Nonton bola serasa nonton Rugby, Liga Dagelan.
Keputusan pengadil lapangan dalam laga antara Karo United vs Persida Sidoarjo di pertandingan Liga 3 2021 menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir, yang kemudian menjadi membuat PSSI mengadakan pertemuan khusus.
Dalam pertandingan Grup R babak 32 besar Liga 3 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kamis (17/02/2022) itu, wasit membuat keputusan kontroversial.
Saat pertandingan memasuki menit ke-17, wasit mengesahkan gol dari Karo United yang dibuat oleh Naufal Alfaris.
Padahal dalam tayangan ulang, jelas terlihat bahwa sang pemain berdiri dalam posisi offside.
Proses gol itu terjadi ketika pemain Karo United mengirimkan umpan lambung ke kotak penalti Persida, Naufal yang jelas di posisi offside dalam rekaman ulang membelokkan bola dengan sundulan.
Aksi Naufal itu mampu menjebol gawang Persida dan asisten wasit tidak menyatakan Naufal dalam posisi offside.
Wasit pun menunjuk titik tengah sebagai tanda mengesahkan gol berbau offside tersebut. Sontak para pemain Persida melakukan protes.
Terhitung ada 10 menit pertandingan berhenti dengan para pemain Persida kompak meninggalkan lapangan dan diam di bangku pemain.
Setelah melakukan diskusi dengan wasit dan ofisial, para pemain Persida lantas setuju untuk melanjutkan pertandingan.
Akan tetapi, keributan justru terjadi setelah peluit panjang ditiup dengan kemenangan Karo United.
Para pemain Persida yang terlihat kadung emosi langsung mengejar wasit dan asisten wasit setelah pertandingan selesai.
Beruntung wasit berhasil meninggalkan lapangan dan keributan lebih besar dapat dihindari.
PSSI Siap Memberikan Hukuman Tegas
Terkait dengan maraknya kontroversi keputusan wasit di Liga 1, 2 & 3, PSSI akhirnya akan mengambil tindakan dan siap memberikan hukuman kepada wasit yang melakukan kesalahan fatal.
"Sekarang zaman digital. Semua kinerja kalian (wasit) bisa terpantau melalui media sosial. Kalau ada yang tidak beres dalam kepemimpinan wasit, pasti akan cepat tersebar. Kalau kabarnya negatif yang dirugikan pasti PSSI," ujar Yunus Nusi, Sekjen PSSI seperti dilansir dari situs resmi PSSI.
"Sebetulnya memimpin Liga 3 itu adalah sarana wasit untuk naik kelas ke Liga 2 dan Liga 1. Tetapi, bagaimana mau naik kelas jika memimpin laga Liga 3 saja banyak diprotes dan sering membuat kesalahan. Jadi wasit-wasit itu harus terus belajar dan jangan mengulangi kesalahan yang sama."
Dalam pertandingan Grup R babak 32 besar Liga 3 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kamis (17/02/2022) itu, wasit membuat keputusan kontroversial.
BACA ANALISIS LAINNYA
7 Mantan Pemain Barcelona yang Cetak Gol ke Gawang Mereka
7 Mantan Pemain Barcelona yang Cetak Gol ke Gawang Mereka
Aksi Naufal itu mampu menjebol gawang Persida dan asisten wasit tidak menyatakan Naufal dalam posisi offside.
BACA BERITA LAINNYA
Punya Vlahovic di Barisan Depan, Bonucci: Tidak Bisa Dibandingkan dengan Ronaldo
Punya Vlahovic di Barisan Depan, Bonucci: Tidak Bisa Dibandingkan dengan Ronaldo
Terhitung ada 10 menit pertandingan berhenti dengan para pemain Persida kompak meninggalkan lapangan dan diam di bangku pemain.
Akan tetapi, keributan justru terjadi setelah peluit panjang ditiup dengan kemenangan Karo United.
Beruntung wasit berhasil meninggalkan lapangan dan keributan lebih besar dapat dihindari.
PSSI Siap Memberikan Hukuman Tegas
Terkait dengan maraknya kontroversi keputusan wasit di Liga 1, 2 & 3, PSSI akhirnya akan mengambil tindakan dan siap memberikan hukuman kepada wasit yang melakukan kesalahan fatal.
"Sekarang zaman digital. Semua kinerja kalian (wasit) bisa terpantau melalui media sosial. Kalau ada yang tidak beres dalam kepemimpinan wasit, pasti akan cepat tersebar. Kalau kabarnya negatif yang dirugikan pasti PSSI," ujar Yunus Nusi, Sekjen PSSI seperti dilansir dari situs resmi PSSI.
"Sebetulnya memimpin Liga 3 itu adalah sarana wasit untuk naik kelas ke Liga 2 dan Liga 1. Tetapi, bagaimana mau naik kelas jika memimpin laga Liga 3 saja banyak diprotes dan sering membuat kesalahan. Jadi wasit-wasit itu harus terus belajar dan jangan mengulangi kesalahan yang sama."