan untuk turun di La Liga musim ini.
3. Mesut Oezil – 42,5 juta pounds / Rp 815 miliar
Kepindahan Oezil dari Real Madrid ke Arsenal pada hari terakhir 2013 dipandang sebagai keseriusan Arsene Wenger untuk membawa kembali Arsenal ke jalur yang semestinya.
Pada awal-awal kariernya di Emirates, Oezil tampil begitu memukau. Hanya saja, Arsenal cuma memiliki satu Oezil. Meski kerap inkonsistensi di akhir masa kontraknya dengan Arsenal, waktunya di Inggris masih sukses. Dia memenangkan tiga Piala FA dalam empat tahun pertamanya bersama klub.
Segalanya menjadi buruk di bawah Unai Emery. Dia sempat dibekukan dari skuad dan dikirim dengan status bebas transfer ke Fenerbahce pada Januari 2021.
2. Alexandre Lacazette – 47 juta pounds / Rp 913 miliar
Arsenal memecahkan rekor transfer klub mereka untuk mengontrak Lacazette dari Lyon pada 2017. The Gunners berupaya menambah daya ledak di lini depan mereka.
Setelah musim debut yang lumayan bagus, pemain asal Prancis itu telah mencetak 70 gol dalam 193 penampilan untuk klub dan memenangkan penghargaan Pemain Terbaik pada 2018/2019.
Pemain berusia 30 tahun itu tampaknya akan meninggalkan Emirates ketika kontraknya berakhir musim panas ini.
Disappointed , I know I should score that one, gonna keep working to be back !!
— Alexandre Lacazette (@LacazetteAlex) February 10, 2022
But happy for the 3 pts and proud of everyone to keep the clean sheet
Thanks to the fans for your support !! ♣️? pic.twitter.com/f4jBY3fjRk
1. Pierre-Emerick Aubameyang – 56 juta pounds / Rp 1, 1 triliun
Wenger mulai mengeluarkan uang menjelang akhir masa kepelatihannya di Arsenal, yakni dengan menandatangani Aubameyang dari Borussia Dortmund pada Januari 2018.
Striker Gabon itu sangat produktif dalam beberapa musim pertamanya, bahkan mengambil alih ban kapten dari Granit Xhaka pada November 2019.
“Ini suatu kehormatan besar,” kata Aubameyang kepada National pada Februari 2020. “Ketika Anda melihat berapa banyak kapten hebat yang mereka miliki di tim ini. Saya merasa sangat bangga.”
“Saya berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik, memberi nasehat kepada para pemain muda. Dalam segala hal, saya mencoba melakukan yang terbaik untuk tim saya.”
Namun, kutukan kapten tampaknya menyerang, dan segala sesuatunya menukik dengan cepat setelah dia menandatangani perpanjangan kontrak pada September 2020 – hanya beberapa bulan setelah dia membuktikan pahlawan mereka dalam kemenangan Piala FA di Wembley.
Sama seperti Oezil, Aubameyang dibekukan oleh Arteta dan diizinkan pergi secara gratis di pertengahan musim. Mereka terpaksa melakukan itu dalam upaya menghemat gajinya. Barcelona mengambil keuntungan dari situasi tersebut dengan merekrutnya pada Februari 2022.