Masih ada kompetisi lain yang jauh lebih penting dari Liga Europa.
Pertandingan leg kedua play-off Liga Europa antara Lazio dengan FC Porto di Stadio Olimpico, Roma, Jumat (25/2/2022) dini hari WIB, berlangsung sengit. Tapi, hasil akhirnya membuat Lazio harus tersingkir setelah ditahan imbang 2-2. Itu membuat mereka kalah agregat 3-4.

Kekalahan ini sudah diprediksi Maurizio Sarri. Pasalnya, dia khawatirkan anak asuhnya bermain dengan konsnetrasi terpecah karena jadwal pertandingan yang sangat padat.

Namun, skuad asuhan Sarri itu tampil percaya diri dan mampu menahan imbang Porto, meski harus tersingkir lantaran kalah agregat. Bahkan, Sarri percaya pada anak didiknya bisa meraih kemenangan jika bisa menyamakan kedudukan lebih awal.

"Kami memainkan permainan yang bagus. Tapi, kami pergi dengan rasa pahit di mulut kami. Kami benar-benar goyah selama 10 menit setelah kebobolan gol pertama. Padahal, jika kami berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lebih awal, saya yakin kami akan mencetak gol lagi dan membawanya ke perpanjangan waktu," kata Sarri dilansir Sky Sports Italia.

"Porto mencapai perempat final Liga Champions musim lalu. Kami tahu mereka adalah tim yang hebat. Kami mengambil kinerja positif dan akhirnya sekarang kami akan dapat berlatih dengan baik selama seminggu," tambah Sarri.



Pelatih Italia itu tidak pernah menyembunyikan kekesalannya dengan Liga Europa, mengingat itu menguras sumber daya dan penjadwalan sangat merusak pekerjaannya dalam pelatihan. Dia mengatakan pekan lalu bahwa jika bukan karena Liga Europa, Lazio sudah akan bersaing untuk empat besar di Serie A.

"Kami berjuang untuk menjadi kompetitif di tiga lini, karena bermain setiap tiga hari dengan cedera baru setiap minggu, itu rumit. Tapi, saya akhirnya merasa ini adalah tim sekarang, dan itu adalah langkah maju yang penting," kata Sarri.

"Sekarang, kami berharap dapat mengisi ulang baterai tepat waktu untuk pertandingan berikutnya, bahkan jika kami merasa sangat lelah saat ini," pungkas Sarri.